Gus Miftah "Ngamuk" ke Penjual Es Teh, Cuma Guyonan?

Gus Miftah Ngamuk ke Penjual Es Teh, Cuma Guyonan.--screnshoot dari web

radarmukomukobacakoran.com-Sebuah video yang beredar viral di media sosial memperlihatkan momen Ustaz kondang, Gus Miftah, menegur seorang penjual es teh di tengah acara salawatan di Magelang.  Dalam video tersebut, Gus Miftah terdengar melontarkan kata-kata yang terkesan kasar dan mengolok-olok penjual es teh tersebut.  Namun, Gus Yusuf, seorang tokoh agama yang juga hadir di acara tersebut, memberikan klarifikasi bahwa ucapan Gus Miftah hanyalah sebuah guyonan.

Peristiwa ini terjadi di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang, beberapa waktu lalu.  Menurut Gus Yusuf, Gus Miftah menegur penjual es teh karena dianggap mengganggu konsentrasi jamaah yang sedang mengikuti acara salawatan.  "Konteks utuhnya memang penjual itu muter-muter nawarin es, padahal cuaca hujan hingga mengganggu konsentrasi jemaah.  Lantas ditegur sama Gus Miftah.  Agar agak minggir seperti pedagang lainnya," jelas Gus Yusuf kepada detikJateng.

BACA JUGA:Farhat Abbas Ungkap Fakta Baru! Sumber Donasi Rp 1,3 M Agus Ternyata Bukan dari Teh Novi dan Densu

BACA JUGA:Batal Damai, Farhat Abbas Bikin Pratiwi Noviyanthi Walk Out dalam Kasus Donasi Agus

Gus Yusuf juga menambahkan bahwa Gus Miftah dikenal memiliki gaya komunikasi yang khas, yang terkadang terkesan nyeleneh dan mengundang tawa.  "Ya memang cara komunikasi Gus Miftah guyonan seperti itu, yang mungkin bikin kaget sementara orang," sambung Gus Yusuf.

Namun, video yang beredar di media sosial hanya memperlihatkan potongan kecil dari kejadian tersebut, sehingga menimbulkan berbagai interpretasi di kalangan warganet.  Banyak yang merasa tersinggung dengan ucapan Gus Miftah, sementara yang lain menganggapnya sebagai sebuah candaan yang tidak perlu dipermasalahkan.

"Tolong video jangan dipotong-potong atau sesekali datang langsung pas majelisnya Gus Miftah biar paham cara interaksinya beliau," pinta Gus Yusuf.  Ia berharap masyarakat tidak terburu-buru dalam menilai kejadian ini tanpa melihat konteks utuhnya.

Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati dalam mengonsumsi informasi di media sosial.  Seringkali, informasi yang beredar di media sosial tidak utuh dan hanya memperlihatkan satu sisi dari sebuah cerita.  Oleh karena itu, penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi dan tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan.

Di sisi lain, kejadian ini juga mengundang pertanyaan tentang etika komunikasi di ruang publik, khususnya dalam konteks agama.  Apakah seorang tokoh agama memiliki kebebasan untuk menggunakan bahasa yang terkesan kasar atau mengolok-olok orang lain?  Bagaimana seharusnya etika komunikasi yang diterapkan dalam acara keagamaan?

BACA JUGA:Agus Salim Keceplosan, Farhat Abbas Langsung Buang Muka dan Kabur ke Toilet

BACA JUGA: Dari Tukang Ojek Menuju Pengusaha Batu Bara Ternama, Kisah Sukses Haji Isam

Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dikaji lebih lanjut agar kita dapat menciptakan ruang publik yang lebih sehat dan toleran.  Kejadian ini juga mengingatkan kita untuk selalu berempati dan menghargai perasaan orang lain, serta menghindari penggunaan bahasa yang dapat menyinggung atau melukai hati.

Gus Miftah sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait video yang beredar viral tersebut.  Namun, melalui pernyataan Gus Yusuf, kita dapat memahami bahwa kejadian ini bukanlah sebuah tindakan yang disengaja untuk menghina atau merendahkan penjual es teh tersebut.  Gus Miftah mungkin hanya ingin menegur penjual es teh agar tidak mengganggu acara salawatan, namun cara komunikasinya yang khas terkesan kurang tepat.

Kejadian ini menjadi bahan renungan bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam berkomunikasi, baik di ruang publik maupun di media sosial.  Kita harus selalu ingat bahwa kata-kata memiliki kekuatan yang besar dan dapat berdampak positif maupun negatif bagi orang lain.

 

Tag
Share