Mengenal Tanaman Sengkuang Umbi Daun dan Batang Semuanya Miliki Nilai Ekonomi, Disini Sejarahnya
Tanaman Sengkuang Umbi Daun--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM - Sengkuang, atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Pachyrhizus erosus, adalah tanaman umbi-umbian yang berasal dari Amerika Tengah.
Tanaman ini memiliki batang merambat yang menjalar dan umbi yang dapat dimakan.
Umbi sengkuang memiliki rasa manis dan renyah, sering kali digunakan dalam berbagai hidangan dan salad.
Sengkuang biasanya ditanam di daerah yang memiliki iklim tropis atau subtropis. Tanaman ini membutuhkan tanah yang subur dan drainase yang baik.
Proses penanaman dimulai dengan menanam biji atau stek sengkuang di lahan yang telah di siapkan.
Setelah itu, tanaman ini memerlukan perawatan seperti penyiraman teratur dan pemupukan untuk memastikan pertumbuhannya yang optimal.
Sengkuang juga memiliki manfaat kesehatan, karena mengandung serat tinggi, vitamin, dan mineral.
Konsumsi sengkuang dapat membantu memperbaiki pencernaan, mengurangi risiko penyakit jantung, dan menjaga kesehatan kulit.
BACA JUGA:Rehab Drainase Pasar Koto Jaya Dimulai
Selain sebagai makanan, sengkuang juga memiliki beragam penggunaan lain. Misalnya, daun sengkuang dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Kulit batangnya bisa digunakan untuk membuat anyaman atau bahan bangunan tradisional. Sengkuang juga memiliki nilai ekonomi sebagai komoditas pertanian.
Dengan pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya untuk tumbuh di berbagai jenis tanah, sengkuang adalah tanaman yang berharga bagi petani dan konsumen di berbagai belahan dunia.
Tanaman sengkuang memiliki sejarah panjang yang dimulai di Amerika Tengah, khususnya di wilayah Meksiko dan Guatemala.
Tanaman ini dikenal oleh masyarakat pribumi di sana sejak ribuan tahun yang lalu. Mereka mengenalnya sebagai "jicama" atau "xicamatl" dalam bahasa Aztek.
Pada awalnya, sengkuang digunakan sebagai sumber makanan utama oleh suku-suku pribumi di Amerika Tengah.
Umbi sengkuang yang besar dan kaya akan nutrisi menjadi bagian penting dari diet mereka. Selain itu, mereka juga memanfaatkan biji-bijian dari tanaman ini untuk berbagai keperluan, seperti diolah menjadi tepung atau dimakan langsung setelah direbus.
Pada abad ke-17, dengan penjelajahan Eropa ke Amerika, tanaman sengkuang mulai menarik perhatian dunia luar.
BACA JUGA:Sumur Bor Desa Atasi Krisis Air Bersih
Para penjelajah Eropa membawa tanaman ini kembali ke benua Eropa, dan dari sana, sengkuang mulai menyebar ke berbagai belahan dunia.
Di beberapa negara, tanaman ini dikenal dengan nama yang berbeda seperti "yam bean" di Inggris atau "singkamas" di Filipina.
Sengkuang kemudian menjadi populer di Asia, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Di sini, sengkuang diterima dengan baik oleh masyarakat dan diintgrasikan ke dalam berbagai hidangan tradisional.
Seiring berjalannya waktu, sengkuang juga mulai mendapatkan perhatian sebagai tanaman budidaya komersial.
Petani di berbagai negara mulai membudidayakan sengkuang karena kualitas nutrisi tinggi dan kemampuannya untuk tumbuh dengan relatif mudah.
Seiring perkembangan teknologi pertanian dan peningkatan kesadaran akan manfaat kesehatannya, sengkuang semakin populer di seluruh dunia.
Hari ini, sengkuang ditanam di berbagai belahan dunia dan menjadi salah satu tanaman umbi-umbian yang penting dalam produksi pangan global.*
Sumber :