KORAN DIGITAL RM – Dampak penyumbatan sampah di gorong-gorong jalan provinsi wilayah Desa Resno, Kecamatan V Koto semakin mengkhawatirkan. Sebab selain mengakibatkan tanah longsor yang mengancam putusnya jalan provinsi.
Penyumbatan gorong-gorong tersebut juga mengakibatkan 3 rumah warga kebanjiran pada pagi Jumat 16 Februari 2024. Ke-3 rumah tersebut milik, Saipul Arifin, Azis dan Andi. Dimana ketinggian air mencapai sekitar 50 centimeter (cm). Oleh sebab itu jika tidak cepat ditangani oleh pemerintah dan pihak terkait, kondisi ini akan semakin memburuk. Atas peristiwa ini, pemerintah desa juga telah mengirimkan surat permohonan cepat tanggap kepada Bupati Mukomuko. BACA JUGA:Tanam Sawit di Lahan Cetak Sawah, Bisa Dipenjara 5 tahun dan Denda Rp1 Miliar Kades Resno, Mardalius menyampaikan, penyumbatan gorong-gorong yang mengakibatkan longsor dan mengancam akses jalan provinsi kondisinya semakin buruk. Sebab akibat penyumbatan tersebut, air sungai kecil di belakang pemukiman rumah warga tidak lancar mengalir. Dampaknya genangan semakin membesar akibat curah hujan tinggi. Bahkan genangan tersebut sudah mulai naik ke beberapa rumah warga dengan kedalaman sekitar setengah meter. “Hari ini (kemarin red) tiga rumah warga Resno kebanjiran akibat penyumbatan gorong-gorong yang juga memicu longsor di badan jalan provinsi tempo hari,”kata Kades. Jika kondisi ini tidak segera ditangani oleh pemerintah dan pihak terkait, tentu akan semakin banyak rumah yang terendam. Selain itu tekanan air gorong-gorong dibawah badan jalan provinsi semakin kuat. Maka lama kelamaan akses jalan bisa putus jika gorong-gorong tersebut jebol. BACA JUGA:Kades yang Habis Masa Jabatan Tahun Ini Berpeluang Ditambah Masa Jabatannya Oleh sebab itu, pihaknya dari desa telah bersurat ke pemerintah daerah agar segera ada tindakan. Apalagi kondisi yang terjadi sudah cukup mengkhawatirkan. Lanjutnya, dimana para warga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi di aliran sungai kecil tersebut. Supaya aliran air bisa lancar dan normal kembali seperti sediakala. “Kita sudah menyurati pemerintah daerah supaya meninjau lokasi dan melakukan penanganan normalisasi. Sebab jika tidak cepat ditangani dampaknya semakin buruk,”tambah Kades. Lanjutnya, akibat rumahnya kebanjiran salah satu warga pemilik rumah yang terdampak, Azis sekarang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Hal tersebut karena Azis tak sanggup menahan kemarahan melihat air masuk ke dalam rumah dan memicu tekanan darahnya naik. Sehingga terpaksa warga tersebut harus dilarikan ke RSUD guna menjalani perawatan. BACA JUGA:Penetapan APBDes 2024 di Ipuh Berjalan Sesuai Jadwal, Sebelum 31 Desember “Salah satu warga kita yang rumahnya kebanjiran juga terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Sebab warga tersebut jatuh sakit akibat menahan emosi melihat kondisi rumahnya,”demikian Kades.*
Kategori :