Natto, Lebih dari Sekadar Makanan, Simbol Ketahanan dan Kesehatan Masyarakat Jepang

Natto, Lebih dari Sekadar Makanan, Simbol Ketahanan dan Kesehatan Masyarakat Jepang.--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Natto, makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kedelai fermentasi, mungkin terlihat kurang menarik bagi sebagian orang. Teksturnya yang lengket dan berlendir, serta baunya yang menyengat, seringkali menjadi penghalang bagi mereka yang belum pernah mencobanya. Namun, di balik penampilannya yang unik tersebut, natto menyimpan segudang manfaat kesehatan dan memiliki tempat istimewa dalam budaya Jepang. Artikel ini akan membahas popularitas natto di Jepang dan proses pembuatannya yang unik.
Popularitas natto di Jepang bukanlah tanpa alasan. Makanan ini telah menjadi bagian integral dari diet masyarakat Jepang selama berabad-abad, dan telah terbukti memberikan berbagai manfaat kesehatan. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi pada popularitas natto di Jepang:
BACA JUGA:India: Negara Mayoritas Hindu Dengan Jumlah Masjid Terbanyak Kedua di Dunia
BACA JUGA:Ethiopia: Negara Paling Kekurangan Air
1. Manfaat Kesehatan yang Luar Biasa: Natto kaya akan nutrisi penting, termasuk protein, serat, vitamin K2, dan berbagai enzim. Kandungan vitamin K2 dalam natto sangat tinggi, yang berperan penting dalam kesehatan tulang dan jantung. Natto juga mengandung nattokinase, enzim yang memiliki sifat antikoagulan, yang dapat membantu mencegah penggumpalan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Selain itu, natto juga mengandung probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
2. Sejarah dan Budaya: Natto telah dikonsumsi di Jepang selama lebih dari seribu tahun. Makanan ini telah menjadi bagian integral dari budaya Jepang dan sering dikaitkan dengan ketahanan dan kesehatan masyarakat Jepang. Natto sering disajikan sebagai bagian dari sarapan tradisional Jepang, dan dianggap sebagai makanan yang bergizi dan sehat.
BACA JUGA:Albania, Negara Muslim Terbayak di Eropa yang Pernah Jadi Negara Ateis
3. Ketersediaan dan Kemudahan Akses: Natto mudah ditemukan di supermarket dan toko-toko di seluruh Jepang. Makanan ini tersedia dalam berbagai kemasan, mulai dari kemasan kecil untuk porsi tunggal hingga kemasan besar untuk keluarga. Kemudahan akses ini membuat natto menjadi pilihan yang praktis dan terjangkau bagi masyarakat Jepang.
4. Rasa dan Tekstur yang Unik: Meskipun tekstur dan bau natto mungkin kurang menarik bagi sebagian orang, banyak orang Jepang yang menyukai rasa dan teksturnya yang unik. Rasa natto yang sedikit asin dan gurih, dikombinasikan dengan teksturnya yang lengket dan berlendir, menciptakan sensasi kuliner yang khas. Banyak orang Jepang yang telah terbiasa dengan rasa dan tekstur natto sejak kecil.
BACA JUGA:Salah Satunya Indonesia, Ini 10 Negara yang Merasa Bahagia Dengan Kehidupan cinta Mereka
5. Promosi Kesehatan Pemerintah: Pemerintah Jepang telah secara aktif mempromosikan konsumsi natto sebagai bagian dari diet sehat. Natto sering dipromosikan sebagai makanan yang dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner dan osteoporosis.
Proses Pembuatan Natto:
Proses pembuatan natto melibatkan fermentasi kedelai dengan bakteri Bacillus subtilis var. natto. Berikut langkah-langkah pembuatan natto:
1. Pemilihan dan Persiapan Kedelai: Kedelai yang digunakan untuk membuat natto harus berkualitas tinggi dan bersih. Kedelai direbus hingga lunak dan kemudian dikeringkan.
2. Inokulasi Bakteri: Kedelai yang telah direbus dan dikeringkan kemudian diinokulasi dengan bakteri Bacillus subtilis var. natto. Bakteri ini merupakan bakteri yang aman dikonsumsi dan berperan penting dalam proses fermentasi natto.
3. Fermentasi: Kedelai yang telah diinokulasi kemudian difermentasi pada suhu dan kelembapan tertentu. Proses fermentasi ini berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada suhu dan jenis bakteri yang digunakan. Selama proses fermentasi, bakteri Bacillus subtilis var. natto menghasilkan enzim nattokinase dan berbagai senyawa bioaktif lainnya.
4. Pendinginan dan Pengemasan: Setelah proses fermentasi selesai, natto didinginkan untuk menghentikan proses fermentasi. Natto kemudian dikemas dan didistribusikan ke pasar.
Variasi Natto:
Meskipun natto umumnya terbuat dari kedelai, terdapat beberapa variasi natto yang tersedia di pasaran, seperti:
* Natto dengan berbagai rasa: Beberapa produsen natto menambahkan berbagai bumbu dan perasa, seperti kecap, jahe, atau rumput laut, untuk meningkatkan cita rasa natto.
* Natto beku: Natto beku merupakan pilihan yang praktis bagi mereka yang ingin menyimpan natto dalam jangka waktu yang lebih lama.
* Natto instan: Natto instan merupakan pilihan yang praktis bagi mereka yang ingin mengonsumsi natto dengan cepat dan mudah.
Meskipun tekstur dan baunya yang unik mungkin menjadi penghalang bagi sebagian orang, natto telah menjadi bagian penting dari budaya dan diet masyarakat Jepang. Manfaat kesehatan yang luar biasa, sejarah yang panjang, dan kemudahan akses telah menjadikan natto sebagai makanan populer di Jepang. Bagi yang ingin mencoba, cobalah mencampurnya dengan bahan lain seperti nasi, sayuran, atau telur untuk mengurangi rasa dan bau yang menyengat. Jangan ragu untuk menjelajahi dunia kuliner Jepang yang kaya dan unik ini!