Pola Tanam DI Manjuto Tahun Ini Berubah, Wilayah DI Kiri Pengeringan Mulai Juni

Pola Tanam DI Manjuto Tahun Ini Berubah, Wilayah DI Kiri Pengeringan Mulai Juni--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Jadwal pola tanam padi dan palawija tahun 2025 wilayah Daerah Irigasi (DI) Manjuto, Kabupaten Mukomuko, di revisi. Pola tanam palawija DI Manjuto Kiri tahun ini berlangsung sejak 30 Juni sampai 30 September. Sehingga selama kurun waktu tersebut, siring irigasi DI Kiri dilakukan pengeringan. Padahal sebelumnya, pola tanam palawija DI Manjuto Kiri dijadwalkan pertengahan Agustus sampai Desember. Sedangkan untuk jadwal pengeringan DI Manjuto Kanan, dilakukan selama satu bulan, terhitung sejak 1 sampai 30 Juli mendatang. Sebagaimana disampaikan Ketua Unit Pengelola Irigasi (UPI) DI Manjuto, Sumarlin, ST, ketika dikonfirmasi. Pada Selasa 29 April 2025.
BACA JUGA:Bahu Jalan Provinsi di V Koto Dipenuhi Semak Belukar, Rawan Mengakibatkan Kecelakaan
Sumarlin mengatakan, keputusan perubahan jadwal pola tanam padi dan palawija tersebut telah dilakukan melalui Komisi Irigasi (Komir) Kabupaten Mukomuko. Ada beberapa alasan terjadinya perubahan pola tanam yang disampaikan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Diantaranya untuk menjaga stabilitas harga gabah. Jika petani DI Kanan dan Kiri serentak panen, biasanya harga gabah padi berpotensi turun. Selain itu jumlah Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) terbatas, sehingga ditingkat petani kerap rebutan kalau seluruhnya panen serentak.
BACA JUGA:Perangkat Desa Gading Jaya Diberi Ilmu Baru Tentang Keuangan dan Tata Usaha
“Alasan tersebut pandangan dari P3A. Sedangkan kami dari teknis pengelola Irigasi, jika cuaca kemarau agar kesulitan membagi air untuk DI Kiri dan Kanan. Maka dari itu pola tanam tahun ini dirubah,”katanya.
Kemudian juga pengeringan DI Manjuto Kiri dimajukan guna meminimalisir jumlah tanaman padi petani yang terdampak. Berdasarkan data lapangan, sekarang sudah padi yang mulai panen. Tapi masih banyak tanaman padi petani yang juga baru berumur satu bulan. Seperti sebagian padi di Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air Manjuto di Desa Tirta Makmur dan Tirta Mulya, sekarang baru bunting. Sehingga jika pengeringan Juli, hampir dipastikan tak ada padi terdampak. Namun kalau tetap pengeringan di Agustus, petani yang panen sekarang, dipastikan lanjut tanam dan akan banyak padi terdampak saat pengeringan.
BACA JUGA:Anggota BPD PAW Sungai Ipuh Dua Dilantik
BACA JUGA:SMPN 22 Mukomuko Siap Ikuti Instruksi Pedoman Pelaksanaan Hardiknas 2025
BACA JUGA:Laka Lantas Mobil Tengki CPO VS Sepeda Motor CRF 1 Tewas
“Selain itu juga guna meminimalisir jumlah padi petani yang terdampak. Tapi walaupun sekarang palawija, MT 3 nanti, petani DI Kiri kembali tanam padi,”tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, selama pengeringan DI Manjuto Kiri, bakal dimanfaatkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu untuk kegiatan rehabilitas dan peningkatan irigasi. Namun sebenarnya pihak teknis BWS bisa saja melakukan rehabilitas sesuai jadwal pola tanam lama, yakni di Agustus. Tetapi karena telah disepakati dan pengeringan dimajukan Juni, teknis juga menyesuaikan.
“Selama pengeringan DI Manjuto Kiri, nantinya bakal dimanfaatkan oleh BWS untuk melakukan rehabilitas dan peningkatan jaringan irigasi,”tutupnya.