Ramadhan di Penjuru Dunia Tradisi Unik Umat Muslim dari Berbagai Negara

Ramadhan di Penjuru Dunia Tradisi Unik Umat Muslim dari Berbagai Negara .--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, di mana mereka menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Meskipun esensi Ramadhan sama di setiap negara, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari fajar hingga magrib, cara perayaannya berbeda di setiap tempat. Tradisi yang berkembang di berbagai negara mencerminkan kekayaan budaya Islam yang berbaur dengan adat setempat, menciptakan pengalaman unik bagi masyarakat Muslim di setiap penjuru dunia.

Di Indonesia, Ramadhan disambut dengan berbagai tradisi khas yang berbeda di setiap daerah. Salah satu tradisi yang cukup populer adalah ngabuburit, yaitu kegiatan menunggu waktu berbuka dengan berjalan-jalan atau melakukan aktivitas bersama keluarga dan teman. Selain itu, masyarakat juga sering mengadakan acara buka bersama sebagai bentuk mempererat tali silaturahmi. Tradisi lain yang tak kalah menarik adalah sahur on the road, di mana sekelompok orang membagikan makanan sahur kepada mereka yang kurang mampu. Di beberapa daerah, seperti Aceh dan Jawa, masyarakat masih melestarikan tradisi membangunkan sahur dengan cara berkeliling kampung sambil membawa kentongan atau alat musik tradisional.

BACA JUGA:Kepiting Saus Asam Manis, Sensasi Rasa yang Menggoda Lidah

BACA JUGA:Waspada! Jenis Makanan dan Minuman yang Bisa Memicu Vertigo

 

Di negara tetangga, Malaysia, Ramadhan juga dirayakan dengan penuh semangat. Salah satu tradisi yang khas adalah bazar Ramadhan, di mana banyak pedagang menjual berbagai makanan dan minuman khas berbuka puasa seperti nasi lemak, ayam percik, dan kuih-muih tradisional. Masjid-masjid di Malaysia juga aktif mengadakan buka puasa bersama yang diperuntukkan bagi siapa saja, termasuk wisatawan dan non-Muslim yang ingin merasakan suasana Ramadhan. Sementara itu, di Brunei, tradisi Bersungkai atau berbuka bersama keluarga besar menjadi bagian penting dari Ramadhan.

Di Timur Tengah, Ramadhan disambut dengan penuh kehangatan dan keceriaan. Di Mesir, ada tradisi Fanous Ramadhan, yaitu penggunaan lentera berwarna-warni yang menerangi jalanan dan rumah-rumah sebagai simbol kebahagiaan menyambut bulan suci. Di Arab Saudi, khususnya di Mekkah dan Madinah, suasana Ramadhan begitu meriah dengan jutaan umat Muslim yang datang untuk melaksanakan ibadah umrah dan berbuka puasa di Masjidil Haram serta Masjid Nabawi. Di Turki, masyarakat memiliki kebiasaan unik, yaitu adanya kelompok pemukul genderang yang berkeliling saat sahur untuk membangunkan orang-orang. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan masih bertahan hingga saat ini.

BACA JUGA:Rahasia Hidupkan Kembali Anggrek yang Hampir Mati: 4 Cara Ampuh yang Wajib Dicoba!

BACA JUGA:Rahasia Cheese Stick Lebaran: 5 Tips Ampuh Bikin Gurih & Super Renyah!

Di benua Afrika, Ramadhan memiliki tradisi yang tidak kalah menarik. Di Nigeria, komunitas Muslim mengadakan Iftar Jama’i, yaitu acara buka puasa massal yang bisa dihadiri ribuan orang dalam satu tempat, sering kali di stadion atau lapangan besar. Sementara itu, di Maroko, ada kebiasaan unik yang disebut Nafar, di mana seseorang ditunjuk oleh komunitas untuk berkeliling kampung dengan alat musik tradisional guna membangunkan warga untuk sahur. Di Sudan, masyarakat memiliki kebiasaan menyediakan hidangan buka puasa di pinggir jalan untuk siapa saja yang ingin berbuka, termasuk para musafir yang sedang dalam perjalanan.

Di Asia Selatan, seperti di Pakistan, India, dan Bangladesh, Ramadhan dihiasi dengan aktivitas sosial yang sangat kental. Salah satu tradisi yang khas adalah berbagi makanan berbuka kepada fakir miskin di depan masjid dan di jalanan. Masjid-masjid juga aktif mengadakan doa bersama serta tadarus Al-Qur’an setiap malam. Di India, kota-kota besar seperti Delhi dan Hyderabad menjadi pusat kuliner Ramadhan dengan pasar malam yang menawarkan berbagai hidangan khas seperti kebab, samosa, dan sheer khurma (sejenis puding susu dan kurma yang khas saat Idul Fitri).

Di belahan dunia barat, seperti di Amerika Serikat dan Eropa, komunitas Muslim menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang berbeda. Dengan populasi Muslim yang minoritas, banyak dari mereka harus berpuasa dalam kondisi siang yang lebih panjang dibanding negara-negara lain, terutama di wilayah utara seperti Skandinavia yang bisa mencapai 20 jam sehari. Meskipun demikian, komunitas Muslim di sana tetap menjaga tradisi Ramadhan dengan berbuka bersama di masjid dan mengadakan acara iftar bagi masyarakat umum untuk memperkenalkan Islam kepada non-Muslim. Di Inggris, misalnya, ada inisiatif Open Iftar yang mengundang siapa saja untuk berbuka bersama, baik Muslim maupun non-Muslim, dalam rangka mempererat hubungan sosial dan toleransi antaragama.

BACA JUGA:Menghilangkan Pahit Pare: 5 Tips Jitu agar Masakan Lebih Lezat!

Ramadhan memang menjadi momen yang penuh keberkahan, tidak hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga dalam aspek sosial dan budaya. Setiap negara memiliki cara unik dalam merayakan bulan suci ini, mencerminkan bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan kebudayaan setempat tanpa kehilangan esensi ajarannya. Keanekaragaman tradisi ini semakin memperkaya pengalaman berpuasa dan memperkuat persaudaraan sesama Muslim di seluruh dunia. Dengan memahami berbagai tradisi Ramadhan yang ada, kita dapat lebih menghargai keindahan Islam yang bersifat universal, melintasi batas geografis, dan mempererat ukhuwah Islamiyah antarumat Muslim di seluruh dunia.

BACA JUGA:Semangka Kuning, Lebih dari Sekadar Manis, Sejuta Manfaat Tersembunyi di Balik Warna Cerah

Referensi:

• Esposito, John L. Islam: The Straight Path (Oxford University Press, 2016).

• Ramadan, Tariq. In the Footsteps of the Prophet: Lessons from the Life of Muhammad (Oxford University Press, 2007).

• BBC News, Ramadhan Around the World: How Different Cultures Observe the Holy Month, 2023.

• Pew Research Center, Muslim Population Growth and Ramadhan Practices Worldwide, 2022.

• The National Geographic, Ramadan Traditions: A Look at Global Festivities and Fasting Practices, 2023.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan