KORAN DIGITAL RM - Hingga Senin sore,(2/9) kemarin Jembatan gantung akses utama menuju ke Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya Mukomuko, belum bisa dilewati kendaraan, mulai dari kendaraan roda empat hingga kendaraan roda dua. Semua aktivitas keluar masuk kendaraan angkutan orang dan barang ke Desa Talang berhenti total. Hal tersebut karena adanya kegiatan rehabilitas jembatan oleh Dinas PUPR Mukomuko. Yaitu mengganti Gelagar basi dan lantai papan yang sudah rusak lapuk dimakan usia. Kegiatan pengerjaan rehabilitas jembatan gantung itu mulai dilaksanakan sejak Minggu siang,(1/9) kemarin. Pengerjaan rehab jembatan itu mungkin berlangsung dua hingga tiga hari. Petani sawit dalam wilayah Desa Talang Buai harus menunda jadwal panen sawit karena hasil panen belum bisa dikeluarkan.
BACA JUGA:Dijadikan Oleh-oleh, Ini Keunikan Kerajinan Manik-manik Khas Kaltim
BACA JUGA:Apa Saja Manfaat Daging bagi Kesehatan Lansia? Ini Penjelasannya
Tidak hanya itu, khusus pelajar SMAN 13 yang berasal dari Desa Talang Buai harus diantar oleh pihak keluarga sampai batas jembatan, selanjutnya mereka dijemput oleh teman dan kerabat yang ada di Desa Sungai Jerinjing atau teman sekolah mereka yang berasal dari desa tetangga. Demikian juga dengan dewan guru SDN 07 dan dewan guru SMPN 23 di Desa Talang Buai, yang berasal dari luar harus menunggu jemputan dari kerabat dari dalam Desa Talang Buai. Khusus untuk pelajar dan dewan guru sebenarnya tidak ada alasan untuk meliburkan diri dengan alasan rehabilitas jembatan tersebut. Tetapi kalau hasil pertanian seperti TBS sawit memang tidak bisa keluar selama rehabilitas jembatan itu berlangsung. Karena melintasi di Jalan alternatif Jalan Agro aksesnya cukup buruk. Kendaraan Gran Max bermuatan tidak bisa melintas.
BACA JUGA:Ingin Mawar Berbunga Lebat? Simak 5 Tips Perawatan yang Wajib Dicoba
BACA JUGA:Simak Penjelasanya! 5 Makanan Penambah Darah, Bisa Cegah Anemia
Kepala Desa (Kades) Talang Buai, Asril mengatakan, pihaknya dari desa sudah mengimbau dan memberitahukan kepada masyarakat Desa Talang Buai satu baru sebelum pengerjaan rehabilitas jembatan dimulai. Untuk sementara ini selama pengerjaan rehab jembatan berlangsung, kendaraan roda empat, pun kendaraan roda dua belum bisa melintas. Bagi petani yang jadwal panen untuk dua tiga hari ini, mohon untuk ditunda dulu hingga pengerjaan rehabilitas jembatan selesai. "Rehabilitas jembatan mulai dikerjakan sejak Minggu kemarin. Hingga Senin sore ini pengrusakan rehab jembatan tersebut belum selesai. Karana banyak besi yang sudah keropos semuanya diganti dengan besi yang baru. Demikian juga dengan lantai papannya juga akan diganti," kata Asril Senin,(2/9) kemarin.
BACA JUGA:Bahaya Mengunyah Satu Sisi, Kenali Resiko Lebih dari Sekedar Gigi Miring
BACA JUGA:Petualangan Menakjubkan Hutan Hujan Tropis di Singapore Zoo
Salah satu petani sawit desa talang buai, Suryadi menuturkan, mau tidak mau dia harus menunda panen sawit. Karena toke tempat dia menjual sawit sementara ini belum bisa menerima buah TBS sawit. Karena itu, kegiatan panen dihentikan dulu hingga rehabilitas jembatan selesai. Dia mengajak semua petani untuk sabar dan menunda dulu panen selama dua hari ini. "Saya Minggu,(1/9) kemarin sudah jadwal panen. Tetap toke tidak bisa menerima buah, karena belum bisa mengeluarkannya dari desa talang buai. Kita sebagai petani berharap semua tenaga kerja yang terlibat dalam rehabilitas jembatan itu bisa melakukan percepatan pengerjaan. Kalau bisa tenaga kerja harus lembur. Sehingga pengerjaannya cepat," harapnya.*