Tips Penting Budidaya Bawang Merah Bagi Pemula

Tips Penting Budidaya Bawang Merah Bagi Pemula.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Jika ingin mulai menanam, pelajari hal penting terlebih dahulu. Dengan begitu, ketika Anda memasuki dunia budidaya, Anda akan bisa mengelola bisnis dengan lebih mudah. Berikut beberapa tips strategis sebelum Anda mulai bercocok tanam:

1. Gunakan bibit bawang ungu yang kualitasnya bagus

Yang penting diperhatikan adalah pemilihan bibit. Tanaman premium pasti berasal dari bibit yang berkualitas baik. Untuk memanfaatkan umbi-umbian harus menggunakan umbi-umbian yang sudah tua. Ciri-ciri benih yang bermutu adalah berukuran 1,5-2 cm, berwarna merah tua, berwarna cerah, umbi tidak berubah bentuk, bentuknya indah, dan bobotnya tidak terlalu ringan. 

2. Mengolah tanah dengan benar Di bawah ini kami akan menjelaskan langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk mulai menanam kucai. Jadi dalam proses mengolah tanah, pastikan Anda melakukannya dengan benar. Karena pada masa pertumbuhannya, proses metabolisme ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bawang merah. Oleh karena itu mohon serius melakukan penggarapan tanah tahap pertama agar tahap selanjutnya juga lancar.

3. Tingkatkan jangkauan pelanggan

Agar pemasaran Anda berjalan lancar, cobalah jalankan promosi Anda secara maksimal. Periklanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya secara digital. Cobalah untuk menarik perhatian pelanggan melalui jejaring sosial. Anda bisa mencoba mempersembahkan bawang ungu kepada yang datang.

Langkah menanam bawang merah

Memulai menanam kucai sebaiknya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Meski cukup sederhana, Anda tetap perlu menyiapkan segala kebutuhan. Oleh karena itu, untuk dapat memulai menanam kucai, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

1) Siapkan tanah untuk menanam kucai

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan tanah. Tanah tempat Anda menanam harus memiliki pH di bawah 5,6. Jika tidak, setidaknya dua minggu sebelum tanam, Anda harus mengaplikasikan 1 hingga 1,5 ton dolomit setahun sekali pada suatu area tanah. Biasanya ini cukup untuk dua musim tanam berikutnya. Dolomit ditebarkan pada permukaan tanah kemudian diaduk hingga merata.

Ukuran dapat disesuaikan dengan medan yang ada. Misalnya, lahan kering atau bera harus dicangkul atau dibajak terlebih dahulu hingga kedalaman 30 cm. Lalu, buatlah bedengan sekitar 1 hingga 1,2 meter. Tingginya bisa sekitar 40 cm, sedangkan panjangnya bisa menyesuaikan dengan medan yang ada. Setelah itu, jika tanah digunakan untuk menanam padi, Anda harus menunggu hingga tanah yang telah dirawat mengering sebelum mengolahnya kembali sekitar 2 hingga 3 kali.

2) Menabur benih kucai

Proses penanamannya bisa Caranya dengan memasukkan 3/4 bagian umbi ke dalam bedengan. Adapun ketentuan bibit yang dipakai saat penanaman adalah sebagai berikut:

-Benih yang dipakai merupakan hasil dari perbanyakan biji yang sudah berumur sekitar 70-80 hari

-Bibit yang dibutuhkan sekitar 1-1, 2 ton setiap hektar

-Benih harus dipastikan bersih dari kotoran atau kulit yang kering, supaya hasilnya maksimal

-Untuk mencegah bibit layu, lakukan perawatan pada bibit sebelum ditanam menggunakan fungisida mankozeb, dengan dosis sekitar 100 gr fungisida per 100 kg benih

-Kebutuhan air bawang merah cukup banyak, terutama pada masa pertumbuhan dan pembentukan umbi

-Di musim hujan, lakukan penyiraman secukupnya guna menghilangkan tanah yang menempel pada daun bawang merah.

-Pada bekas persawahan, lakukan penyiraman sebanyak sekali sehari, bisa pagi hari atau sore hari

-Selama satu musim tanam, lakukan penyiangan sebanyak 2 hingga 3 kali

3) Melakukan pemupukan

Pada dasarnya ada sedikit perbedaan antara pemupukan pada lahan kering dengan lahan persawahan. Di lahan tegalan, pupuk yang dibutuhkan adalah pupuk kandang sapi, kotoran ayam, atau kompos, atau pupuk buatan TSP. Pupuk dasar ini wajib diaplikasikan pada lahan sekitar 1-3 hari sebelum proses tanam.

Adapun setelah tanaman berumur 10-15 hari dan 30 hari, pupuk yang diberikan adalah pupuk urea sekitar 200 kg/hektar, pupuk ZA sekitar 400 kg/ hektar dan pupuk KCL 200kg/ hektar. Untuk penyebaran di 2 waktu tersebut dosisnya cukup setengah-setengah saja.

Kemudian jika di lahan sawah, pupuk yang diperlukan adalah pupuk dasar berupa pupuk buatan SP-36 yang harus Anda sebarkan di lahan sekitar 1-3 hari sebelum proses tanam dilakukan. Lalu pupuk susulannya diberikan dalam waktu yang sama dengan sebelumnya.

Adapun pupuk yang dibutuhkan yaitu pupuk susulan sebanyak 180 kg N/hektar, terdiri dari 1/2 N pupuk Urea dan 1/2N N pupuk ZA. Selain itu juga diberikan pupuk K2O dengan jumlah mencapai 100 kg/ha. Dosisnya sama, setengah dosis setiap kali.

4) Menyiram tanaman

Sebenarnya tanaman kucai tidak menyukai banyak air hujan. Namun dalam proses pertumbuhannya, kucai perlu disiram secukupnya. Di sawah yang cerah, yang terbaik adalah menyiram secara teratur. Pada musim kemarau, Anda bisa menyiram satu kali sehari pada sore atau pagi hari. Hal ini perlu dilakukan secara rutin mulai dari penanaman hingga panen. Kemudian pada musim hujan, cukup disiram untuk membersihkan tanah atau kotoran tanaman. Namun perlu diperhatikan bahwa saat umbi terbentuk, ini adalah masa yang paling penting. Tanaman sangat membutuhkan air yang cukup, jika tidak maka dapat menurunkan produktivitas. Oleh karena itu, Anda juga perlu mengatur ketinggian muka air dan frekuensi penyiraman tanaman.

5) Perawatan lanjutan

Setelah proses penanaman selesai, lakukan penyiraman jika dilakukan secara rutin dan dipupuk secara rutin, yang perlu Anda lakukan hanyalah merawatnya. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk merawat tanaman Anda:

-Menyiangi lahan tanam sebelum pemupukan pertama dan kedua

-Kendalikan hama, lalu potong daun yang sakit atau rusak dapat membahayakan tanaman. 

-Gunakan pestisida sesuai dosis dan volume yang dianjurkan.

6) Proses panen dan pasca panen

Jika kucai sudah berumur 2-3 bulan berarti proses pemanenan sudah bisa dilakukan. Namun waktu panennya juga bergantung pada jenis kucai yang ditanam. Mengenai ciri-ciri bawang merah siap panen, pangkal daunnya lunak saat dipegang.*

Tag
Share