Usai Dikunjungi Wagub, Harga Sawit di Mukomuko Naik Siginifikan

Pabrik TBS.-Sahad-Radar Mukomuko
koranrm.id - Turun naiknya harga TBS adalah hal bisa, karena banyak faktor yang bisa mempengaruhi. Mulai dari kondisi harga pasar global, kebijakan ekspor hingga stok CPO.
Menariknya, secara kebetulan setelah didatangi wakil gubernur (Wagub) Bengkulu, H.Mian harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Mukomuko terus naik.
Terakhir buah sawit laku hingga Rp 2.760 di pabrik dengan kenaikan antara Rp 20 hingga Rp 50 per-kg. Seperti di pabrik PT. Surya Andalam Primata (SAP), usai didatangi wagub Harga TBS langsung terbang hingga Rp 50 per-kg dari harga sebelumnya.
Harga tertinggi saat ini di pabrik PT. DDP, PT. BMK, PT. GSS dan PT. MPRA, yaitu mencapai Rp 2.760 per-kg. Namun harga di Mukomuko sebetulnya masih jauh lebih rendah dari harga di daerah lain, maupun dari ketetapan provinsi diangka Rp 3.140 per-kg.
Banyak faktor yang memengaruhi harga sawit, baik secara lokal maupun global. Ini beberapa yang utama:
1. Harga minyak sawit mentah (CPO) dunia. Harga tandan buah segar (TBS) sangat bergantung pada harga CPO di pasar internasional. Kalau harga CPO naik, biasanya harga sawit ikut naik.
2. Permintaan dan penawaran. Kalau permintaan minyak sawit dari negara pembeli besar (seperti India, Tiongkok, Uni Eropa) naik, harga biasanya ikut naik. Kalau stok melimpah atau permintaan turun, harga bisa anjlok.
3. Kebijakan pemerintah. Misalnya, kebijakan ekspor, pajak ekspor, larangan ekspor, atau subsidi biodiesel berbasis sawit bisa banget mempengaruhi harga.
4. Musim dan cuaca. Curah hujan yang tinggi atau kekeringan ekstrem bisa mengganggu produksi sawit, yang akhirnya mempengaruhi harga.
5. Kurs mata uang. Karena sawit banyak diekspor, kurs rupiah terhadap dolar AS juga berpengaruh. Kalau rupiah melemah, harga ekspor bisa lebih menguntungkan.
6. Biaya produksi dan transportasi. Kenaikan harga pupuk, solar, dan biaya angkut juga bisa membuat pabrik menyesuaikan harga beli TBS dari petani.
7. Kualitas buah. TBS dengan rendemen (kadar minyak) tinggi dihargai lebih mahal. Jadi faktor kualitas produksi sawit ikut menentukan.
8. Isu global seperti sustainability. Ada tekanan dari negara-negara Eropa untuk hanya membeli CPO yang "ramah lingkungan", ini juga bisa mempengaruhi permintaan dan harga.