Bolug Berkomitmen Serap Sebanyak-banyaknya Gabah Hasil Panen Petani

Bolug Berkomitmen Serap Sebanyak-banyaknya Gabah Hasil Panen Petani--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Para petani wilayah Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri, harap cemas. Mereka khawatir, gabah hasil panen padi akan dibeli tengkulak dengan harga murah ketika kuota penyerapan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bengkulu, telah terpenuhi. Sebab diketahui, kuota penyerapan setara beras Bulog di Musim Tanam (MT) 1 sebanyak 1700 ton. Sedangkan saat ini kuota tersebut telah terpenuhi sekitar 90 persen berkisar 1500 ton.
BACA JUGA:Pemdes Lubuk Sanai Tiga Star Pembangunan Fisik DD Tahap I Tahun 2025
BACA JUGA:Semua Guru Harus Mampu Jadi Konselor
Yogi Pranata, A.Md, petugas lapangan Bulog, ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, mengatakan, Bulog Provinsi Bengkulu, berkomitmen akan menyerap sebanyak-banyaknya gabah padi hasil panen petani di Kabupaten Mukomuko. Mereka tetap akan membeli gabah sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) pemerintah Rp 6500 per Kilogram (Kg). Penyerapan hasil panen ini tidak berpatokan dengan kuota yang telah ditentukan.
“Kita dari Bulog berkomitmen menyerap sebanyak-banyaknya gabah hasil panen petani dengan harga sesuai HPP ditetapkan pemerintah,”katanya.
BACA JUGA:Pemdes Pasar Baru Siap Sukseskan Program Koperasi Desa Merah Putih
Ia mengatakan, memang target Bulog pada Musim Tanam (MT) satu, setara beras sebanyak 1700 ton. Sedangkan saat ini kuota tersebut telah terpenuhi sekitar 90 persen, yakni 1500 ton. Namun walaupun nanti kuota itu sudah terpenuhi 100 persen, Bulog tetap berkomitmen menyerap gabah padi hasil panen petani. Sebab program dari Bulog ini memang merupakan intruksi langsung dari Presiden Prabowo.
“Walaupun nanti kuota setara beras sudah penuh, program dari Bulog membeli gabah petani tetap berlanjut,”tutupnya.
Maka dari itu, petani tak usah khawatir dan cemas mengenai kuota kebutuhan gabah Bulog. Fokus saja terhadap tanaman padi masing-masing. Jika memang padi tersebut sudah waktunya dipanen, pihaknya dari Bulog siap turun kelapangan menjemput gabah padi tersebut. Apalagi saat ini Bulog juga bekerjasama dengan penggilingan lokal, padi yang dibeli diolah terlebih dahulu di Mukomuko. Setelah itu ketika telah menjadi beras, baru dibawa ke kantor Bulog di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Pemdes Pasar Baru Siap Sukseskan Program Koperasi Desa Merah Putih
“Maka petani tak perlu khawatir dan cemas terhadap kebutuhan kouta, karena kami dari Bulog berkomitmen menyerap semaksimal mungkin hasil panen petani,”tutupnya.