Pembelajaran Mendalam Persiapkan Anak Menghadapi Tantangan Zaman

Pembelajaran Mendalam Persiapkan Anak Menghadapi Tantangan Zaman.--Sceenshot
koranrm.id - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menyebutkan pembelajaran mendalam salah satu kunci untuk menyiapkan anak usia dini menghadapi tantangan zaman yang kompleks.
Menurutnya, berbagai tantangan yang dihadapi menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk beradaptasi secara cepat. Dalam lanskap dunia terus berubah dan ketidakpastian, kompleks, dan penuh ambiguitas saat ini, pendidikan anak usia dini jadi fondasi utama yang harus menjadi investasi negara dalam membangun masa depan bangsa untuk membentuk generasi emas Indonesia Hebat tahun 2046 mendatang.
Dewasa ini, dunia pendidikan mau tidak mau harus bertransformasi secara menyeluruh, dan PAUD menjadi salah satu pilar terpenting dalam proses itu. Selanjutnya, transformasi yang dilakukan tidak semata soal program dan kebijakan, melainkan juga soal paradigma tentang bagaimana cara mendidik anak yang sesuai dengan perkembangan zamannya.
"Riset menunjukkan bahwa 90 persen perkembangan otak terjadi pada usia 0 sampai 6 tahun. Dimana ini adalah masa keemasan yang tidak boleh disia-siakan. Kita harus memaksimalkan kesempatan diusia tersebut," tegasnya seperti dikutip laman resmi Kemendikdasmen.
BACA JUGA:Bagaimana Bank Menjaga Keamanan Data Nasabah, Benteng Pertahanan di Era Digital
Menurutnya, pembelajaran mendalam adalah salahnsatu upaya bagaiman untuk menghidupkan proses belajar pada anak. Pembelajaran mendalam bukan sekadar mengajar, tapi menghidupkan proses belajar. Metode yang dirancang tidak hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi untuk menghidupkan pengalaman belajar yang menyentuh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak secara utuh.
"Pendekatan ini juga menekankan pembelajaran yang lebih bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan. Anak diajak berpikir, merasakan, dan bergerak olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga semua terintegrasi," paparnya.
Pendekatan ini menjadi kunci dalam menyiapkan anak Indonesia menjadi generasi pemecah masalah, inovator, dan jadi warga dunia yang tangguh di masa depan. Peran Dinas Pendidikan disetiap daerah adalah sebagai motor penggerak transformasi pendidikan, khususnya dalam sektor PAUD. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan termasuk Bunda PAUD, IGTKI, HIMPAUDI, Aisyiyah, dan NGO menjadi krusial dalam memastikan layanan PAUD yang holistik dan terintegrasi dapat dinikmati oleh semua anak Indonesia, tanpa terkecuali.
BACA JUGA:Manfaat Menabung Sejak Dini di Lembaga Perbankan, Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah
"Harapan saya, Dinas pendidikan setiap daerah bisa tindaklanjuti secara nyata di setiap daerahnha," pungkasnya.
Direktur PAUD, Nia Nurhasanah juga memenangkan, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan dari pemerintah daerah, pengelola satuan PAUD, organisasi profesi, hingga masyarakat luas untuk memahami dan mengimplementasikan Pendekatan Pembelajaran Mendalam sebagai bagian dari transformasi pendidikan anak usia dini.
"Kami menyadari bahwa perubahan membutuhkan kolaborasi dan komitmen bersama. Dukungan kebijakan, penguatan kapasitas pendidik, serta penyediaan sumber daya yang memadai juga menjadi bagian penting ekosistem pembelajaran yang mendalam," tambahnya.