Mengungkap Biaya Harian Motor Listrik, Lebih Hemat dari yang Anda Bayangkan?
Mengungkap Biaya Harian Motor Listrik, Lebih Hemat dari yang Anda Bayangkan?--screenshot dari web.
KORANRM.ID - Di tengah melonjaknya harga BBM, motor listrik semakin menarik perhatian sebagai alternatif yang lebih ekonomis. Namun, seberapa hemat sebenarnya biaya operasional motor listrik dalam penggunaan harian? Artikel ini akan memandu Anda dalam menghitung biaya harian motor listrik, membedah setiap komponen biaya agar Anda dapat membuat perencanaan keuangan yang akurat. Kita akan menggunakan contoh skenario di Palembang, namun prinsip perhitungannya dapat diterapkan di kota mana pun.
1. Biaya Listrik: Inti dari Perhitungan
Biaya listrik merupakan komponen utama dalam menghitung biaya operasional motor listrik harian. Untuk menghitungnya, kita perlu mengetahui beberapa informasi:
• Konsumsi daya baterai (kWh/100km): Informasi ini biasanya tertera dalam spesifikasi teknis motor listrik Anda. Misalnya, motor listrik Anda mengkonsumsi 5 kWh untuk menempuh jarak 100 km.
• Jarak tempuh harian (km): Hitung jarak tempuh rata-rata Anda dalam sehari. Misalnya, Anda menempuh jarak 20 km setiap hari untuk bekerja dan keperluan lainnya.
• Tarif listrik (Rp/kWh): Tarif listrik di wilayah Anda. Di Palembang, tarif listrik bervariasi tergantung golongan pelanggan. Misalnya, kita asumsikan tarif listrik Anda adalah Rp1.500/kWh.
Perhitungan:
1. Konsumsi energi harian: (Jarak tempuh harian / 100 km) x Konsumsi daya baterai = (20 km / 100 km) x 5 kWh = 1 kWh
2. Biaya listrik harian: Konsumsi energi harian x Tarif listrik = 1 kWh x Rp1.500/kWh = Rp1.500
Dalam contoh ini, biaya listrik harian Anda adalah Rp1.500. Ingat, ini hanyalah perkiraan dan dapat bervariasi tergantung jarak tempuh dan tarif listrik Anda.
BACA JUGA:Lebih dari Sekadar Kendaraan: Ekspresi Diri Anak Muda Lewat Tren Custom Motor Listrik
2. Biaya Perawatan: Investasi Jangka Panjang
Biaya perawatan motor listrik relatif lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin. Komponen yang perlu perawatan berkala umumnya meliputi: