Jusuf Hamka Mundur dari Golkar: Politik Terlalu Kasar dan Berat
Jusuf Hamka Mundur dari Golkar Politik Terlalu Kasar dan Berat--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com – Jusuf Hamka, Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar mundur dari partai pohon beringin, menyusul pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum.
Jusuf Hamka mengatakan bahwa keputusannya untuk mundur terkait dengan situasi politik yang dinilai berat dan kasar.
"Jadi mau nggak mau pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terzolimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzolimi. " ungkap Jusuf Hamka, kepada wartawan, Minggu, 11 Agustus 2024.
Jusuf Hamka menjelaskan bahwa meski tidak ada gejolak internal di Golkar, ia merasa situasi politik saat ini sangat menantang.
"Di dalam Golkar nya sendiri tidak ada gejolak. tetapi saya tidak tahu, saya tidak bisa mengatakan dengan kata-kata, tetapi rupanya gitu lah pada kepengen Golkar, ini nggak ngerti saya kenapa pada kepengen Golkar ini," ujarnya.
BACA JUGA:Persiapan Pengamanan Pilkada Serentak, Kapolda Gelar SISPAMKOTA
Dia juga mencatat bahwa meski Munas (Musyawarah Nasional) Golkar telah ditetapkan jadwalnya, ada dorongan untuk mempercepat proses tersebut, yang menurutnya menunjukkan dinamika politik yang tidak dapat diprediksi.
"Jadi saya berpikir Pak Airlangga sudah berprestasi dan Pak Airlangga bekerja terus, pasti ada sesuatu yang membuat dia mundur dulu," ujarnya.
Jusuf menegaskan bahwa keputusannya untuk mundur juga merupakan langkah untuk mengikuti Airlangga.
"Saya melihat bahwa politik itu sedemikian keras, dan kasar saya lebih baik mengundurkan diri, karena saya ingin jadi pekerja sosial yang lembut, dan yang nggak keras-keras," ucapnya.