Bibit Bantuan PT. Agro Muko, Inilah Penampakan Tanaman Jagung di Maju Makmur

Desa Penarik Tidak Tanam Jagung, Alasannya Sangat Realistis --screnshoot dari web
koranrm.id - Jumat 28 Februari 2025 akan dilakukan launching tanam jagung di Desa Maju Makmur, Kecamatan Penarik. Setelah berumur hampir dua bulan, beginilah penampakan tanaman jagung tersebut. Berdasarkan pantauan wartawan koran ini, tanaman jagung terlihat tumbuh subur. Tinggi pohon jagung sekitar dua meter, warna daun hijau, menunjukan petumbuhan yang sangat baik. Hampir di semua batang, mulai muncul bakal buah.
Kades Maju Makmur, Heris Triyanto, menyampaikan pihaknya memang serius untuk menanam jagung dalam rangka menyukseskan progran nasional tanam jagung sejuta hektare. Bibit bantuan dari PT. Agro Muko ini dirawat dengan baik dan sungguh-sungguh.
"Kami memang tidak main-main dalam menanam jagung ini. Selain kualitas bibit yang bagus, perawatan juga dilakukan dengan maksimal. Hasilnya bisa kita lihat bersama. Luar bisa, subur, ujar Heris.
Heris juga menyampaikan, luas total tanaman jagung ini sekitar 3 Hektare (Ha) tersebar di beberapa titik. Salah satunya di sisi lapangan sepak bola yang berada di depan kantor desa ini. Dikatakan Heris, kondisi tanaman di lokasi lain tidak jauh beda. Seluruhnya tubuh dengan baik.
BACA JUGA:Usai Dikunjungi Wagub, Harga Sawit di Mukomuko Naik Siginifikan
"Alhamdulillah, kondisi tanaman hampir sama semua. Tumbuh dengan baik," ungkap Heris.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada 28 Februari lalu, Penanaman jagung secara simbolis dihadiri langsung oleh GMO PT. Agro Muko Wiwin, juga hadir perwakilan Pemerintah Daerah, Asisten 1 Setdakab Mukomuko, Haryanto SKM. Tidak ketinggalan Waka Polres Mukomuko, Danramil 0428-03 Penarik. Camat Penarik, serta Kades se-Kecamatan Penarik. Juga hadir perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten, Wagimin, S.Sos.I selaku Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan.
Pemerintah Indonesia telah menginisiasi program penanaman jagung secara masif untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2025. Dalam upaya ini, Kementerian Pertanian dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mendorong perusahaan perkebunan, khususnya yang bergerak di sektor kelapa sawit, untuk memanfaatkan sebagian area konsesi mereka guna menanam jagung. Langkah ini bertujuan meningkatkan produksi jagung nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.
BACA JUGA:Realisasi Fisik DD di Kecamatan Air Manjuto Masih Nihil
Perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan berkontribusi melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka untuk menyediakan sarana produksi bagi penanaman jagung di lahan mereka.
Selain itu, Polri berkomitmen penuh dalam mengawal program penanaman jagung seluas 1 juta hektare ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.
Kolaborasi antara pemerintah, Polri, TNI, dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat pencapaian target produksi jagung sebesar 16 juta ton pada tahun 2025.
Meskipun demikian, kewajiban perusahaan untuk menanam jagung tidak diatur secara spesifik dalam peraturan perundang-undangan. Namun, pemerintah mendorong partisipasi aktif perusahaan melalui berbagai inisiatif dan kerja sama untuk mendukung ketahanan pangan nasional.