Kebakaran Lahan di XIV Koto Belum Bisa Diatasi

Kebakaran Lahan di XIV Koto Belum Bisa Diatasi --screnshoot dari web
KORANRM.ID - Kebakaran lahan gambut yang terjadi di Desa Rawa Mulya SP7, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko, terjadi sejak Minggu, 25 Mei 2025. Hingga Rabu 28 Mei api belum bisa diatasi dan terus meluas secara signifikan. Hingga Selasa, 27 Mei, luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 25 hektar, mayoritas berupa kebun kelapa sawit milik warga.
Api menyebar dengan cepat, dipengaruhi oleh arah angin, dan kini mengarah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko. Meskipun titik api masih berjarak sekitar 1 kilometer dari RSUD, situasi ini menimbulkan kekhawatiran.
BACA JUGA:Komplek Pemda Menjadi Tempat Warga Buang Sampah, DLH Kebakaran Jengggot
BACA JUGA:Neraka di Atas Tanah, Bahaya Mematikan Kebakaran Lahan Gambut
Dampak Asap: Kabut asap tebal telah menyelimuti permukiman warga di wilayah kota Mukomuko dan SP7 Rawa Mulya sert di wilayah Rt.8 Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko.
Kabid Darurat BPBD Mukomuko, Ahamad Hidayat Syah ketika dikonfirmasi mengatakan, kebakaran lahan gambut ini diketahui pada hari Ahad malam, 25 Mei.
Sejak Senin, 26 Mei, BPBD Mukomuko menerjunkan 10 personel dan 1 unit mesin pompa air untuk memadamkan api.
Selain personel BPBD, warga juga berupaya memadamkan api mengunakan mesin pompa air. Selain mesin, sudah diterjunkan 1 unit alat berat.
"Kalau jumlah personel dari BPBD ditambah warga itu sekitar 25 orang. Mesin pompa ada 6 unit," ungkap Hidayat dalam keteranganya.
BACA JUGA:Kebakaran Los Angeles, Terbesar Dalam Sejarah Amerika Serikat
DikatakanHidayat, , api sangat cepat menjalar. Luas kebakaran diperkirakan sudah mencapai 25 hektar. Pergerakan api juga mengarah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko.
"Api menyebar ke berbagai arah tergantung arah angin. Termasuk ke arah RSUD juga. Tapi, titik api ke RSUD masih cukup jauh," kata Kabid Darurat.
Kendala yang dihadapi, tim kesulitan mendapatkan sumber air, selang mesin yang terbatas dan juga kekurangan personel.
BACA JUGA:Kebakaran Los Angeles, Terbesar Dalam Sejarah Amerika Serikat
"Kendala-kendala di lapangan sudah kami laporkan kepada Kepala BPBD. Dengan alat yang minim ditambah sulit sumber air, proses pemadaman kurang maksimal. Padahal tim sudah bekerja keras," ujar Hidayat.
Ketua Rt.8 Bandar Ratu, Peri mengatakan, akibat kebakaran lahan gambut ini, asap tebal kerap menyelimuti pemukiman penduduk wilayah kota Mukomuko dan SP7 Rawa Mulya.
"Kalau di wilayah Rt8 Bandar Ratu Danau Nibung, kabut asap sudah sampai masuk rumah," ungkap Peri.
Ia khawatir, jika kebakaran lahan gambut ini tidak ditangani dengan cepat, bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat.