KORAN DIGITAL RM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Tim Reaksi Cepat (TRC) penanganan bencana daerah.
Pelatihan peningkatan kapasitas bagi TRC bencana daerah ini digelar selama dua hari, pada tanggal 9 hingga 10 September 2024.
Adapun pelatihan ini diikuti 50 orang peserta, terdiri atas dua orang setiap kecamatan dari 15 kecamatan dan 20 orang dari organisasi perangkat daerah (OPD).
BACA JUGA:Rahasia Sehat Alami: Manfaat Bengkoang yang Jarang Diketahui untuk Kulit dan Tubuh
BACA JUGA:Hore... 20 Warga Gajah Mati Riang Gembira
‘’Pelatihan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas SDM bagi tim TRC. Kegiatan ini berlangsung 2 hari, sehari khusus penguasaan materi dan kemudian dilanjutkan sehari latihan di lapangan dan langsung praktik,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi, ST., MT di Mukomuko, Senin, 9 September 2024.
Hari pertama pelaksanaan pelatihan di salah satu hotel di Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko. Ruri Irwandi menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan segera membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) penanganan bencana yang melibatkan organisasi perangkat daerah di lingkup Pemkab Mukomuko.
BACA JUGA:Rahasia Membuat Kue Lapis Singkong Warna-Warni yang Lembut dan Menggugah Selera!
BACA JUGA:Media Sosial Teman Sejati atau Pengikis Persahabatan?
Tim TRC ini, kata Ruri, mereka adalah bagian dari perpanjangan tangan Pemkab Mukomuko dalam penanganan dan pengambilan tindakan aksi cepat apabila seketika terjadi bencana.
"Dalam waktu dekat kami membuat surat keputusan (SK) TRC penanganan bencana, selanjutnya tim ini perpanjangan tangan pemda dalam mengambil tindakan gerak cepat penanganan bencana di daerah," imbuhnya.
Adanya TRC ini, kata Ruri, bagian dari upaya tanggap darurat apabila seketika terjadi bencana di daerah. Ia menyampaikan, bencana bisa saja terjadi seketika dan melalui tim ini, bisa mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengurangi risiko terhadap dampak bencana.
"Kita mengadakan pelatihan ini selain untuk memberikan pengetahuan tentang mengurangi mitigasi bencana, lalu memberikan pandangan kepada personel TRC dan satgas lintas sektor dan satgas BPBD," ujarnya.
Ia mengatakan, karena penanggulangan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab BPBD saja tetapi semua pemangku kepentingan di daerah ini baik pelaku usaha dan masyarakat.
Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak lagi menjadi objek dalam penanggulangan bencana tetapi juga sebagai subjek untuk ikut berpartisipasi dalam mitigasi bencana.*