Pare: Si Pahit yang Ampuh Atasi Diabetes, Kolesterol, dan Masalah Pencernaan

Pare: Si Pahit yang Ampuh Atasi Diabetes, Kolesterol, dan Masalah Pencernaan--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co -Pare (Momordica charantia), atau yang juga dikenal sebagai peria atau bitter melon, adalah tanaman herbal yang dikenal karena rasa pahitnya yang khas dan kandungan gizinya yang kaya. Meski rasanya tidak begitu disukai oleh banyak orang, pare telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit.
BACA JUGA:Rahasia Menyimpan Alpukat Matang agar Tahan Lama, Coba 8 Cara Ini!
Berikut penjelasan panjang tentang tiga penyakit yang bisa diatasi atau dibantu pengobatannya dengan pare:
1. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Pare sangat terkenal dalam dunia herbal sebagai tanaman yang mampu membantu menurunkan kadar gula darah.
Mekanisme kerja: Pare mengandung senyawa aktif seperti charantin, vicine, dan polipeptida-p, yang memiliki efek mirip insulin. Senyawa ini dapat membantu meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh dan mengurangi kadar glukosa dalam darah. Selain itu, pare juga membantu memperbaiki fungsi pankreas agar bisa memproduksi insulin secara optimal.
Penelitian: Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi pare secara teratur dapat menurunkan kadar HbA1c (indikator kadar gula darah dalam jangka panjang). Penelitian dari Journal of Ethnopharmacology mencatat bahwa ekstrak pare menunjukkan aktivitas anti-diabetes yang signifikan pada hewan dan manusia.
Cara konsumsi:
- Jus pare segar diminum pagi hari dalam keadaan perut kosong.
- Pare direbus dan dikonsumsi sebagai sayur.
- Suplemen atau kapsul ekstrak pare.
Catatan: Pare tidak bisa menggantikan insulin atau obat diabetes dokter sepenuhnya, tetapi bisa menjadi pendukung terapi yang efektif.
2. Kolesterol Tinggi
Pare juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Mekanisme kerja: Pare kaya akan serat, antioksidan, dan senyawa flavonoid yang membantu membersihkan pembuluh darah dari lemak jenuh dan plak. Kandungan fitonutrien dalam pare juga mendukung metabolisme lemak dan mengurangi penyerapan lemak dari makanan.
Dampak positif: Dengan menurunnya kadar kolesterol jahat, maka risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi juga ikut menurun.
Penelitian: Studi di beberapa jurnal nutrisi menyebutkan bahwa ekstrak pare bisa mengurangi kadar trigliserida dan LDL secara signifikan pada hewan uji dan memiliki potensi yang serupa pada manusia.
Cara konsumsi:
- Dimasak sebagai lalapan rebus atau tumis pare.
- Teh pare (keringan buah pare diseduh air panas).
BACA JUGA:Pemdes Ranah Karya Gelar Pra Pelaksanaan Fisik DD 2025, Fokus Bangun Jalan dan TPT
3. Masalah Pencernaan (Sembelit dan Cacingan)
Pare dikenal sebagai pembersih saluran pencernaan alami dan membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan.
Mekanisme kerja: Pare bersifat laksatif ringan karena kandungan seratnya yang tinggi. Ini membantu melancarkan buang air besar dan mengatasi sembelit. Selain itu, pare juga mengandung senyawa antelmintik yang bisa membasmi cacing parasit di dalam usus, terutama pada anak-anak.
Manfaat lainnya untuk pencernaan:
- Mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.
- Membantu menyembuhkan gangguan lambung ringan.
- Membersihkan racun dari tubuh (detoks alami).
Cara konsumsi:
- Air rebusan pare.
- Jus pare dicampur dengan sedikit madu untuk mengurangi rasa pahitnya.
BACA JUGA:Gubernur: Pabrik Berhak Menolak TBS Petani Kualitas Buah Sawit Harus Bagus
Catatan Penting:
Walaupun pare punya banyak manfaat, tidak semua orang cocok mengonsumsinya dalam jumlah besar. Terlalu banyak bisa menyebabkan:
- Gangguan lambung.
- Hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) jika sudah mengonsumsi obat diabetes.
- Gangguan kesuburan jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang.*