Bagi yang Sedang Replanting Tanaman Sawit, Waspadai Serangan Kumbang Tanduk

Bagi yang Sedang Replanting Tanaman Sawit, Waspadai Serangan Kumbang Tanduk--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Kelapa sawit sangat terkenal di Indonesia bahkan digadang-gadang sebagai penopang ekonomi negara. Dibalik reputasinya yang baik, ternyata banyak ancaman yang menyerang perkebunan sawit salah satunya yaitu hama. Salah satu hama yang dapat menyebabkan kerugian adalah Kumbang Tanduk.

Serangga Oryctes rhinoceros atau yang lebih dikenal sebagai kumbang tanduk/kumbang badak/kumbang penggerek pucuk kelapa merupakan ancaman terbesar bagi pohon kelapa sawit. Kumbang tanduk memiliki ciri fisik berukuran 40-50 mm, berwarna coklat kehitaman, dan memiliki tanduk kecil di kepalanya. Hanya kumbang tanduk dewasa yang berbahaya bagi pohon kelapa sawit. 

BACA JUGA:Sidak ke Sekolah, Diknas Apresiasi Kedisiplinan Para Guru

BACA JUGA:Daftar Nama Pejabat Yang Bakal Dimutasi Sudah Disiapkan

Kumbang tanduk dapat hidup dengan baik pada suhu 27°C-29°C dengan kelembapan 85-95%. Kumbang tanduk betina meletakkan telur di tumpukan batang kelapa di areal replanting, tumpukan batang yang telah dicacah, tanaman yang berdiri pada sistem underplanting, dan tandan kosong kelapa sawit.

Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) ciri-ciri serangan kumbang tanduk bisa dilihat dari adanya pola V terbalik di pelepah pohon kelapa sawit, tunas pembibitan menjadi kering, areal TBM yang memiliki pelepah kering diantara daun tua yang masih hijau dan berbentuk kipas, adanya lubang di pangkal pelepah daun, posisi pelepah terpuntir serta tidak beraturan, dan timbulnya tunas baru. 

Pada area peremajaan pohon kelapa sawit, kumbang tanduk dapat menyebabkan kematian pohon sebesar 25 persen. Kumbang tanduk berpindah ke pohon lain setiap 4-5 hari. Jadi, satu kumbang tanduk bisa merusak 6 hingga 7 pohon setiap bulannya. Langkah penanggulangan diperlukan agar meminimalisir kerugian baik secara mekanis ataupun penggunaan pestisida.

BACA JUGA:Progam Ketahanan Pangan di Lubuk Cabau Lanjutkan Pengembangan Sapi

Jika tidak ditangani dengan baik, serangan kumbang tanduk dapat menyebabkan kerusakan serius dan menurunkan kualitas produksi kelapa sawit. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pengendalian yang efektif agar tanaman tetap sehat dan hasil panen tetap optimal

Cara Mengatasi Hama Kumbang Tanduk pada Kelapa Sawit.

1. Pengendalian Kultur Teknis

Menanam tanaman penutup tanah seperti Mucuna bracteata dapat menekan pertumbuhan gulma dan mengurangi tempat berkembang biak kumbang tanduk. 

BACA JUGA:Baru Satu Desa di Kecamatan XIV Koto Mulai Fisik DD Tahap I

Tanaman ini juga membantu meningkatkan kesuburan tanah serta menyediakan habitat bagi musuh alami hama. Selain itu, kebersihan kebun harus selalu dijaga dengan membersihkan sisa-sisa pelepah yang membusuk.

2. Pengendalian Fisik dan Mekanis

Mengumpulkan kumbang dewasa secara rutin dapat menekan populasi hama secara efektif. Selain itu, membongkar tumpukan batang kelapa sawit yang membusuk mencegah kumbang bertelur dan berkembang biak. Proses ini harus dilakukan secara berkala, terutama di area perkebunan yang baru diremajakan.

3. Penggunaan Perangkap Feromon

Feromon ethyl-4-methyloctanoat digunakan untuk menarik kumbang dewasa ke dalam perangkap. Perangkap ini dipasang dengan dosis satu sachet per hektar dan mampu bertahan selama dua bulan. Metode ini efektif dalam mengendalikan populasi kumbang tanpa merusak lingkungan.

4. Pengendalian Hayati

Jamur Metarhizium anisopliae mampu menginfeksi dan membunuh larva kumbang tanduk secara alami. Aplikasi jamur ini pada tumpukan bahan organik membantu mengurangi populasi hama secara signifikan. Cara ini lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan insektisida kimia.

 

BACA JUGA:Murka Biduan Menggunakan Bikini Di Pantai Batu Kumbang Bikin Heboh

5. Penggunaan Insektisida Sistemik

Pemberian insektisida sistemik dilakukan dengan mengebor batang kelapa sawit dan memasukkan insektisida ke dalamnya. Metode ini memungkinkan zat aktif menyebar ke seluruh tanaman dan melindunginya dari serangan kumbang. Penggunaan harus dilakukan dengan dosis yang tepat agar tidak merusak tanaman.

6. Pemberian Garam pada Pucuk Pohon

Menempatkan garam kasar di pucuk tanaman dapat membantu mengendalikan hama kumbang tanduk. Saat terkena air hujan, garam akan larut dan mengalir ke bagian pucuk, menciptakan kondisi yang tidak disukai oleh hama. Cara ini cukup efektif dan ekonomis dalam menjaga kesehatan tanaman.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan