Inilah Kendala yang Dihadapi Penyuluh di Teras Terunjam Sukseskan Progam Tanam Jagung Sejuta Hektare

Inilah Kendala yang Dihadapi Penyuluh di Teras Terunjam Sukseskan Progam Tanam Jagung Sejuta Hektare--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menjadi salah satu ujung tombak dalam menyukseskan program nasional tanam jagung sejuta hektare. Sebagai petugas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, banyak kendala yang dihadapi saat akan menyukseskan program nasional ini.

Koordinator Penyuluh (Koorluh) Kecamatan Teras Terunjam, Syafarni, S.Pt menyampaikan, Teras Terunjam bukan daerah tanaman pangan, melainkan daerah perkebunan. Ketika ada program tanam jagung sejuta hektare, pihaknya mengalami tantangan tersendiri. 

BACA JUGA:Sibak FC Boyong Piala Bergilir Bupati Cup IV

BACA JUGA:Kekurangan SDM Pelayanan di RS Pratama Belum Optimal

‘’Teras Terunjam bukan wilayah tanaman pangan. Sehingga sangat sedikit lahan yang bisa ditanami jagung. Meskipun lahannya ada, pemiliknya belum tentu mau menanam jagung,’’ ujar Syafarni, Minggu 4 Mei 2025.

Dikatakan Syafarni, dari 7 desa yang ada di Kecamatan Teras Terunjam, tanaman jagung untuk menyukseskan progam nasional baru terdata sekitar 4 hektare. Dengan rincian dua hektare ada di Desa Mekar Jaya, 1 hektare di Desa Karang Jaya, dan 1 hektare di Desa Karang Jaya. Di Karang Jaya, warga akan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami jagung.

‘’Data sementara ada sekitar empat hektare tanaman jagung di Kecamatan Teras Terunjam,’’ ungkap Syafarni.

Masih Syafarni, dalam menyukseskan program nasional tanam jagung sehuta hektare, pihaknya tidak bekerja sendiri. Selain dari Polri, ada juga dukungan dari perusahaan, dalam hal ini PT. Agro Muko. Namun demikian hasilnya belum optimal. Selain keterbatasan lahan, kemauan dari petani juga menjadi faktor penting. 

BACA JUGA:Desa Penarik Tidak Tanam Jagung, Alasannya Sangat Realistis

‘’Hasil perbincangan saya dengan pihak PT. Agro Muko, mereka turun ke desa-desa untuk membantu warga tanam jagung. Perusahaan (PT. Agro Muko, red) siap membantu bibit plus uang perawatan, tapi karena keterbatsan lahan dan petaninya nggak mau, hasilnya belum optimal,’’ jelas Syafarni.

Program swasembada pangan yang ditargetkan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo sebagai perwujudan dari asta Cita Presiden dan 8 program Hasil Terbaik Cepat Dan 17 Program Prioritas Presiden dan Wakil Presiden dapat dilaksanakan pada Tahun 2027. Kementerian Pertanian sebagai sektor yang bertanggung jawab dalam mewujudkan Swasembada Pangan Ini. Kementrian Pertanian bersinergi dengan semua stake holder. Baik Kemen PU, BUMN, TNI dan POLRI dan semua stake holder terkait. Tujuan agar program ini dapat terwujud pada tahun 2028. Program jangka pendek Pemerintah tidak akan impor pangan beras, jagung, garam lagi pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026. Presiden Prabowo menargetkan swasembada pangan yang diberikan kepada Kabinet Merah Putih yaitu pada 2028. Namun, berdasarkan keterangan para menterinya, target swasembada pangan berpotensi dicapai pada akhir 2025 atau awal 2026.

BACA JUGA:Program Ketahanan Pangan Desa Tirta Mulya, Tanam Jagung dan Penggemukan Sapi

Sebagai wujud sinergi antara POLRI dan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan dilaksanakan program perluasan tanam jagung dengan kegiatan program penanaman jagung serentak satu juta hektar tahun 2025. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Pertanian (Kementan), dengan tujuan utama untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan. Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh wilayah Polda se-Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan