Pernyataan ‘Sawah Sepetak’ Camat Lubuk Pinang Sempat Viral, Kini Klarifikasi dan Damai
Camat Lubuk Pinang, Evi Busmanja (kiri) bersama Camat Selagan Raya Iyos Edwarsah, memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terkait kalimat ''Sawah Sepetak''.-Sahad-Radar Mukomuko
koranrm.id – Jagat media sosial Facebook beberapa hari terakhir dihebohkan dengan pernyataan Camat Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Evi Busmanja, M.Si, yang menyinggung soal “sawah sepetak” saat membicarakan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Ungkapan tersebut memicu pro dan kontra, bahkan menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Dalam potongan video yang beredar luas, Evi tampak menyebut adanya ketimpangan dalam pembagian alsintan. Ia mencontohkan, di wilayah Selagan Raya yang sawahnya disebut hanya “sepetak” bisa mendapatkan dua unit bantuan, sementara Lubuk Pinang yang sawahnya lima petak justru hanya memperoleh satu unit. Ucapan itu sontak memantik beragam komentar dari warganet terutama warga Selagan Raya, hingga berujung pada perdebatan di ruang publik.
Namun, saat dikonfirmasi pada Jumat (19/9/2025) melalui sambungan telepon, Evi Busmanja meluruskan bahwa pernyataan tersebut sama sekali bukan statemen resmi. Ia menegaskan, istilah “sawah sepetak” hanyalah kiasan yang terlontar secara spontan ketika dirinya tengah bercengkerama santai sambil menunggu acara panen raya di Desa Arah Tiga.
“Itu bukan pernyataan resmi. Saya hanya bercanda, ngobrol santai dengan rekan-rekan, termasuk Sekretaris Dinas Pertanian Hari Mustaman dan anggota DPRD Mukomuko Frenky Janas, yang saat itu hadir bersama saya,” jelas Evi.
Menurutnya, momen santai tersebut sempat direkam sebagian dan kemudian diunggah ke media sosial. Potongan video yang tidak utuh itulah yang membuat konteks ucapan menjadi berbeda.
“Kalau videonya lengkap dari awal, tentu akan terlihat jelas bahwa itu hanya obrolan santai. Tidak ada maksud menyinggung pihak mana pun,” tegasnya.
Evi juga menambahkan bahwa istilah “sawah sepetak” tidak hanya ditujukan untuk Kecamatan Selagan Raya, melainkan juga disebutkan untuk wilayah Lubuk Pinang. Maksudnya adalah untuk menggambarkan perbandingan luas sawah antara kedua kecamatan.
“Di Lubuk Pinang, sawah jauh lebih luas dibanding Selagan Raya. Namun bantuan alsintan yang kami terima justru lebih sedikit. Jadi itu hanya perumpamaan, tidak ada niat merendahkan,” katanya.
Untuk meredam kesalahpahaman, pihak Kecamatan Selagan Raya bahkan mendatangi kantor Camat Lubuk Pinang pada Jumat pagi (19/9). Pertemuan tersebut dilakukan guna memastikan duduk persoalan sekaligus mencari jalan damai.
Camat Selagan Raya, Iyos Edwarsah, S.STP, M.Si, membenarkan bahwa dirinya sudah bertemu langsung dengan Evi Busmanja.
“Kami datang untuk meminta klarifikasi. Beliau sudah menjelaskan panjang lebar bahwa tidak ada maksud menyinggung masyarakat Selagan. Beliau juga sudah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka,” ujar Iyos.
Menurut Iyos, setelah mendengar penjelasan langsung, pihaknya menerima klarifikasi tersebut dan menganggap persoalan telah selesai. Ia berharap masyarakat tidak lagi memperpanjang isu yang hanya berawal dari potongan video.
“Intinya, tidak ada niat menyakiti hati masyarakat Selagan. Kami anggap ini sudah clear,” tambahnya.
Sementara itu, Evi Busmanja kembali menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niatan buruk. Ia juga meminta seluruh pihak untuk menjaga kerukunan dan tidak terprovokasi oleh potongan informasi yang tidak lengkap.
“Sekali lagi saya mohon maaf bila ada pihak yang merasa kurang nyaman. Semoga persoalan ini bisa menjadi pelajaran agar kita semua lebih bijak menyikapi informasi di media sosial,” pungkasnya.
Dengan klarifikasi dan pertemuan langsung antar-camat, isu “sawah sepetak” yang sempat memanas di dunia maya akhirnya mereda. Pemerintah kecamatan berharap masyarakat dapat kembali fokus pada pembangunan pertanian serta menjaga kekompakan di tengah perbedaan.