Belum jelas awal mula bagaimana akhirnya makanan ini disebut gado-gado. Namun, beberapa sumber menyebutkan, kepopuleran gado-gado berawal dari masyarakat Betawi sejak 1950-an, karena masyarakat Betawi biasa menyebut makanan yang dimakan tanpa nasi dengan kata “digado”, sehingga semenjak itulah muncul istilah gado-gado, karena gado-gado biasanya disajikan dengan lontong atau kentang sebagai pengganti nasi.
Gado-gado mengandung vitamin A, C, B1, protein, kalsium, zat besi, karbohidrat, dan fosfor yang baik untuk tubuh. Namun, meskipun makanan ini tergolong mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, kandungan kacang yang menjadi bumbu utama dapat menimbulkan penyakit apabila dikonsumsi berlebihan, utamanya bagi yang alergi terhadap kacang-kacangan, gado-gado justru bisa jadi berbahaya.
Jadi, tetap penting untuk mengontrol konsumsi gado-gado, karena bagaimanapun, nutrisi yang diterima tubuh tetap harus seimbang.
1. Yogurt
Yogurt termasuk ke dalam salah satu makanan yang terbuat dari olahan fermentasi susu. Selain rasanya yang lezat, makanan ini termasuk makanan kesukaan cewe yang sehat dan bisa melancarkan sistem pencernaan. Tak hanya itu, yoghurt juga kaya akan kandungan probiotik dan berbagai nutrisi yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Melansir Harvard School of Public Health, yoghurt menjadi makanan pokok di beberapa negara, bermula dari negara-negara di Asia Barat dan Timur Tengah. Kata yoghurt diyakini berasal dari Bahasa Turki, “yo?urmak” yang berarti mengentalkan atau mengental.
6000 tahun sebelum masehi, masyarakat nomaden yang saat itu banyak berprofesi sebagai penggembala, sering terlihat membawa susu yang diletakkan dalam kantong atau tas, yang terbuat dari kulit kambing.
Enzim alami yang ada pada kantong dari kulit binatang tersebut, menghasilkan panas yang cukup untuk memfermentasikan susu, sehingga menghasilkan makanan yang layak dikonsumsi dan dapat bertahan lebih lama daripada susu. Dari sinilah, yoghurt kemudian menjadi makanan pokok yang digemari masyarakat.