Pelepah Sawit Bisa untuk Pakan Kambing
Kambing pakan fermentasi--
KORAN DIGITAL RM – Bertenak kambing bisa disebut susah-susah gampang, bisa juga disebut gampang-gampang susah. Ada kepercayaan di tengah masyarakat, memelihara kambing ada waktor ‘waris’ atau cocok dan tidak cocok. Pasalnya tidak semua orang bisa memelihara kambing dengan baik.
Kendala yang kerap dihadapi peternak kambing dalam factor pakan. Petani kerap kesulitan mendapatkan pakan kambing, terutama saat kemarau panjang.
Peternak kambing di Mukomuko mulai menyiasati kesulitan mendapatkan pakan, menggunakan pakan fermentasi. Pakan fermatasi bisa bertahan berminggu-minggu, sehingga tidak harus mencari pakan kambing setiap hari.
BACA JUGA:2 Jembatan Selesai Direhab, Mobililitas Ekonomi di Selagan Raya Lancar
BACA JUGA:Pengerjaan Jembatan Darurat Akses Pertanian Desa Talang Buai Dikebut
Pelepah sawit yang baru di potong dalam bentuk segar dapat diberikan sebagai pakan kambing, setelah lebih dahulu diolah dengan mencacah menjadi bentuk pendek atau digiling dengan mesin menjadi bentuk abon. Ternyata meski telah digiling halus masih kurang disukai kambing karena aromanya.
Siaran resmi Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian menyebutkan salah satu metode agar limbah daun dan pelepah sawit disukai kambing adalah melalui fermentasi dengan mikroba ragi “Trichoderma viride dan Rhizopus oligosporus” . Kandungan protein daun dan pelepah sawit yang relatif rendah 5,3%) setelah terfermentasi selama 14 hari, protein meningkat menjadi 8,85%, bentuk fisik menjadi lembut dan aromanya menjadi wangi dan disukai oleh kambing.
Mikroba dapat diperbanyak melalui inokulum dengan cara memasukan dua liter biakan inokulum ke dalam larutan air campuran bioreaktor, 3 kg gula pasir, 2 kg tepung beras, 2 kg ragi tempe, 1 kg urea, 1 kg KCl dan 1 kg SP-36. Biakan dalam bioreaktor dilakukan aerasi dan pengadukan selama tujuh hari. Setelah tujuh hari, larutan mikroba siap digunakan untuk fermentasi daun dan pelepah kelapa sawit.
BACA JUGA:Terbit ‘Hilal’ Pembayaran THR Akhir Maret
BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Gantung Pondok Lunang Mendekati Kenyataan
Pada penelitian di Loka Penelitian Kambing Potong Balitbang Pertanian, 20 ekor kambing boerka jantan sedang tumbuh dengan bobot hidup rata-rata 13 kg setelah mengkonsumsi daun dan pelepah sawit fermentasi selama 12 minggu menunjukan pengaruh yang cukup baik terhadap pertambahan bobot akhir kambing rata- rata 4,3 kg selama 12 minggu, atau dengan bobot akhir rata-rata 17,5 kilogram.
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa daun dan pelepah sawit yang difermentasi dapat digunakan sampai tingkat 30 persen sebagai pengganti (substitusi) rumput, selain itu juga dapat meningkatkan efisiensi ekonomis dengan menurunkan biaya pakan sebesar 18 sampai 36,17% selama 12 minggu dibanding pakan daun dan pelepah segar tanpa fermentasi.*