Megawati Pulang ke Indonesia Menggunakan Kursi Roda, Diantar Tangis Sang Pelatih

Megawati Pulang ke Indonesia Menggunakan Kursi Roda, Diantar Tangis Sang Pelatih--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Megawati Hangestri Pertiwi harus berpisah dengan Red Sparks setelah dua tahun berjuang bersama. Megawati Hangestri Pertiwi terlihat menggunakan kursi roda saat hendak pulang ke Indonesia usai membela Red Sparks. Penggunaan kursi roda tersebut seolah menunjukkan cedera lutut Megawati yang tidak ringan, sehingga sulit untuk lama berjalan.
Cedera lutut itu dialami Megawati pada awal final Liga Voli Korea melawan Pink Spiders. Hanya saja, Megatron tetap memaksakan kondisi itu sampai akhir. Red Sparks harus puas jadi runner up usai kalah 2-3 dari Pink Spiders.
BACA JUGA:Panitia Pilkades PAW Bukit Makmur Dibentuk, DPMD Lakukan Pembekalan
BACA JUGA:Gerbong Mutasi Mulai Bergerak, Pejabat Era SPN Sudah Pasrah
Kepulangan Megawati Hangestri didampingi oleh sang bibi dan kekasihnya, Dio Novandra dari Bandara Icheon. Turut hadir pelatih Red Sparks, Ko Hee Jin mengantar Megawati dengan penuh haru.
Meski harus pulang ke Indonesia, jasa Megawati Hangestri tetap dikenang oleh rekan-rekannya dan pendukung Megawati. Pasalnya, kehadiran Megawati berhasil memberikan warna baru bagi Liga Voli Korea Selatan.
BACA JUGA:Atasi Hama Tikus Jelang Penen Padi, Ini Trik Para Petani
Megawati Hangestri harus kembali ke Indonesia untuk merawat sang Ibu yang tinggal sendiri di rumah. Selain itu Megawati Hangestri juga sedang mengalami cedera lutut sehingga harus pemulihan setelah memaksakan bertanding bersama Red Sparks. Dilansir dari akun Tik-Tok @iam.neil.haihata (10/4/2025) Ko Hee Jin terlihat menangis karena harus melepas Megawati Hangestiri. Begitu juga Megawati yang tak kuasa menahan kesediahnnya untuk meninggalkan Korea Selatan.
Momen perpisahan Megawati di Bandara Internasional Incheon pun diwarnai dengan kesedihan dan emosional, terlihat dari tangis pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin yang viral di media sosial.
Megawati, yang musim lalu menjadi andalan tim Red Sparks dalam perannya sebagai pemain kuota Asia, meninggalkan tim secara mengejutkan setelah membawa mereka lolos ke babak playoff untuk pertama kalinya dalam 7 tahun, dan bahkan melaju ke final kejuaraan untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir musim ini.
BACA JUGA:Atasi Hama Tikus Jelang Penen Padi, Ini Trik Para Petani
Dalam dua musim terakhir, Mega memberikan dampak besar. Bahkan, kontribusinya jauh lebih besar dibandingkan pemain asing utama tim, Vanja Bukilic (26 tahun, Serbia), yang direkrut sebagai pemain internasional utama.
Musim ini Megawati tampil luar biasa di playoff. Dengan kondisi lutut yang tidak prima, ia tetap bermain penuh selama 5 pertandingan final dan mencetak 153 poin. Persentase keberhasilan serangannya tetap stabil di kisaran 40 persen.
Pelatih Ko Hee-jin bahkan berkata, "Lutut Mega sedang tidak baik, tapi dia tetap bermain terlalu banyak. Saya pikir Mega adalah pemain hebat yang akan dikenang dalam sejarah V-League,"
BACA JUGA:Pasca Lebaran Harga Daging Ayam Tetap Segini
Mega mengakui kondisi lututnya, namun menyampaikan rasa terima kasih kepada pelatih dan rekan-rekannya.
“Yeom Hye-seon adalah setter yang sangat penting. Ketika saya butuh poin di saat genting, dia selalu percaya dan memberikan bola kepada saya. Karena itu saya bisa bersinar,” ujarnya dalam sesi wawancara terakhir.