Rumah Mande Rubiah Pesisir selatan,keindahan arsitektur tradisional dan sejarah berdirinya meseum mande rubiah

Rumah Mande Rubiah Pesisir selatan,keindahan arsitektur tradisional dan sejarah berdirinya meseum mande rubiah--Istimewa

radarmukomuko.bacakoran.co  -Museum Mande Rubiah adalah museum umum yang didirikan oleh Muskala Kanwil P&K Provinsi Sumatera Barat pada 8 Maret 1980. Museum ini lebih sering disebut dengan nama Rumah Gadang Mande Rubiah. Pemilik rumah Gadang ini memiliki hubungan dengan Kerajaan Pagaruyung.dan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14. Museum ini berada di Jl. Bundo Kanduang, Kp. Lubuk Sitepung Nagari, Lunang, Kec. Lunang, Kab. Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

BACA JUGA:Lumpia Basah Sejarah, Resep, dan Keunikan dari Kuliner Tradisional Indonesia

sejarah museum mande rubiah

Museum Mande Rubiah memiliki hubungan dengan kerajaan Pagaruyuang, sekitar tahun 1520 M Raja Perempuan Minangkabau yaitu Bundo Kanduang beserta keluarga dan pengikutnya mengirab (hijrah) dari Pagaruyuang ke Tanah Menang (Nagari Lunang). Hal ini menandakan bahwa bangunan ini memiliki ikatan yang erat dengan Kerajaan Pagaruyuang, di mana Bundo Kanduang menjabat sebagai ratu perempuan Minangkabau. Gelar Bundo kemudian berganti menjadi Mande Rubiah. Nama-nama suku, gelar raja dan ratu pun ikut berganti.

BACA JUGA:Kue Lapis Kelezatan Tradisional yang Menggoda Selera dan Selalu Jadi Primadona

bentuk bangunan meseum mande rubiah

Bentuk Museum Mande Rubiah ini pun berganti dari semulanya yang melengkung (bergonjong) menjadi datar namun tetap memiliki nilai-nilai adat dan filosofis. Perpindahan dari Pagaruyuang ke Tanah Menang atau Nagari Lunang, yang terletak di perbatasan antara Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu, merupakan sebuah momen penting. Di sana, Bundo Kanduang mendirikan rumah gadang pada abad ke-13 hingga ke-14 Masehi, menjadikannya sebagai rumah gadang pertama di Lunang. Gelar Bundo kemudian berganti menjadi Mande Rubiah.

keleksi museum mande rubiah

Museum Mande Rubiah memiliki koleksi museum yang beragam. Jenis koleksinya berupa naskah, uang logam, uang kertas, senjata tajam, peralatan dapur, alat upacara agama, dan adat, kerangka kepala kerbau, telur burung garuda, senjata api, piring besar porselin, lampu, dan tongkat.Jumlah total koleksi di museum ini sebanyak 360 buah.Museum ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai peninggalan sejarah dari Kerajaan Pagaruyuang. Di dalamnya, terdapat beragam artefak yang berasal dari keturunan atau pewaris Kerajaan Pagaruyuang. Museum ini menampung sekitar 213 koleksi yang beragam jenisnya. Semua koleksi ini dipamerkan dalam area seluas 20.000 meter persegi, dengan bangunan utama museum mencakup luas 1.000 meter persegi.

BACA JUGA:7 Muatan SE Bupati Mukomuko Tentang Semarak HUT ke 79 Republik Indonesia No 2 Implementasikan Di Media

pengelolah meseum mande rubiah

Di Sumatera Barat, Museum Mande Rubiah saat ini dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar, Komplek sejarah Mande Rubiah tercatat menjadi Situs Cagar Budaya. Namun, saat wisatawan berkunjung ke situs sejarah ini, biasanya akan dilayani oleh orang-orang Lunang asli yang besar dan lahir di Tanah Kemenangan (Lunang).

BACA JUGA:8 Manfaat Buah Kelengkeng Bagi Kesehatan No 5 Menjaga Berat Badan

peninggalan meseum mande rubiah

Keberadaan waris Rumah Gadang Mande Rubiah Terdapat Komplek Makam Raja (di Lunang dinamakan "Tepat") Bundo Kanduang, Dang Tuanku, Putri Bungsu, Cindua Mato dan pengikutnya serta beberapa peninggalan-peninggalan kerajaan.Masih di dalam kompleks tersebut, terdapat warisan bersejarah Rumah Gadang Mande Rubiah. Rumah Gadang ini merupakan representasi budaya Minangkabau dan sekaligus jejak sejarah yang mengungkapkan kehidupan masyarakat pada masa lampau. Dengan arsitektur yang memiliki detail, Rumah Gadang Mande Rubiah menjadi tempat yang memikat bagi para pengunjung yang ingin memahami lebih dalam tentang tradisi dan kehidupan masyarakat Minangkabau. Sebagai bagian tak terpisahkan dari kompleks sejarah, Rumah Gadang ini juga menjadi artefak dari berbagai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah regional.

BACA JUGA:Menggali Potensi Budidaya Ulat Manggot Inovasi Berkelanjutan dalam Pertanian Modern

Pewaris rumah ini yang sekarang sudah keturunan ke-7 diberi gelar Mande Rubiah. Mande Rubiah yang sekarang bernama Rakinah. Oleh karena itu, kepemilikan dan pengelolaan Museum Mande Rubiah saat ini dipegang oleh Keluarga Mande Rubiah. Koleksi yang ada di museum berupa benda-benda peninggalan para pewaris Rumah Gadang Mande Rubiah.*

Tag
Share