Gejala Mata Lelah Akibat Gadget Kenali dan Atasi Sebelum Terlambat

Gejala Mata Lelah Akibat Gadget Kenali dan Atasi Sebelum Terlambat--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Di tengah dominasi penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, fenomena mata lelah atau digital eye strain telah menjadi masalah kesehatan yang semakin umum, khususnya di kalangan pelajar, pekerja kantoran, hingga para pengguna gawai aktif. Gejala ini terjadi akibat paparan layar gadget dalam waktu yang panjang dan terus-menerus, yang menyebabkan mata bekerja lebih keras untuk fokus dan menyesuaikan pencahayaan. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan ketidaknyamanan sementara, tetapi juga bisa berdampak jangka panjang bila tidak segera dikenali dan ditangani.

BACA JUGA:Jejak Digital Bisa dilihat Sejumlah Pihak, Ini 7 Cara Menghapus dan Meminimalisir Jejak Digital

BACA JUGA:Detox Digital di Bulan April Saatnya Menyegarkan Pikiran dan Gaya Hidup

Mata lelah akibat gadget umumnya ditandai dengan gejala seperti mata terasa kering, perih, atau gatal, pandangan kabur, sulit fokus, hingga sakit kepala yang muncul setelah menatap layar dalam waktu lama. Beberapa orang juga mengalami nyeri pada leher dan bahu karena postur tubuh yang tidak ideal saat menggunakan perangkat. Gejala ini bisa muncul setelah penggunaan gawai selama dua jam atau lebih tanpa jeda yang cukup. Tak jarang, mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya dan terasa berat, seolah-olah ingin terus terpejam. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa memicu penurunan fungsi penglihatan secara bertahap.

BACA JUGA:Otak Digital Apakah Kita Bisa Mengunggah Kesadaran dan Hidup Selamanya

Untuk mengatasi mata lelah akibat gadget, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengatur durasi penggunaan perangkat digital. Salah satu metode yang disarankan oleh para ahli adalah aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar selama 20 detik ke objek yang berjarak sekitar 20 kaki (sekitar 6 meter). Teknik ini membantu merelaksasi otot mata dan mencegah kelelahan visual. Selain itu, sangat disarankan untuk menyesuaikan kecerahan layar dengan kondisi pencahayaan sekitar. Layar yang terlalu terang dalam ruangan yang gelap atau sebaliknya dapat memperburuk kelelahan mata.

Mengaktifkan blue light filter atau mode malam juga menjadi solusi praktis untuk mengurangi paparan cahaya biru yang dikenal dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan mempercepat kelelahan mata. Apabila pekerjaan atau aktivitas sehari-hari menuntut penggunaan layar dalam waktu lama, menggunakan kacamata dengan lensa antiradiasi atau penyaring cahaya biru dapat memberikan perlindungan tambahan. Di samping itu, jangan lupa untuk sering berkedip agar kelembapan alami mata tetap terjaga, serta memperbanyak konsumsi air putih untuk menghindari mata kering.

BACA JUGA:Dunia Tanpa Uang Tunai Apakah Kita Siap Hidup dengan Mata Uang Digital

BACA JUGA:Tren Digital Detox Bisakah Kita Hidup Tanpa Smartphone

Gaya hidup sehat juga memainkan peran penting dalam menjaga kondisi mata tetap prima. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, lutein, zeaxanthin, dan omega-3 seperti wortel, bayam, telur, dan ikan laut dapat mendukung kesehatan retina dan memperbaiki fungsi penglihatan. Istirahat cukup dan tidur yang berkualitas juga membantu memulihkan kondisi mata yang lelah. Tidak kalah penting, lakukan pemeriksaan mata secara rutin untuk mendeteksi adanya gangguan lebih dini dan mencegah kerusakan permanen.

Mengenali gejala mata lelah akibat gadget sejak awal adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan mata di tengah era digital. Dengan kesadaran, pencegahan, dan kebiasaan sehat, kita bisa melindungi penglihatan agar tetap tajam dan nyaman di tengah gaya hidup modern yang sarat akan layar digital.

Referensi:

• American Optometric Association. (2023). Digital Eye Strain and Computer Vision Syndrome.

• Mayo Clinic. (2022). “Eye strain: Causes, symptoms, and relief.”

• Harvard Health Publishing. (2023). “Protecting your eyes in a digital world.”

• National Eye Institute. (2023). Eye Health Tips.

• World Health Organization (WHO). (2022). Preventing vision impairment from digital devices.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan