Rakyat Korea Selatan Patungan 277 Ton Emas, Bantu Bayar Hutang Negara

Rakyat Korea Selatan Patungan 277 Ton Emas, Bantu Bayar Hutang Negara --screnshoot dari web

KORANRM.ID - Korea Selatan (Korsel) merupakan salah satu negara paling maju di Asia. Negara ini menjadi salah satu negara dengan industri film serta musik yang berkembang sangat pesat. Baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

Selain itu Korea Selatan juga menjadi negara eksportir produk manufaktur berteknologi tinggi, seperti elektronik, otomotif, kapal, Petrokimia, robot dan lain sebagainya.

Padahal sebelum menjadi negara maju seperti saat ini, Korea Selatan pernah mengalami fase yang sangat sulit. Negara ini pernah menyandang predikat sebagai negara miskin yang pernah dijajah oleh Jepang dan baru merdeka pada tahun 1945.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Unik Ramadhan dari Berbagai Negara Dari Asia hingga Afrika

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Mudik dan Beberapa Negara yang Juga Melaksanakannya

Bahkan pada tahun 1960-an negara ini memiliki produk domestik bruto per kapita yang hampir sama dengan Indonesia.

Namun demikian dalam kondisi yang terpuruk Korea Selatan menerapkan serangkaian kebijakan reformasi ekonomi yang sangat baik. 

Mereka menggunakan utang secara produktif untuk membangun sumber daya manusia dan industri. Di samping juga melakukan investasi besar-besaran di bidang pendidikan dengan kebijakan dan strategi yang efektif.

BACA JUGA:Jepang Negara yang Paling Punya Rasa Malu dan Disiplin

Korea Selatan berhasil Bangkit dari keterpurukan dan berhasil tumbuh menjadi ekonomi ke-11 yang terbesar di dunia.

Sehingga sebagian besar penduduk di negara ini dapat menikmati kehidupan yang sejahtera. 

Tetapi kesejahteraan yang dirasakan oleh Korea Selatan tidak berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Pada tahun 1997 ketika krisis mata uang bath di Thailand menjalar ke Korea Selatan, negara ini kembali berada dalam titik yang mengkhawatirkan.

Pada tanggal 2 Juli tahun 1997 ketika Thailand mengubah sistem nilai tukar, tetapnya yang berusia 13 tahun harga Bak Thailand menjadi turun di pasar valuta asing yang kemudian berdampak pada munculnya krisis yang melanda Asia Timur.

BACA JUGA:Brunei, Negara Sultan, Tidak Ada Pajak dan Kesehatan Gratis

Mata uang Korea Selatan yang semula dalam kondisi yang positif menjadi turun sangat drastis yang kemudian berakibat runtuhnya perbankan.

Banyaknya kredit macet, penyetopan pinjaman baru, penarikan dana oleh investor asing hingga 18 miliar dollar serta ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan.

Dalam kondisi semacam itu, satu-satunya jalan yang dapat dilakukan oleh Korea Selatan adalah mencari bantuan dari dana monitor internasional atau IMF.

Sehingga pada bulan Desember tahun 1997 Korea Selatan resmi memiliki utang sebesar 58 miliar Dollar atau setara 1600 Triliun Rupiah untuk tahun 2023.

Sebuah angka yang sangat besar dan menjadi sejarah yang tidak terlupakan oleh negara itu dengan dana pinjaman sebesar itu Korea Selatan tidak lantas berada dalam kondisi yang positif.

Justru dengan adanya pinjaman yang sangat besar itu negara ini menjadi terbebani dan melahirkan krisis baru masyarakat Korea Selatan menyebut krisis ini sebagai krisis IMF.

Beruntungnya di tengah krisis pinjaman terhadap Bank Dunia ini, pemerintah Korea Selatan mengambil keputusan dan bertindak dengan cepat.

BACA JUGA:Salah Satunya Indonesia, Ini 10 Negara yang Merasa Bahagia Dengan Kehidupan cinta Mereka

Pada tanggal 5 Januari tahun 1998 pemerintah membuat rencana dan memulai kampanye pengumpulan emas Nasional guna segera melunasi utang kepada IMF.

Kampanye pengumpulan emas Nasional ini diumumkan pada tanggal 25 Desember tahun 1997 yang dipimpin oleh lembaga-lembaga keuangan, kelompok bisnis besar, seperti Daewoo, Samsung, Hyundai dan lain sebagainya.

Besarnya utang ini membuat rakyat Korea Selatan tergerak untuk patungan emas secara sukarela demi membantu melunasi utang negaranya terdapat sekitar 3,51 juta.

Orang di Korea Selatan yang ikut berpartisipasi dalam kampanye ini yang kemudian berhasil mengumpulkan sekitar 227 ton emas senilai sekitar 2,13 miliar dollar atau sekitar 219 triliun untuk harga emas 2023 kampanye ini menjadi episode yang tidak pernah terlupakan oleh dunia, khususnya dalam sejarah Korea Selatan.

Dimana sikap nasionalisme dan pengorbanan benar-benar membuat haru mata dunia saat itu sejumlah masyarakat yang terdiri dari beragam profesi mulai dari atlet, militer, pegawai bank, masyarakat biasa dan lain sebagainya mengumpulkan emas mereka dalam bentuk kalung, koin, batangan, pernak-pernik, patung, medali, liontin, lencana militer dan banyak lagi.

Peristiwa ini menjadi pemandangan yang luar biasa, dimana warga Korea Selatan mengantri selama berjam-jam untuk menyumbangkan emas mereka sebagai tanda dukungan untuk ekonomi mereka yang terpuruk.

BACA JUGA:Ramadhan di Penjuru Dunia Tradisi Unik Umat Muslim dari Berbagai Negara

BACA JUGA:San Marino, Negara yang Punya Banyak Mobil Dibandingkan Manusia

Ibu rumah tangga menyerahkan cincin kawin mereka, atlet menyumbangkan medali dan piala sebagian lagi membagikan emas yang dijadikan jimat keberuntungan hadiah tradisional dan lain sebagainya.

Kampanye ini bahkan melampaui harapan penyelenggara dengan orang-orang di semua lini berkumpul dalam semangat pengorbanan.

Bahkan menurut penyelenggara kampanye sekitar 10 ton emas hanya dikumpulkan dalam waktu 2 hari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan