1. Robert Budi Hartono
Budi Hartono menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia. Pemilik Bank Central Asia (BCA) dan perusahaan tembakau Djarum ini memiliki total aset 20,5 miliar dollar AS atau setara Rp 287 triliun. Budi Hartono kemudian menduduki peringkat ke-86 dalam daftar 100 orang terkaya di dunia. Mayoritas kekayaannya berasal dari investasi di Bank Central Asia (BCA). Saudara Budi Hartono diketahui mewarisi bisnis tembakau Djarum dari ayahnya, Oei Wie Gwan. Mereka berdua mulai mengekspor rokok buatan Djarum pada tahun 1972 dan mulai menciptakan merek rokok kretek mesin pertama pada tahun 1976. Mereka kemudian meluncurkan merek rokok Djarum Super pada tahun 1976. Tahun 1981, kini menjadi salah satu merek rokok terpopuler di tanah air. Indonesia. Budi Hartono bersaudara mulai melebarkan sayapnya di dunia bisnis dengan mengakuisisi Bank Central Asia (BCA) dari keluarga Salim sekitar tahun 1997-1998. Saat ini bank ini tergolong sebagai bank swasta terbesar di tanah air. Dalam beberapa tahun terakhir, saham bank swasta milik Budi Hartono bersaudara meningkat signifikan. Hal ini juga mendorong peningkatan kekayaan mereka. Selama lebih dari satu dekade, Budi Hartono bersaudara menduduki posisi teratas perusahaan terkaya di Indonesia. Tak berhenti sampai disitu, keduanya pun merambah dunia industri teknologi secara digital dengan meluncurkan e-commerce lini elektronik yang disebut Polytron dan GDP Venture. Perusahaan fokus pada bidang digital, seperti media, komunitas digital, perdagangan dan bidang lainnya. Industri digital GDP Venture mulai mendapat pendanaan dari Halodoc, tiket.com, Bligli.com, Gojek dan infokost.id. Selain menerima pembayaran tunai, GDP Ventur juga mensponsori beberapa media dan komunitas digital seperti Narasi, Kaskus, IDN Media, Kumparan, Bolalob, Historia, Opini.id, Kurio dan Lokadata. 2 . Michael Hartono Posisi orang terkaya kedua di Indonesia ditempati oleh Michael Bambang Hartono, adik dari Budi Hartono. Seperti saudaranya, investasi di Bank Central Asia (BCA) dan tembakau Djarum tetap menjadi sumber kekayaan terbesarnya. Berikutnya, Michael Hartono menempati posisi ke-89 dalam daftar 100 orang terkaya di dunia. Harta Michael Hartono mencapai 19,7 miliar USD atau setara Rp 275,8 triliun. Pria asli Semarang bernama lengkap Michael Bambang Hartono dan nama Mandarin Oei Hwie Siang ini sudah menggeluti bisnis sejak kecil. . Michael Hartono pun mewarisi bisnis ayahnya bersama kakaknya Budi Hartono. Lulusan Universitas Diponegoro ini berusaha menguasai pasar Indonesia dengan mengembangkan bisnis yang sebelumnya ditelan oleh Ayam Merah. Perlahan tapi pasti, perusahaan tembakau Djarum yang dikelolanya berkembang pesat. Hartono bersaudara mengembangkan Grup Djarum bersama berbagai perusahaan, seperti Menara BCA, Grand Indonesia, WTC Mangga Dua, Mall Daan Mogot, dan Perumahan Resinda. di Jawa Barat. Berbagai bisnis yang dikembangkan Hartono bersaudara menjadi sumber kekayaan perusahaan keluarga ini. 3. Sri Prakash Lohia Posisi orang terkaya ketiga di Indonesia ditempati oleh orang India yang merantau ke Indonesia pada tahun 1970-an, yaitu Sri Prakash Lohia. Bersama ayahnya, ia mendirikan Indorama Corporation, sebuah perusahaan yang memproduksi benang pintal. Aset Sri Prakash Lohia mencapai 6,5 miliar USD atau setara Rp 93,7 triliun. Pria asal India ini saat itu menduduki peringkat ke-404 orang terkaya di dunia. Produksi Polyethylene terephthalate (PET) dan bisnis petrokimia lainnya menjadi sumber kekayaan Sri Prakash Lohia. Saat ini, Grup Indorama merupakan pembangkit tenaga petrokimia yang memproduksi produk industri seperti bahan baku tekstil dan sarung tangan medis. Keluarga Lohia memang berasal dari keluarga kaya dan terkenal, karena adiknya Aloke Lohia juga seorang miliarder terkenal di Thailand, yang juga mengelola PET Indorama Ventures Public Co. 4. Prajogo Pangestu Prajogo Pangestu, putra seorang pedagang karet, adalah orang terkaya keempat di Indonesia. Sumber kekayaan Prajogo Pangestu berasal dari usahanya di bidang perkayuan yang digelutinya sejak tahun 1970-an. Projogo juga memiliki Barito Pacific Company, yang sebelumnya bernama Barito Pacific Timber. Harta Prajogo Pangestu saat ini mencapai 6,5 miliar USD atau setara Rp 93,7 triliun. Belakangan, pria yang bergerak di bidang pengolahan kayu ini menduduki peringkat ke-514 orang terkaya di dunia. Pendiri Barito Group lahir di Sambas, Kalimantan Barat, bernama Phang Djoem Phen. Pria kelahiran Sambas tahun 1944 ini berasal dari keluarga miskin yang memaksanya untuk memulai usaha dari awal. Mulai dari menjadi supir angkot hingga menjadi raja penebangan kayu, ia alami. Saat ini, Prajogo telah menjadi salah satu korporasi ternama di Indonesia dengan banyak bidang usaha seperti petrokimia, real estate, minyak sawit mentah, kayu, dll. 5. Chairul Tanjung Boom bak anak tanam singkong, Chairul Tanjung menempati posisi ke-5 orang terkaya di Indonesia. Nama Chairul Tanjung cukup familiar di banyak media sebagai pengusaha sukses yang menjalankan CT Corp. Selain itu, Chairul juga mengoperasikan saluran televisi, menerbitkan kartu kredit dan memiliki Trans Retail yang terkenal dengan merek Transmart Carrefour. kebutuhan sehari-hari. Grup yang merupakan orang terkaya kelima di Indonesia ini juga menguasai merek Wendy's, Vercase, Jimmy Choo, dan Mango, serta memiliki investasi di maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan banyak industri lainnya. Harta karun Chairul Tanjung berjumlah 4,8 miliar USD atau setara 69,2 triliun rupiah. Setelah itu, pengusaha pengelola saluran TV ini menduduki peringkat 589 orang terkaya di dunia versi Forbes. 6. Keluarga Tahir Majalah Forbes menerbitkan daftar orang terkaya di Indonesia dan menempatkan keluarga Tahir di urutan ke-6 sebagai orang terkaya di Tanah Air. Tahir kemudian menempati posisi 925 orang terkaya di dunia. Sumber kekayaan keluarga Tahir berasal dari bisnisnya di bidang perbankan, kesehatan, dan real estate. Forbes mengumumkan kekayaan Tahir dan keluarganya mencapai 3,3 miliar USD atau setara Rp 48,1 triliun. Tahir lahir dari keluarga sederhana dengan ayah yang berprofesi sebagai penjual suku cadang cyclo dan ibu yang berprofesi sebagai pelukis cyclo. Kejujuran, kerja keras, dan berbagi tanpa pamrih selalu ditanamkan dalam keluarganya sejak ia masih kecil. Tahir mendirikan berbagai perusahaan, mulai dari Mayapada Bank hingga Tahir Foundation dan Mayapada Group. Putra seorang penjual suku cadang cyclo ini memiliki saham di Bank Mayapada, Maha Properti Indonesia, dan perusahaan real estate lainnya di Singapura. Selain itu, Tahir juga merupakan salah satu pemegang lisensi penerbitan majalah Forbes Indonesia. 7. Eddy Kusnadi Sariaatmadja Eddy pendiri Emtek kini menempati posisi ke-7 sebagai orang terkaya di Indonesia. Kekayaan yang dimiliki Eddy bersumber dari bidang media atau teknologi. Kemudian Eddy menempati urutan 1.008 sebagai orang terkaya di dunia. Eddy mendirikan perusahaan Emtek pada tahun 1983 sebagai distributor komputer Compaq eksklusif di Indonesia. Eddy memiliki mayoritas saham di perusahaan distributor komputer tersebut. Forbes merilis kekayaan Eddy Kusnadi mencapai 3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 43,2 triliun. Sumber kekayaan dari Eddy tak hanya berasal dari Emtek, ia juga menjalankan beberapa saluran televisi, seperti SCTV, O Channel, dan Indosiar. Konglomerat Eddy Kusnadi juga megakuisisi Omni Hospital dan mulai berkolaborasi dengan Alibaba sistem pembayaran digital belum lama ini. 8. Jerry Ng Posisi ke-8 orang terkaya di Indonesia ditempati oleh Jerry Ng seorang bankir veteran. Jerry telah memiliki pengalaman di dunia perinvestasian lebih dari tiga dekade lamanya. Kemudian Jerry menempati posisi 1.249 sebagai orang terkaya di dunia. Kekayaannya kini mencapai 2,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 36 triliun. Pria kelahiran Pontianak ini, sebelumnya memegang posisi teratas Bank Danamon dan Bank Central Asia. Hingga akhirnya di tahun 2019, sumber terbesar kekayaannya berasal dari investasi Bank Jago (ARTO). Nama Jerry Ng telah malang melintang di dunia industri keungan nasional maupun luar negeri. Bank Jago (ARTO) memfokuskan dirinya menjadi sebuah bank digital di Indonesia. 9. Martua Sitorus Posisi ke-9 orang terkaya di Indonesia ditempati oleh Martua Sitorus sebagai seorang pengusaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Kemudian Forbes merilis Martua sebagai orang ke-1.580 terkaya di dunia. Konglomerat yang satu ini mendirikan Wilmar pada tahun 1991 bersama seorang miliarder ternama Kuok Khoon Hong. Martua turun dari jabatannya sebagai dewan direksi Wilmar dan menjadi pedagang minyak sawit terbesar di dunia. Kekayaan Martua kini mencapai 2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 28,8 triliun. Martua juga bekerja sama dengan beberapa grup ternama, seperti grup Ciputra dan Gama Land yang membangun proyek apartemen beserta kompleks perbelanjaan. Martua berasal dari keluarga sederhana yang menyebabkannya harus membantu perekonomian keluarga dengan berjualan serabutan. Mulai dari berjualan udang dan ikan, hingga menjadi loper koran pernah ia rasakan. 10. Theodore Rachmat Terakhir, posisi ke-10 orang terkaya di Indonesia ditempati oleh Theodore Rachmat sebagai pendiri Grup Triputra. Kemudian Theodore Rachmat yang kerap disapa Teddy menjadi orang terkaya ke-1.833 di dunia. Kekayaan Teddy bersumber dari sejumlah lini bisnis, seperti agribisnis, manufaktur, dan pertambangan. Kini kekayaan Teddy mencapai 1,7 milliar dollar AS atau setara dengan Rp 24,5 triliun. Teddy mengawali karirnya pada tahun 1968 di grup otomotif Astra International milik pamannya William Soeryadjaya. Kesuksesan Teddy diiringi dengan sifat dermawan yang dimilikinya. Tahun 2009, Teddy masuk dalam daftar “Heroes of Philantrophy: Catalysts for Change” orang kaya Asia yang dinilai dermawan. Teddy kerap mendermakan sebagian hartanya di bidang kesehatan, kegiatan sosial, dan pendidikan dengan pemberian beasiswa.*
Kategori :