Ancaman Tersembunyi, Bahaya Rubela pada Ibu Hamil dan Pencegahannya

Ancaman Tersembunyi, Bahaya Rubela pada Ibu Hamil dan Pencegahannya.--screnshoot dari web

radarmukomukobacakoran.com-Rubela, penyakit yang mungkin terdengar biasa, menyimpan ancaman serius bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya.  Meskipun seringkali hanya menimbulkan gejala ringan pada orang dewasa, infeksi rubela selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan cacat permanen pada bayi yang baru lahir.  Memahami bahaya rubela dan cara pencegahannya sangat penting untuk melindungi kesehatan ibu dan janin.

Rubela:  Penyakit yang Tak Boleh Diremehkan

Rubela adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella.  Penularannya terjadi melalui droplet (percikan air liur) saat penderita batuk atau bersin.  Gejala rubela pada orang dewasa umumnya ringan, seperti demam ringan, ruam merah, nyeri sendi, dan pembengkakan kelenjar getah bening.  Gejala ini seringkali muncul beberapa hari setelah infeksi dan berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu.  Banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi rubella karena gejalanya yang ringan.  Namun, pada ibu hamil, infeksi rubela dapat berdampak sangat serius.

BACA JUGA:Bumil dan Busui Diminta Aktif Posyandu

BACA JUGA:Simak Manfaat Bayam Berikut, Dapat Sehatkan Mata Hingga Menghindari Cacat Lahir Pasa Bumil

BACA JUGA:Tak Hanya Baik Untuk Kesehatan, Kurma Juga Baik Untuk Kehamilan, Simak Penjelasannya

Bahaya Rubela bagi Ibu Hamil dan Janin

Infeksi rubela selama kehamilan, terutama pada trimester pertama (tiga bulan pertama), menimbulkan risiko tinggi terhadap janin.  Virus rubella dapat melewati plasenta dan menginfeksi janin, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai Sindrom Rubella Kongenital (SRC).  SRC dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada bayi, termasuk:

* Cacat Jantung:  SRC dapat menyebabkan cacat jantung bawaan, seperti patent ductus arteriosus (PDA), defek septum atrium (DSA), dan defek septum ventrikel (DSV).  Cacat jantung ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, pertumbuhan terhambat, dan bahkan kematian.

* Katarak dan Glaukoma:  Infeksi rubela dapat menyebabkan katarak (keruhnya lensa mata) dan glaukoma (peningkatan tekanan di dalam bola mata) pada bayi.  Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan.

* Ketulian:  Ketulian merupakan komplikasi serius lainnya dari SRC.  Virus rubela dapat merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam, menyebabkan ketulian permanen.

* Mikrosefali:  Mikrosefali adalah kondisi di mana kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal.  Kondisi ini dapat disebabkan oleh kerusakan otak akibat infeksi rubela.

* Hepatitis:  Infeksi rubela dapat menyebabkan hepatitis (peradangan hati) pada bayi.

* Splenomegali:  Splenomegali adalah pembesaran limpa.

* Trombositopenia:  Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit dalam darah, yang dapat menyebabkan mudah memar dan pendarahan.

* Keguguran:  Infeksi rubela pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran.

* Kematian Bayi:  Dalam beberapa kasus, infeksi rubela dapat menyebabkan kematian bayi.

BACA JUGA:Yuk,Kenali Jenis-Jenis Kode Botol Plastik, Ini Efeknya bagi Kesehatan

BACA JUGA:10 Manfaat Luar Biasa Labu untuk Kesehatan: Dari Jantung Sehat hingga Kulit Glowing

Penyebab Infeksi Rubela pada Ibu Hamil

Infeksi rubela pada ibu hamil dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita rubela atau melalui droplet yang mengandung virus rubella.  Risiko infeksi meningkat jika ibu hamil tinggal di daerah dengan tingkat vaksinasi rubela yang rendah atau memiliki kontak erat dengan individu yang terinfeksi.  Perjalanan ke daerah endemis rubela juga meningkatkan risiko infeksi.

Pencegahan Infeksi Rubela:  Vaksinasi dan Kewaspadaan

Pencegahan infeksi rubela merupakan langkah yang paling efektif untuk melindungi ibu hamil dan janin.  Vaksinasi merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah rubela.  Vaksin rubella aman dan efektif dalam mencegah infeksi.  Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja, serta wanita usia subur yang belum pernah menderita rubela atau mendapatkan vaksinasi.

Selain vaksinasi, beberapa langkah pencegahan lainnya dapat dilakukan:

* Menghindari kontak dengan penderita rubela:  Jika Anda mengetahui adanya kasus rubela di sekitar Anda, hindari kontak langsung dengan penderita.

* Menjaga kebersihan:  Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk atau bersin.

* Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin:  Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu tersebut ke tempat sampah.

Rubela merupakan penyakit yang dapat dicegah.  Vaksinasi MMR merupakan langkah yang paling efektif untuk melindungi diri dari infeksi rubela, terutama bagi wanita usia subur.  Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, pastikan Anda telah mendapatkan vaksinasi MMR atau telah memiliki kekebalan terhadap virus rubela.  Konsultasikan dengan dokter Anda untuk memastikan status kekebalan Anda dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pencegahan rubela.  Kesehatan ibu dan janin merupakan prioritas utama, dan pencegahan rubela merupakan investasi penting untuk masa depan yang sehat.

 

Tag
Share