Pemdes Sungai Ipuh Perdana Panen Bersama Jagung Ketahanan Pangan

Panen jagung di Desa Sungai Ipuh.-Sahad-Radar Mukomuko

koranrm.id – Ketika banyak desa masih bingung melaksanakan target tanam 1 Hektare (Ha), tidak demikian hal dengan Desa Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya. Pada Sabtu (14/6) Pemerintah Desa Sungai Ipuh, menggelar panen perdana jagung.

Panen jagung perdana ini bertempat di lahan milik Bustarudin, Kelompok Tani (Poktan) Lubuk Poi, Desa Sungai Ipuh Satu. Luas lahan 1 Hektare (Ha). Selain milik Bustarudin, panen jagung juga dilakukan di lahan milik Siim, dengan luas lahan yang kurang lebih sama. 

Panen jagung perdana ini dihadiri oleh Kapolsek Teras Terunjam, IPTU Irfansyah Damanik, SH bersama anggota. Koordinator Penyuluh (Koorluh) Selagan Raya, Idham bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kades Sungai Ipuh Satu, Burzan serta beberapa petani setempat. 

BACA JUGA:AVC Nations Cup Berakhir, Vietnam Juara Indonesia Posisi 5

Juliyanto, salah seorang PPL menjelaskan, jagung program ketahanan pangan ini ditanam di lahan sawah. Petani memilih tanam jagung karena debit air tidak mencukupi jika ditanam padi. Secara kebetulan ada program tanam jagung 1 juta hektar yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. 

"Posisi lahan di ujung irigasi, sehingga air tidak optimal. Kebetulan ada program tanam jagung sejuta hektar. Dan lahan ini cocok ditanami jagung," jelas Juliyanto. 

Dikatakan Juliyanto, hasil panen ini cukup bagus. Tongkol besar dan berisi. Diperkirakan hasil panen sekitar 5,6 ton. Meskipun ada sebagian yang tumbuh tidak optimal, masih batas wajar. 

"Ada juga ujung tongkol dimakan ulat, tapi tidak seberapa. Secara umum hasil panen memuaskan," tambah Juliyanto. 

BACA JUGA:Tanpa Rambu-rambu, Gorong-gorong Amblas Dekat Bandara Mukomuko Mengancam Keselamatan Pengendara

Selaku PPL, Juliyanto berharap semakin banyak petani di Selagan Raya yang tanam jagung. Selain untuk mendukung program nasional, tanaman jagung juga menguntungkan petani. Dilihat dari waktu panen tidak jauh dengan tanam padi, sekitar 90 hingga 100 hari. 

"Tanam jagung tidak serumit tanam padi, hasilnya kurang lebih sama," ungkap Juliyanto.

Kades Sungai Ipuh, Burzan mengatakan, tanam jagung merupakan bagian dari program 1 ha per desa. Dan di Sungai Ipuh telah tanam dan panen 2 Ha. Dikatakan Burzan, bagi Bustarudin dan Siim, tanam jagung merupakan hal yang baru. Selama ini petani fokus dengan tanaman padi. Dikatakan Burzan, modal tanam jagung sepenuhnya ditanggung pemerintah desa. Setelah berhasil dan panen, petani cukup mengembalikan modal. Dan keuntungan sepenuhnya milik petani.

"Awalnya mereka mau tanam padi, berhubung ada program tanam jagung, kami arahkan mereka tanam jagung. Mereka bersedia dengan syarat modal ditanggung pemerintah desa. Alhamdulillah sudah panen dan berhasil," kata Burzan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan