radarmukomukobacakoran.com - Timnas Jepang boleh-boleh saja datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta dengan membusungkan dada. Tapi percayalah, stadion keramat itu akan menjadi neraka bagi para Samurai Biru. Timnas Indonesia sudah melupakan kekalahannya dari China dan kini bertekad menjadikan Jepang sebagai pelampiasan.
Sejarah mencatat, Indonesia dan Jepang sudah saling tikam sebanyak 16 kali dan itu tersaji sejak 1954. Negara Sakura masih lebih superior dengan sembilan kemenangan, lima kali kalah, dan dua laga lainnya berakhir imbang. Jepang memang lebih difavoritkan, tapi Ayase Ueda dan kawan-kawan harus hat-hati karena mereka sejatinya akan masuk ke sangkar Garuda yang tengah terluka dan siap mengamuk dengan cakarnya yang mematikan. Selain itu, setidaknya ada tiga kekuatan maha dahsyat lainnya yang bakal menghancurkan Jepang. BACA JUGA:Resno Dapat Bantuan 25 Unit Bangunan MCK Dari BPPW Bengkulu Pertama dukungan sporter. Bisa dipastikan, ribuan pendukung setia akan menyerbu Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Dukungan langsung kepada tim kesayangan akan menjadi tekanan sekaligus teror bagi anak-anak Jepang. Bukan rahasia lagi, semangat dan kekuatan Jay Idzes cs. seakan berlipat ganda setiap kali melakoni laga di kandang sendiri. Kehadiran suporter serta aura mistis Stadion Gelora Bung Karno seperti memberikan kekuatan supranatural. Pada laga melawan Australia misalnya, Socceroos sama sekali tak berdaya dan harus puas bermain imbang tanpa gol. Sepulangnya dari Senayan, Graham Arnold dipecat sebagai pelatih. Kedua Naturalisasi Baru. Tak berhenti sampai di Eliano Reijnders dan Mees Victor Hilgers, PSSI rencananya akan menaturalisasi pemain keturunan lainnya dan satu di antaranya yang paling santer diwartakan adalah Kevin Diks. Kevin Diks, pemain bertahan yang kini merumput bersama raksasa Denmark, Copenhagen, diharapkan bisa diturunkan saat menantang Jepang pada 15 November mendatang. Selain Kevin Diks, PSSI juga sudah mengantongi sejumlah nama pemain keturunan yang juga akan segera dinaturalisasi. BACA JUGA:Proses Tanggap Darurat Longsor di Pondok Panjang Diperkirakan Berlangsung Sepuluh Hari Tak menutup kemungkinan juga, striker muda potensial Indonesia, Jens Raven, akan dipanggil ke tim senior guna menambah opsi di lini depan. Ketiga Jeda Istirahat yang Cukup. Pasca kekalahan dari China, tim pelatih langsung melakukan evaluasi di semua lini. PSSI, via ketumnya Erick Thohir, juga sudah melakukan komunikasi dengan tim pelatih yang kepala Shin Tae-yong terkait apa saja yang harus diantisipasi jelang bentrok kontra Jepang. Mengingat rentang waktu yang cukup panjang, STY punya kesempatan banyak untuk mempersiapkan timnya, termasuk mempelajari kekuatan dan kelemahan Jepang, termasuk saat Samurai Biru ditahan imbang 1-1 oleh Australia di laga terakhir. Duel melawan Australia merupakan antiklimaks bagi Jepang yang pada tiga laga sebelumnya menang atas Arab Saudi, China, dan Bahrain.
Kategori :