Program Ketahanan Pangan Menjadi Bahasan Serius Forum Kades Penarik

Selasa 30 Jul 2024 - 20:45 WIB
Reporter : SAHAD
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com – Ternak mati, salah satu temuan tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kecamatan Penarik. Hal ini dianggap masalah serius yang perlu dicarikan jalan keluarnya. Pasalnya jika tidak ditangani dengan serius, masalah serupa akan terus terjadi dan merugikan pemerintah desa.

Selasa 30 Juli 2024, berlangsung arisan forum Kades se-Kecamatan Penarik. Hadir dalam kesempatan ini, Camat Penarik, Khairul Saleh, SKM, MM didampingi Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Muhamad Dzala’il, S.Pd. Juga hadir Pendamping Desa Profesional Irwan, SH. Dari 14 Kades yang ada di kecamatan ini, hanya 1 orang tidak bisa hadir.

Salah satu topic diskusi adalah, banyaknya ternak program ketahanan pangan, kambing dan sapi yang mati. Dari hasil temuan di lapangan, bahwa banyak desa yang tidak melibatkan petugas kesehatan hewan dalam proses pengadaan ternak ini.

‘’Hasil Monev yang baru saja selesai, banyak ternak program ketahanan pangan, kambing dan sapi yang mati. Terkait kejadian ini, saya koordinasi dengan petugas kesehatan hewan,’’ ujar Dzala’il.

BACA JUGA:Tuntas, Sido Makmur Serahterima Fisik DD Tahap I

BACA JUGA:Timnas U-19 Juara Piala AFF 2024

Belajar dari pengalaman ini, Dzala’il mengatakan perlu adanya perbaikan pada waktu-waktu yang akan datang. Bentuknya adalah, dalam proses pengadaan ternak, baik sapi, domba, maupun kambing harus melibatkan petugas kesehatan hewan. Tujuannya mengetahui kondisi kesehatan ternak yang akan dibeli. Jangan sampai ternak yang sakit dibeli, kemudian mati setelah diserahkan kepada kelompok penerima.

‘’Saya sudah koordinasi dengan kepala Puskeswan Penarik. Mereka menyatakan siap jika dilibatkan dalam proses pengadaan ternak. Sebelum dibeli, sapi atau kambing harus dicek kesehatannya,’’ tambah Dzala’il.

Kades Lubuk Mukti, Warsito Adi, ada beberapa domba program ketahanan pangan di desanya mati. Setelah dicek oleh petugas kesehatan tidak ditemukan adanya penyakit. Ada dugaan domba yang mati karena stress.

‘’Domba yang mati kami belah untuk cek bagian dalam, apakah ada penyakit tertentu. Hasilnya tidak ditemukan penyakitnya. Mungkin mati karena stress,’’ jelas Warsi.

Kategori :

Terkait

Jumat 08 Nov 2024 - 19:23 WIB

Mengenal Lebih Dekat PKDP

Rabu 06 Nov 2024 - 19:49 WIB

Kades Bukit Makmur Tutup Usia