Drama Perdamaian Novi Walk Out, Uang Rp 1,3 Miliar Hilang?
Drama Perdamaian Novi Walk Out, Uang Rp 1,3 Miliar Hilang.--screnshoot dari web
radarmukomukobacakoran.com-Kisah Novi dan Agus Salim, yang sempat menghebohkan publik beberapa waktu lalu, kembali menjadi sorotan. Polemik soal uang donasi yang ditarik ke yayasan milik Novi, yang seharusnya digunakan untuk pengobatan Agus Salim, korban penyiraman air keras, kini memasuki babak baru yang dramatis. Pertemuan yang diharapkan menjadi titik temu damai justru berakhir dengan kekecewaan, Novi walk out, dan munculnya kecurigaan soal keberadaan uang donasi senilai Rp 1,3 miliar.
Pertemuan Damai yang Gagal:
BACA JUGA:Dulu Dilaporkan, Sekarang Agus Memohon Bantuan Pengobatan dari Pratiwi Noviyanthi
BACA JUGA:Kisah Pilu Pratiwi Novianthy, Perjuangan Mencari Keadilan di Tengah Pusaran Kasus Agus
BACA JUGA:Klarifikasi Mengejutkan! Hasil Tes Urine Pratiwi Noviyanthi Bikin Pengacara Agus Salim Minta Maaf
Pada Selasa (26/11), sebuah pertemuan yang diharap-harapkan dapat menjembatani perdamaian antara Novi dan Agus Salim digelar di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Kedua belah pihak, yang sebelumnya terlibat dalam perselisihan, bertemu dengan harapan dapat mencapai kesepakatan dan fokus pada pengobatan Agus Salim dengan menggunakan uang donasi yang terkumpul. Draft perdamaian pun telah disusun, menjanjikan jalan keluar bagi kedua pihak.
Namun, di tikungan terakhir, Novi menarik diri dari pertemuan dan mementahkan kesepakatan yang telah dibicarakan. Langkah ini membuat tim kuasa hukum Agus Salim, yang dipimpin oleh Krisna Murti dari tim Farhat Abbas, terkejut dan bertanya-tanya.
Dugaan Uang Donasi Hilang:
Krisna Murti mengungkapkan rasa heran atas penolakan Novi untuk berdamai. Ia pun menaruh kecurigaan bahwa uang donasi senilai Rp 1,3 miliar yang seharusnya digunakan untuk pengobatan Agus Salim, mungkin telah digunakan untuk keperluan lain oleh Novi.
BACA JUGA:6 Raja dan Ratu Bayaran Drama Korea Kekayaan dan Popularitas Beriringan!
BACA JUGA:Drama Penahanan Guru Supriyani, Anak Aipda Wibowo Terancam Putus Sekolah?
"Pertanyaan kita, ini uangnya kan tidak bergeser ada di yayasan. Nah sekarang yayasan mesti membuktikan dulu uangnya ada nggak? Kita sampai saat ini belum pernah melihat wujud uangnya. Nah, ini masalahnya," ujar Krisna Murti.
Perjalanan Panjang Kasus Novi dan Agus Salim:
Kisah Novi dan Agus Salim bermula dari kasus penyiraman air keras yang menimpa Agus Salim. Novi, yang kala itu dikenal sebagai sosok yang peduli dengan nasib Agus Salim, mengajak publik untuk berdonasi melalui yayasan miliknya. Uang donasi yang terkumpul mencapai angka yang cukup fantastis, mencapai Rp 1,3 miliar.
Namun, seiring berjalannya waktu, terkuak bahwa Novi menarik uang donasi tersebut ke yayasan miliknya. Agus Salim dan tim kuasa hukumnya merasa kecewa dan mempertanyakan penggunaan uang donasi tersebut. Mereka menuntut transparansi dan meminta Novi untuk bertanggung jawab atas penggunaan uang donasi yang terkumpul.
Dampak Walk Out Novi:
ut Novi dari pertemuan damai tersebut menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan di benak publik. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik penolakan Novi untuk berdamai dan mempertanyakan keberadaan uang donasi yang terkumpul.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan donasi. Donatur berhak mengetahui bagaimana uang yang mereka sumbangkan digunakan dan memastikan bahwa uang tersebut digunakan sesuai dengan tujuan awal.
Menanti Kejelasan:
Publik kini menantikan kejelasan mengenai keberadaan uang donasi senilai Rp 1,3 miliar yang terkumpul untuk Agus Salim. Apakah uang tersebut benar-benar telah digunakan untuk keperluan lain oleh Novi, atau apakah terdapat penjelasan lain mengenai penggunaan uang tersebut?
Kasus ini merupakan pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam memberikan donasi dan memastikan bahwa lembaga yang kita dukung memiliki transparansi dan akuntabilitas yang jelas.
Semoga kasus ini dapat segera mendapatkan kejelasan dan Agus Salim dapat menerima bantuan yang dibutuhkannya untuk memulihkan kondisi kesehatannya.