Cheddar vs. Mozzarella Perbedaan Dua Raja Keju yang Menggoda

Cheddar vs. Mozzarella Perbedaan Dua Raja Keju yang Menggoda--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Keju,  bahan makanan yang kaya rasa dan tekstur,  telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai hidangan di seluruh dunia.  Di antara beragam jenis keju yang ada,  cheddar dan mozzarella merupakan dua jenis keju yang paling populer dan sering digunakan.  Meskipun sama-sama lezat,  kedua jenis keju ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal rasa,  tekstur,  proses pembuatan,  dan penggunaannya.  Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan cheddar dan mozzarella,  sehingga Anda dapat memilih jenis keju yang tepat untuk setiap hidangan.

Cheddar:  Raja Keju dari Inggris

BACA JUGA:Vitamin K Sangat Penting Bagi Tubuh, Ini 7 Daftar Makanan yang Mengandung Vitamin K

BACA JUGA:Bisnis Makanan di Bulan Ramadhan Ide Takjil dan Menu Sahur yang Paling Diminati

Cheddar merupakan keju keras yang berasal dari Inggris.  Nama "cheddar" diambil dari nama desa Cheddar di Somerset,  Inggris,  di mana keju ini pertama kali dibuat.  Cheddar dikenal dengan rasa yang tajam dan gurih,  dengan tekstur yang padat dan sedikit berbutir.  Rasa tajamnya bervariasi,  tergantung pada usia pematangannya.  Cheddar muda memiliki rasa yang lebih lembut,  sedangkan cheddar tua memiliki rasa yang lebih tajam dan kuat.

Proses Pembuatan Cheddar:  Dari Susu Hingga Keju Matang

Proses pembuatan cheddar melibatkan beberapa tahapan penting:

BACA JUGA:Waspada! Jenis Makanan dan Minuman yang Bisa Memicu Vertigo

BACA JUGA:Kola Kaling Makanan Khas Indonesia, Berikut 7 Manfaat Kola Kaling Untuk Kesehatan

1. Pemilihan Susu:  Susu yang digunakan biasanya berasal dari sapi.  Kualitas susu sangat berpengaruh pada rasa dan tekstur keju cheddar yang dihasilkan.

2. Pasteurisasi:  Susu dipanaskan untuk membunuh bakteri berbahaya.

3. Penambahan Starter Kultur:  Bakteri asam laktat ditambahkan untuk memulai proses fermentasi.

4. Penambahan Rennet:  Rennet,  enzim yang membantu penggumpalan susu,  ditambahkan untuk membentuk dadih.

5. Pemotongan Dadih:  Dadih dipotong-potong untuk memisahkan whey (cairan) dari dadih (padatan)

6. Pengadukan dan Pemanasan:  Dadih diaduk dan dipanaskan untuk mengeluarkan lebih banyak whey.

7. Cheddaring:  Dadih dipotong menjadi balok-balok dan ditumpuk untuk mengeluarkan lebih banyak whey.  Proses ini disebut cheddaring.

BACA JUGA:Kulit Berminyak, Simak 5 Makanan Penyebab Kulit Berminyak

8. Penggaraman:  Dadih yang telah dikeringkan digarami untuk mengawetkan dan menambah rasa.

9. Pembentukan dan Pematangan:  Dadih kemudian dibentuk dan ditekan untuk mengeluarkan lebih banyak whey.  Keju kemudian disimpan dalam ruangan yang terkontrol suhu dan kelembapannya untuk proses pematangan.  Proses pematangan dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa tahun,  tergantung pada jenis cheddar yang diinginkan.

Mozzarella:  Keju Italia yang Lembut dan Creamy

Mozzarella merupakan keju lunak yang berasal dari Italia.  Keju ini dikenal dengan teksturnya yang lembut,  creamy,  dan sedikit kenyal.  Rasanya cenderung ringan dan sedikit asam,  dengan aroma yang lembut.  Mozzarella biasanya dibuat dari susu sapi,  kerbau,  atau campuran keduanya.

BACA JUGA:Jebakan Betmen Buka Puasa, Waspada Makanan Ini yang Bikin Berat Badan Naik!

Proses Pembuatan Mozzarella:  Teknik Peregangan yang Unik

Proses pembuatan mozzarella melibatkan teknik peregangan yang unik:

1. Pemilihan Susu:  Susu yang digunakan biasanya berasal dari sapi atau kerbau.

2. Pasteurisasi:  Susu dipanaskan untuk membunuh bakteri berbahaya.

3. Penambahan Starter Kultur:  Bakteri asam laktat ditambahkan untuk memulai proses fermentasi.

4. Penambahan Rennet:  Rennet ditambahkan untuk membentuk dadih.

5. Pemotongan Dadih:  Dadih dipotong-potong.

6. Perebusan dan Peregangan:  Dadih direbus dan diregang-regangkan untuk membentuk tekstur yang lembut dan kenyal.  Proses ini membutuhkan keahlian khusus.

7. Pembentukan:  Mozzarella kemudian dibentuk menjadi berbagai bentuk,  seperti bola-bola kecil,  batang,  atau lembaran.

8. Pengawetan:  Mozzarella biasanya diawetkan dalam air garam atau whey.

Fitur Cheddar Mozzarella , Asal Inggris Italia 

Tekstur Keras, padat, sedikit berbutir Lembut, creamy, kenyal. Rasa Tajam, gurih, bervariasi sesuai usia Ringan, sedikit asam, aroma lembut. Proses Pembuatan Cheddaring Peregangan. Penggunaan Sandwich, burger, sup, dimakan sendiri Pizza, pasta, salad, caprese. Kandungan Lemak Tinggi hingga rendah, tergantung jenis Tinggi hingga rendah, tergantung jenis 

Penggunaan Cheddar dan Mozzarella dalam Masakan:

Cheddar sering digunakan dalam sandwich,  burger,  sup,  dan berbagai hidangan lainnya.  Teksturnya yang padat dan rasanya yang tajam membuatnya cocok untuk dimakan sendiri atau sebagai topping.  Mozzarella,  dengan teksturnya yang lembut dan rasanya yang ringan,  cocok digunakan dalam pizza,  pasta,  salad caprese,  dan hidangan Italia lainnya.  Teksturnya yang meleleh membuatnya menjadi topping yang sempurna untuk pizza.

Kesimpulan:

Cheddar dan mozzarella merupakan dua jenis keju yang populer dengan karakteristik yang berbeda.  Cheddar memiliki tekstur yang padat dan rasa yang tajam,  sedangkan mozzarella memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang ringan.  Pemilihan jenis keju yang tepat akan sangat berpengaruh pada cita rasa hidangan.  Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda dalam memahami perbedaan cheddar dan mozzarella dan memilih jenis keju yang sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan