Realisasi Fisik DD di Kecamatan Air Manjuto Masih Nihil

Realisasi Fisik DD di Kecamatan Air Manjuto Masih Nihil--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Menjelang berakhirnya bulan ke-4 tahun 2025, belum satu pun desa di wilayah Kecamatan Air Manjuto yang memulai realisasi pembangunan fisik Dana Desa (DD) tahap satu. Padahal sebetulnya, mayoritas pemerintah desa di kecamatan ini telah menerima pencairan DD. Berdasarkan data lapangan wartawan media ini, penyebabnya fenomena tersebut cukup beragam. Selain ada yang memang belum menerima DD, ada juga yang sengaja belum memulai realisasi fisik karena beberapa alasan tertentu.
BACA JUGA:Star Fisik, Pemdes Talang Sakti Bangun Gedung MDA
BACA JUGA:Harga 1 Ha Kebun Sawit Mencapai Rp 250 Juta
Kades Kota Praja, Parji, melalui Kaur Keuangan, Fitriyanto, mengatakan, pihaknya dari Desa Kota Praja memang belum memulai pelaksanaan pembangunan fisik Dana Desa (DD) tahap satu tahun 2025. Ada beberapa penyebab sehingga pekerjaan fisik belum berjalan. Diantaranya mereka bakal merealisasikan program ketahanan pangan terlebih dahulu sebelum memulai fisik. Namun program ketahanan pangan juga belum terlalu jelas, karena tahun ini berbeda dan langsung melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dimana pihak BUMBDes juga belum berkoordinasi dengan desa untuk meminta penyertaan modal yang dikirim dari Rekening Kas Desa (RKD) ke rekening Bumdes.
“Desa kami dan desa yang lain di kecamatan ini belum ada yang mulai realisasi fisik. Kalau kami memang setelah program ketahanan pangan berjalan,”katanya.
BACA JUGA:Peduli, Pemdes Sumber Makmur Tambal Jalan Kabupaten Sepanjang 2,8 Km
Sementara itu, Kades Tirta Mulya, Supriyanto, mengatakan, kalau desanya memang belum memulai realisasi program kegiatan karena lambat menerima pencairan DD. Sebab pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025 desanya juga cukup lambat. Ada dinamika internal yang menyebabkan hal tersebut. Jika anggaran DD cair, pihaknya semaksimal mungkin bakal merealisasikan program tahap satu. Baik fisik maupun non fisik seperti pemberdayaan masyarakat.
“Anggaran kami lambat cair akibat pengajuan lambat, makanya realisasi kegiatan tahap satu belum dimulai,”tutup Kades.