Sapi Diliarkan Menganggu Program Replanting

Sapi Diliarkan Menganggu Program Replanting--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Waluyo (52) warga Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, terpaksa menahan marah. Pasalnya ia tidak tahu harus melampiaskan kemarahan tersebut kepada siapa. 

Kemarahan Waluyo dipicu rusaknya belasan tanaman sawit yang baru ditanam. Tanaman sawit program replanting tersebut rusak diduga akibat sapi yang diliarkan. 

‘’Lima belas bibit sawit yang baru ditanam rusak. Saya yakin akibat sapi, karena banyak jejak sapi,’’ ujar Waluyo.

BACA JUGA:Lebih Mahal dari Sapi, Mengapa Harga Kerbau Selangit?

BACA JUGA:Waspada! Penyakit Sapi yang Harus Diwaspadai Peternak

Lebih lanjut, Waluyo mengatakan, bibit sawit yang rusak ditanam sekitar dua minggu yang lalu. Setelah ditanam, daunya diikat agar tidak dirusak oleh moyet jenis beruk. Ikatan tersebut tidak mampu melindungi tanaman dari serangan sapi.

‘’Kemungkinan sapi masuk lahan pada malam hari. Yang membuat saya kesal, bukan hanya tanaman yang rusak. Saya memelihara sapi tapi dikandangkan agar tidak merusak tanaman orang, tapi tanaman saya dirusak oleh sapi,’’ tambah Waluyo dengan nada kesal.

Waluyo juga menyampaikan, tanaman sawit yang rusak bukan hanya miliknya. Sawit program replanting memilik tetangga juga mengalami hal yang sama, bahkan jumlahnya lebih banyak.

‘’Saya nggak tahu mengatasi serangan hama sapi ini. Kalau saya pasang racun kira-kira bagaimana,’’ kata Waluyo seakan bertanya pada dirinya sendiri.

BACA JUGA:Potongan Daging Sapi Panduan Memilih yang Paling Empuk dan Sesuai Resep Anda

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas, SP menyampaikan realisasi peremajaan sawit rakyat yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua di tahun 2024 teralisasi sekitar 906 hektar dari target 1.000 hektar.

Mengingat masih banyaknya tanaman sawit rakyat yang sudah tua dan menggunakan benih asalan atau tidak bersertifikat maka program peremajaan sawit rakyat (PSR) masih berlanjut di tahun 2025.

Atas dasar itulah Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko menargetkan peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan seluas seribu hektar. “Ditargetkan seribu hektar tahun 2025 atau sama di tahun dengan 2024,” ungkap, Pitriyani.

Menurut Pitriyani, jajarannya memberikan sosialisasi program peremajaan sawit ini terkait dengan persyaratan dan dokumen yang harus disiapkan oleh setiap anggota kelompok tani untuk mengusulkan program peremajaan tanaman kelapa sawit. Selain itu, pihaknya juga mendampingi kelompok tani dalam mengurus persyaratan dan dokumen apa saja yang harus disiapkan oleh setiap anggota kelompok tani untuk mengusulkan program ini.

BACA JUGA:Sumsum Tulang Sapi Rahasia Nutrisi untuk Pertumbuhan Anak yang Optimal

BACA JUGA:Susu Lokal Terbuang, Industri Pilih Impor, Nasib Peternak Sapi Perah di Ujung Tanduk?

"Tahun 2025 kami fokus sosialisasi di tiga titik di wilayah Kecamatan Air Rami karena di wilayah ini belum terjamah program peremajaan kelapa sawit," kata kata Pitiyani di dampingi Kepala Bidang Perkebunan Distan Kabupaten Mukomuko Iwan Cahaya Irawan, SP.

Tag
Share