Menjaga Kesehatan Mata di Era Layar Digital Tips Sederhana yang Efektif

Menjaga Kesehatan Mata di Era Layar Digital Tips Sederhana yang Efektif--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Di era digital saat ini, kehidupan kita tidak bisa lepas dari layar—baik itu layar ponsel, laptop, tablet, maupun televisi. Sebagian besar aktivitas harian, mulai dari bekerja, belajar, hingga hiburan, dilakukan di depan layar. Akibatnya, kesehatan mata menjadi semakin rentan terganggu karena paparan cahaya biru (blue light) dan penggunaan perangkat dalam jangka waktu lama tanpa jeda yang memadai. Kondisi ini telah memunculkan fenomena yang dikenal dengan digital eye strain atau sindrom penglihatan komputer. Untuk itu, menjaga kesehatan mata menjadi prioritas penting, terutama dengan menerapkan langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan dalam rutinitas harian.
BACA JUGA:Dipimpin Pj. Kades, Tiga Desa Ini Belum Bisa Gelar Pilkades PAW
BACA JUGA:Kerusakan Irigasi Tersier Masih Jadi Keluhan Para Petani
Salah satu cara paling dasar namun efektif untuk menjaga kesehatan mata adalah menerapkan aturan 20-20-20. Aturan ini menyarankan bahwa setiap 20 menit melihat layar, seseorang sebaiknya mengalihkan pandangan selama 20 detik ke objek yang berjarak sekitar 20 kaki (6 meter). Tujuannya adalah memberi waktu bagi otot mata untuk rileks setelah fokus pada layar dalam waktu lama. Selain itu, pengaturan pencahayaan ruangan juga memegang peranan penting. Layar yang terlalu terang dalam ruangan yang gelap atau sebaliknya bisa memperparah kelelahan mata. Disarankan untuk menyesuaikan tingkat kecerahan layar dengan pencahayaan sekitar dan menghindari pantulan cahaya langsung ke layar.
BACA JUGA:Hari Ini Halalbihalal Pemda Mukomuko Dimulai, Ini Lokasinya
Mengurangi kecerahan layar dan mengaktifkan blue light filter atau mode malam juga terbukti membantu mengurangi tekanan pada mata, terutama saat penggunaan perangkat digital di malam hari. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar digital dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berujung pada gangguan tidur dan kelelahan mata. Oleh karena itu, banyak ahli menyarankan untuk tidak menggunakan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur. Selain itu, penggunaan kacamata anti radiasi atau lensa dengan lapisan khusus penyaring cahaya biru dapat menjadi solusi tambahan bagi mereka yang memiliki aktivitas tinggi di depan layar.
Tidak hanya itu, pola hidup sehat juga memberikan dampak besar pada kesehatan mata. Asupan makanan yang kaya vitamin A, C, dan E, serta omega-3, sangat penting untuk menjaga fungsi mata tetap optimal. Wortel, bayam, salmon, telur, dan kacang-kacangan adalah contoh makanan yang baik untuk mata. Minum air putih yang cukup juga membantu menjaga kelembapan mata agar tidak mudah kering. Mata kering merupakan keluhan umum di era digital karena berkurangnya frekuensi berkedip saat menatap layar dalam waktu lama. Mengingatkan diri untuk berkedip secara teratur, terutama saat bekerja di depan komputer, adalah kebiasaan kecil yang berdampak besar.
Terakhir, jangan menyepelekan pentingnya pemeriksaan mata secara rutin, setidaknya sekali dalam setahun. Pemeriksaan ini bukan hanya untuk mengecek apakah mata mengalami gangguan refraksi seperti rabun jauh atau dekat, tetapi juga untuk mendeteksi dini penyakit mata seperti glaukoma, katarak, atau degenerasi makula yang dapat mengganggu penglihatan secara permanen. Di era digital, di mana hampir semua orang terpapar layar dalam intensitas tinggi, kesadaran akan pentingnya perawatan mata harus ditingkatkan. Melalui langkah-langkah sederhana dan konsisten, kita bisa menjaga penglihatan tetap sehat dan tajam, bahkan di tengah gaya hidup modern yang sarat teknologi.
Referensi:
• American Optometric Association. (2023). Computer Vision Syndrome (Digital Eye Strain).
• Mayo Clinic. (2023). “How to Protect Your Eyes from Screens.”
• Harvard Health Publishing. (2022). “Blue Light Has a Dark Side.”
• National Eye Institute. (2023). Tips for Healthy Eyes.
• WHO. (2022). Vision impairment and blindness fact sheet.