Ada yang Baru di Mas Pur Waroeng & Bebakaran
Waroeng & Bebakaran padat konsumen untuk makan siang.-Sahad-Radar Mukomuko
koranrm.id - Mas Pur Waroeng & Bebakaran, telah berusia 7 tahun. Rumah makan yang berada di Jln. Danau Nibung, Desa Kota Praja, Kecamatan Air Manjuto ini, selalu melakukan perubahan setiap tahunnya.
Mas Pur Waroeng & Bebakaran buka selama 11 bulan dalam setahun dan libur setiap Jumat. Jam buka mulai pukul 10.30 WIB dan tutup pukul 21.00 WIB. Setiap bulan Ramadhan, tutup selama 1 bulan penuh.
Selama libur ini dilakukan evaluasi oleh manajemen, serta perbaikan secara fisik. Baik menata maupun menambah ruang yang ada. Warna merah bangunan menjadi ciri khasnya.
Pasca libur puasa dan Idul Fitri 1446 H, Mas Pur Waroeng & Bebakaran, kembali tampil dengan suasana baru. Selain menambah kapasitas tempat duduk, ruangan juga didesaian sedemikian rupa agar konsumen lebih nyaman.
"Selama ini kami menerima banyak masukan, saran, bahkan keluhan dari konsumen. Itulah yang menjadi dasar bagi kami untuk terus berbenah," ujar owner Mas Pur Waroeng & Bebakaran, Purwa Nugraha, S.St. Par, Selasa 22 Juli 2025.
BACA JUGA:Ditahan Imbang Garuda Muda, Timnas Malaysia U-23 Angkat Koper Lebih Cepat dari Piala AFF
Ditemui di tempat usahanya, Purwa bersyukur kepada Allah SWT bahwa usaha yang dirintis sejak 2018 lalu, pelan tapi pasti terus mengalami kemajuan.
"Awal buka kami hanya menyediakan belasan tempat duduk. Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 11 meja, masing-masing meja untuk 4 orang," tambah Purwa.
Kenyamanan dan kepuasan konsumen menjadi yang utama. Untuk itu ruangan dibuat sebaik mungkin. Selain duduk di kursi, konsumen juga bisa menikmati hidangan sambil lesehan.
Dikatakan Purwa, konsumen terbanyak selama ini adalah pegawai, karyawan, dan masyarakat umum. Sedangkan menu yang paling banyak dipesan konsumen adalah ayam kampung bakar, ayam ras bakar dan nila bakar, yang memiliki rasa khas manis gurih. Juga tersedia tengkleng kambing dan iga sapi bakar, serta berbagai jeni minuman.
BACA JUGA:Dimonev, Dua Bangunan DD Tahap I Tanjung Alai Tuntas
"Menu masih sama dengan tahu lalu. Untuk harga ada sedikit kenaikan karena menyesuaikan dengan kenaikan bahan baku," tambah pria jebolan sekolah sains terapan pariwisata Yogyakarta ini.
Meskipun terus berbenah, Purwa mengakui masih ada keluhan dari pelanggan. Keluhan terbanyak ada soal pesan antar via telepon. Beberapa pelanggan mengeluh saat panggilan telepon tidak diangkat. Bukan unsur sengaja, tapi karena karyawan sedang sibuk melayani konsumen yang datang. Jam sibuk atau banyak konsumen datang adalah pada waktu makan siang dan waktu makan malam.
"Jumlah karyawan 15 orang, terbagi menjadi dua shif. Pada jam sibuk, kadang kewalahan menjawab panggilan telepon," demikian Purwa.