Siberia, Wilayah Ekstrem Rusia yang Minim Penduduk

Siberia, Wilayah Ekstrem Rusia yang Minim Penduduk.--Sceenshot

koranrm.id - Siberia merupakan wilayah yang sangat luas di Rusia dengan jumlah penduduk yang sangat minim.

Jumlah populasi di Siberia mencapai 44 juta orang yang mungkin terdengar sangat banyak dalam konteks populasi regional.

Namun ketika melihat luas wilayah, Siberia yang mencapai 13,1 juta km2 semua orang akan menyadari betapa kontrasnya luas wilayah ini dengan jumlah penduduk yang menghuninya.

Berarti bahwa banyak wilayah di Siberia yang jarang dihuni oleh penduduk.

Bahkan hanya berupa lahan kosong wilayah-wilayah yang jarang dihuni atau bahkan kosong di Siberia biasanya terdiri dari hutan belantara.

Dataran luas pegunungan yang tandus atau daerah yang sangat tidak kondusif untuk dihuni secara permanen, misalnya hutan taiga Siberia yang sangat lebat dan belum tersentuh oleh manusia hutan ini memiliki luas sekitar 7 juta km2 dari Total luas wilayah Siberia.

BACA JUGA:Pembangunan Daerah Perbatasan, Haruskah?

Selain itu dataran tinggi butorana yang memiliki luas sekitar 250.000 km2 merupakan wilayah yang kurang kondusif untuk dihuni manusia.

Begitu juga Lembah Lena yang memiliki luas sekitar 2,5 juta km2 serta dataran Sungai Amur yang memiliki luas sekitar 1,85 juta km2 merupakan wilayah dataran rendah yang memiliki populasi sangat sedikit dibandingkan dengan kota-kota besar.

Sedangkan pegunungan verhoeyangs yang mencakup Wilayah sekitar 900.000 km2 merupakan contoh daerah yang terpencil dan sulit untuk diakses di Siberia.

Adapun kawasan tundra dan kutub di utara Siberia merupakan wilayah yang sangat luas yang mencapai 3,1 juta kilometer persegi, akan tetapi wilayah ini memiliki populasi yang sangat sedikit disebabkan kondisi cuacanya yang sangat keras.

Selain luas wilayahnya yang mengesankan, Siberia juga menawarkan tantangan cuaca yang ekstrem yang tidak banyak terjadi di tempat lain di dunia.

Selama musim panas, wilayah ini bisa menghadirkan suhu yang nyaman dan hangat, tetapi saat musim dingin Siberia menjadi salah satu tempat terdingin di planet bumi.

Suhu di Siberia dapat merosot jauh hingga di bawah titik beku, bahkan mencapai minus 50 derajat Celcius atau lebih rendah.

BACA JUGA:Begini Perkembangan Industri Kelapa Sawit di Indonesia

Kenyataan ini membuat Siberia menjadi salah satu daerah yang paling tidak bersahabat bagi manusia, kombinasi dari luasnya wilayah Siberia dan tantangan suhu yang sangat dingin telah mendorong banyak penduduk Siberia untuk melakukan migrasi ke kota-kota lain.

Menurut sensus tahun 2022 jumlah penduduk Siberia adalah sekitar 44 juta orang.

Jumlah ini telah menurun secara signifikan dari tahun 1990-an.

Dimana saat itu jumlah penduduk Siberia mencapai sekitar 50 juta orang.

Penurunan jumlah penduduk yang terjadi selama beberapa dekade ini, sebagian besar disebabkan oleh migrasi.

Dimana banyak penduduk Siberia memilih untuk mencari peluang di kota-kota lain atau wilayah yang lebih ramai.

Mayoritas migrasi dari Siberia adalah kota-kota besar di Rusia, seperti kota Moskow.

Kota ini menawarkan iklim yang lebih hangat, peluang ekonomi yang lebih besar juga akses ke layanan dasar yang lebih baik.

BACA JUGA:Nikmati Sensasi Manis Gurih: Resep Bubur Sumsum Lezat yang Wajib Dicoba

Tentu saja migrasi dari Siberia dapat memiliki dampak yang negatif terhadap wilayah ini.

Termasuk berkurangnya tenaga kerja, menurunnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesenjangan sosial.

Karena itu, pemerintah Rusia telah mengambil beberapa kebijakan untuk mengatasi masalah ini. Seperti meningkatkan investasi di infrastruktur dan layanan dasar di Siberia.

Umum diketahui saat ini, Rusia tengah mengalami krisis populasi.

Bukan saja di Siberia tetapi di Rusia secara umum saat ini terdapat sekitar 30.000 desa yang telah hilang di Rusia yang hal ini terus berlanjut sepanjang waktu.

Hari ini terdapat 20.000 desa yang benar-benar ditinggalkan.

BACA JUGA:6 Bahan Dapur yang Ampuh Turunkan Asam Urat, Simak Manfaatnya!

Sementara 36.000 lainnya memiliki kurang dari 10 penduduk tidak adanya infrastruktur yang memadai, tidak adanya Rumah Sakit hingga pos pertolongan pertama. 

Tidak adanya sekolah yang layak dan sarana dasar dan lainnya yang membuat banyak kawasan di Rusia telah ditinggalkan penduduknya.

Karena itu langkah yang dilakukan pemerintah Rusia dalam mengatasi masalah Siberia merupakan langkah yang sangat baik demi menjaga kelangsungan populasinya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan