Sumur Bor Desa Atasi Krisis Air Bersih
Sumur Bor Desa Atasi Krisis Air Bersih .--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Desa (Pemdes) Sidodadi Kecamatan Sungai Rumbai, berkomitmen untuk mengatasi krisis air bersih. Salah satu upaya yang mereka lakukan yaitu membangun sumur bor.
Kebetulan diakhir tahun 2023 ini Pemdes Sidodadi berhasil mendapatkan dana reward atau tambahan Dana Desa (DD) sebesar Rp 139.642. Rencananya dana tambahan tersebut digunakan untuk pembangunan 1 Unit sumur bor.
Dan 2 Unit tower lengkap dengan tong Tedmon. Dengan adanya pembangunan 1 Unit sumur bor dari DD tambahan ini, mereka berharap kedepan tidak ada lagi warga Sidodadi yang krisis air bersih. Terutama di musim kemarau seperti sekarang ini.
Kepala Desa (Kades) Sidodadi, Sumariatun mengatakan, sesuai dengan hasil musyawarah bersama BPD dan sesepuh tokoh masyarakat, tambahan DD tahun ini digunakan untuk pembangunan 1 Unit sumur bor, dan pembangunan 2 Unit tower lengkap dengan Tedmon.
Pembangunan 1 Unit sumur bor dari DD tambahan ini, salah satu langkah dan upaya pihaknya untuk mengatasi krisis air bersih. Karena musim kemarau saat ini sudah ada beberapa warga di wilayah RT 04 yang mengalami kekeringan.
"Insya Allah kalau ada sumur bor di RT 04 ini. Tidak ada lagi warga kita yang krisis air bersih. Kalaupun ada bisa ngambil air di sumur bor yang sudah kita bangun ini," kata Sumariatun.
Lanjutnya, Kendati tambahan DD masuk ke Rekening Kas Desa (RKD) akhir tahun. Pihaknya tetap optimis sebelum akhir Desember pembangunan yang bersumber dari DD tambahan ini bisa rampung.
Sekarang untuk persiapan realisasi anggaran tambahan itu sudah siap. Namun, sekarang mereka masih nunggu anggaran tersebut ditransfer ke RKD. Setelah dana masuk ke rekening desa. Pembangunan sumur bor dan tower sumur bor tersebut langsung dieksekusi.
"Kita optimis semua pembangunan yang bersumber dari DD tambahan ini harus bisa selesai tepat waktu. Karena itu kita minta TPK melakukan percepatan. Namun, dalam percepatan kualitas dan mutu bangunan harus menjadi prioritas utama. Kita tidak mau bangunan itu dikerjakan asal jadi, spesifikasi dan volume bangunan harus sesuai dengan perencanaan yang sudah kita sepakati," tutupnya.*