Kemendikdasmen Dan BGN Berkomitmen Komitmen Memenuhi Gizi Peserta Didik

Kemendikdasmen Dan BGN Berkomitmen Komitmen Memenuhi Gizi Peserta Didik --screnshoot dari web
KORANRM.ID - Pemerintah terus berupaya menciptakan generasi bangsa yang sehat, cerdas, maju dan siap untuk bersaing menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkan hal itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam rangka meningkatkan pemenuhan gizi bagi seluruh peserta didik seluruh Indonesia. Pendidikan yang berkualitas tidak dapat dipisahkan dari kondisi kesehatan peserta didik. Status gizi baik berperan besar dalam mendukung perkembangan kognitif, meningkatkan daya konsentrasi, serta memperbaiki prestasi akademik anak-anak di sekolah. Namun, tantangan yang dihadapi masih cukup besar.
BACA JUGA:Satuan Pendidikan Mulai Masuk Rabu 9 April 2025
BACA JUGA:Memajukan Pendidikan Melalui Program KREASI
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2024 seperti dikutip laman resmi Kemendikdasmen, angka prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan di Indonesia masih berada di angka 8,53 persen. Ini menunjukkan bahwa masih banyak anak yang belum mendapatkan asupan gizi yang memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Selain itu, tantangan gizi anak di Indonesia juga semakin kompleks, dengan tingginya angka kekurangan zat gizi mikro yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas akibat pola makan yang tidak sehat. Untuk Menanggapi kondisi ini, pemerintah telah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari upaya nasional dalam memastikan anak-anak mendapatkan akses makanan sehat dan bergizi.
BACA JUGA:Susi Pudjiastuti Kembali Usul Bubarkan Kementrian Perdagangan Ini Alasannya
Program MBG mulai dijalankan secara penuh pada Januari 2025 sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem kesehatan anak-anak di sekolah. Sebelumnya, berbagai inisiatif telah dijalankan untuk mendukung program ini, salah satunya Gerakan Sekolah Sehat (GSS), yang mengedepankan lima aspek utama, yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan. Inisiatif-inisiatif tersebut menjadi bagian dari sistem pendukung yang memastikan keberlanjutan dan efektivitas program MBG dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak. Kerjasama yang ditandatangani oleh Kemendikdasmen dan BGN ini menjadi landasan penting bagi pelaksanaan program tersebut. Dengan tujuan utama memastikan kerja sama yang lebih erat antara Kemendikdasmen dan Badan Gizi Nasional dalam mendukung pelaksanaan program pemenuhan gizi di sekolah.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyebut, pihaknya mengapresiasi Badan Gizi Nasional atas percepatan program pemenuhan gizi bagi peserta didik. “Alhamdulillah, kita bersyukur program-program Badan Gizi Nasional berjalan lebih cepat dan melampaui ekspektasi sebelumnya. Kami berterima kasih karena penerima manfaat terbesar dari program ini adalah mereka yang belajar di Kemendikdasmen, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA. Dengan program Makan Bergizi Gratis ini, Insya Allah kita memiliki generasi yang lebih sehat, kuat, dan berkarakter," ungkapnya.
BACA JUGA:Jadwal Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Kementrian Agama RI di Asrama Haji Bengkulu
Lanjutnya, program MBG ini tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi peserta didik saja, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun pendidikan karakter, seperti kebiasaan berdoa sebelum makan, menjaga kebersihan, serta menanamkan nilai tanggung jawab dan kemandirian kepada anak. Mereka Kemendikdasmen mendukung sepenuhnya program Makan Bergizi Gratis sebagai bagian dari upaya membangun generasi yang sehat dan kuat, serta berkarakter dan berakhlak mulia. "Program ini juga menjadi sarana untuk memperkuat pendidikan karakter dan menanamkan nilai-nilai utama, seperti kebersamaan, tanggung jawab, serta kesantunan. Selain itu, kami telah mengoptimalkan peran UKS sebagai ujung tombak implementasi program ini di sekolah," paparnya.
Sementara Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hendiyana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam menurunkan angka kekurangan gizi pada anak usia sekolah. "Program ini merupakan bentuk investasi besar dari pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Generasi Emas 2045. Saat ini, pertumbuhan penduduk Indonesia masih tinggi, bertambah sekitar enam orang per menit atau tiga juta per tahun. Jika mencakup seluruh anak usia sekolah, jumlah yang seharusnya mendapatkan manfaat ini adalah 70 juta anak," ungkapnya.
BACA JUGA:Kementrian ESDM Cari Investor Bangun Pabrik LPG di Indonesia
Dilanjutkan Dadan, mereka menekankan pentingnya akses keluarga miskin terhadap makanan bergizi seimbang. Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah kurangnya akses keluarga miskin terhadap makanan dengan gizi seimbang. Karena itu, mereka berusaha memastikan setiap anak, terutama dari kelompok rentan, mendapatkan asupan gizi yang baik. Gizi seimbang mencakup protein, karbohidrat, serat, buah, dan susu. Selain itu, dis juga menyoroti dampak positif dari program ini. Ia mengatakan bahwa Badan Gizi Nasional telah mengamati dampak positif dari program MBG di sekolah-sekolah yang telah mendapatkan makanan bergizi lebih dari satu tahun. Anak-anak menjadi lebih ceria, aktif, dan sehat, serta angka kehadiran sekolah meningkat hingga 99%. "Bahkan di Papua, ada cerita seorang nenek yang kesulitan membangunkan cucunya untuk sekolah. Namun, sejak adanya program makanan bergizi, anak tersebut bangun lebih awal dan semangat ke sekolah," jelasnya.