Merawat Anggrek? Perhatikan 3 Kesalahan Ini agar Tanaman Tetap Mekar

Merawat Anggrek? Perhatikan 3 Kesalahan Ini agar Tanaman Tetap Mekar--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co      -Merawat tanaman anggrek adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan, pertumbuhan, dan keindahan tanaman anggrek, mulai dari penyiraman, pemberian cahaya, pemupukan, hingga menjaga kebersihan dan kondisi media tanamnya.

 

Perawatan ini bertujuan agar anggrek bisa berbunga dengan indah, tahan terhadap penyakit, dan hidup lebih lama. Karena anggrek memiliki karakteristik khusus — seperti akar yang butuh udara dan cahaya yang tidak terlalu terik perawatannya pun perlu perhatian lebih dibanding tanaman hias biasa.

BACA JUGA:Tim Lomba Desa Betulin Jembatan Gantung Menuju Lokasi Desa yang Dinilai

 

3 kesalahan umum dalam merawat anggrek yang perlu diperhatikan:

1. Penyiraman yang Tidak Tepat

Salah satu kesalahan paling sering dilakukan saat merawat anggrek adalah penyiraman yang tidak sesuai kebutuhan tanaman. Banyak orang mengira anggrek membutuhkan banyak air seperti tanaman tropis lainnya, padahal sebenarnya anggrek lebih rentan terhadap pembusukan akar akibat kelebihan air.

 

Penjelasan:

Akar anggrek harus tetap lembap tetapi tidak boleh tergenang air. Terlalu sering menyiram menyebabkan akar kekurangan oksigen dan membusuk, sedangkan terlalu jarang menyiram membuat tanaman dehidrasi dan stres. Idealnya, penyiraman dilakukan saat media tanam hampir kering, bukan saat masih basah. Selain itu, penyiraman sebaiknya dilakukan di pagi hari agar tanaman memiliki waktu untuk mengering sebelum malam tiba, mencegah tumbuhnya jamur dan penyakit.

 

Tips:

- Cek kondisi media tanam sebelum menyiram, misalnya dengan merasakan kelembapannya menggunakan jari.

- Gunakan pot dengan lubang drainase yang baik.

- Sesuaikan frekuensi penyiraman dengan lingkungan sekitar, seperti suhu dan kelembapan udara.

 

2. Salah Penempatan Cahaya

Kesalahan lain yang umum terjadi adalah menempatkan anggrek di lokasi dengan intensitas cahaya yang tidak sesuai. Banyak pemilik tanaman meletakkan anggrek di tempat yang terlalu teduh atau sebaliknya, terlalu terkena sinar matahari langsung.

 

Penjelasan:

Sebagian besar jenis anggrek, seperti Phalaenopsis, membutuhkan cahaya terang tetapi tidak langsung. Cahaya matahari yang terlalu kuat bisa menyebabkan daun anggrek terbakar, ditandai dengan bercak coklat atau daun yang menguning. Sebaliknya, kurang cahaya membuat anggrek sulit berbunga atau tumbuh dengan baik.

BACA JUGA:Realisasi Fisik DD di Kecamatan Air Manjuto Masih Nihil

 

Tips:

- Letakkan anggrek di dekat jendela yang mendapat cahaya terang tetapi tersebar, misalnya jendela timur atau jendela barat dengan tirai tipis.

- Jika daun anggrek berwarna hijau tua, itu bisa menjadi tanda kekurangan cahaya. Sedangkan daun hijau muda menandakan cahaya sudah cukup.

 

3. Mengabaikan Kebutuhan Media Tanam

Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah menggunakan media tanam yang salah atau tidak memperhatikan kapan harus mengganti media tersebut.

 

Penjelasan:

Anggrek tidak tumbuh baik di tanah biasa seperti tanaman lain. Mereka membutuhkan media tanam khusus yang memiliki sirkulasi udara baik, seperti campuran sabut kelapa, serutan kayu, arang, atau lumut sphagnum. Media tanam ini bisa rusak seiring waktu menjadi terlalu padat dan menyimpan terlalu banyak air yang pada akhirnya merusak akar.

BACA JUGA:Marga Mukti Tuntaskan Satu Item Pembangunan Dana Desa Tahap Satu

 

Tips:

- Gunakan media tanam khusus anggrek yang porous dan cepat mengalirkan air.

- Ganti media tanam es setiap 1–2 tahun atau ketika media mulai membusuk.

- Saat memindahkan ke media baru, periksa akar anggrek, potong bagian akar yang sudah mati atau busuk sebelum ditanam kembali.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan