Tips Sahur Anti Ngantuk Makanan dan Pola Tidur yang Membantu Tetap Segar

Tips Sahur Anti Ngantuk Makanan dan Pola Tidur yang Membantu Tetap Segar--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Sahur merupakan bagian penting dari ibadah puasa di bulan Ramadhan, yang tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi untuk menjalani hari tetapi juga berpengaruh terhadap kondisi tubuh dan tingkat kewaspadaan seseorang. Namun, banyak orang mengalami kantuk berat setelah sahur, yang bisa berdampak pada produktivitas dan aktivitas sehari-hari. Untuk menghindari rasa ngantuk berlebihan setelah sahur, diperlukan strategi yang tepat dalam memilih makanan serta mengatur pola tidur yang seimbang.
BACA JUGA:Terungkap! Ini Penyebab Bau Mulut Saat Puasa Menurut Sains dan Cara Ampuh Mengatasinya
BACA JUGA:Sariawan Saat Puasa? Atasi dengan Tips Jitu Bebas Panas Dalam!
Salah satu faktor utama penyebab kantuk setelah sahur adalah konsumsi makanan yang kurang tepat. Makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti tawar, atau makanan manis memang memberikan energi dengan cepat, tetapi juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti oleh penurunan drastis, sehingga tubuh merasa lemas dan mudah mengantuk. Sebagai solusinya, pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti oatmeal, roti gandum, atau nasi merah yang dicerna lebih lambat dan memberikan energi secara bertahap. Selain itu, perbanyak asupan protein seperti telur, ikan, atau ayam karena dapat meningkatkan kewaspadaan dan menjaga tubuh tetap bertenaga lebih lama.
Selain itu, hindari makanan berlemak tinggi dan berminyak, seperti gorengan atau makanan bersantan, karena dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan tubuh terasa berat serta mengantuk. Sebagai gantinya, konsumsi makanan yang kaya serat seperti sayur dan buah-buahan, yang membantu menjaga keseimbangan gula darah serta memperlancar pencernaan. Beberapa buah seperti pisang dan kurma juga mengandung magnesium dan kalium yang membantu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
BACA JUGA:Puasa di Musim Panas vs. Musim Dingin Tantangan dan Cara Mengatasinya
Minuman yang dikonsumsi saat sahur juga mempengaruhi tingkat energi dan kantuk setelahnya. Minum cukup air sangat penting agar tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari, tetapi menghindari minuman berkafein seperti kopi atau teh yang dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur juga penting. Meskipun kafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan, konsumsi sebelum tidur justru dapat mengganggu kualitas tidur, menyebabkan tidur tidak nyenyak, dan membuat tubuh tetap merasa lelah saat bangun. Sebagai alternatif, minumlah air putih dalam jumlah cukup serta susu rendah lemak yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mencegah dehidrasi.
Selain pola makan, pola tidur yang tepat juga berperan besar dalam mencegah kantuk setelah sahur. Salah satu kesalahan umum adalah begadang hingga sahur, yang mengurangi durasi tidur dan menyebabkan tubuh terasa lelah sepanjang hari. Sebaiknya, atur waktu tidur lebih awal dengan tidur sekitar 6–7 jam sebelum sahur, sehingga tubuh memiliki waktu istirahat yang cukup. Jika memungkinkan, tidur kembali setelah sahur selama 20–30 menit dapat memberikan efek penyegaran tanpa membuat tubuh semakin lemas.
Pencahayaan juga berpengaruh terhadap tingkat kantuk setelah sahur. Setelah makan, hindari langsung berbaring di tempat gelap yang bisa membuat tubuh lebih cepat mengantuk. Sebaliknya, cobalah mengaktifkan tubuh dengan aktivitas ringan seperti berjalan sebentar atau melakukan peregangan agar tubuh lebih segar.
BACA JUGA:Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental Bagaimana Ramadhan Meningkatkan Ketenangan Jiwa
Terakhir, mengatur niat dan pola pikir yang positif juga membantu mengatasi rasa kantuk setelah sahur. Rasa kantuk sering kali lebih dipengaruhi oleh kebiasaan dan pola pikir dibandingkan oleh faktor fisik semata. Jika seseorang memiliki niat untuk tetap produktif setelah sahur dan menjalankan aktivitas dengan semangat, tubuh akan lebih mudah beradaptasi dan mengurangi kecenderungan untuk kembali tidur.
Dengan memilih makanan yang tepat, menjaga pola tidur yang baik, serta menghindari kebiasaan yang menyebabkan rasa kantuk, seseorang dapat menjalani puasa dengan lebih segar dan produktif. Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengatur pola hidup yang lebih sehat dan bermanfaat bagi tubuh serta pikiran.
Referensi:
• Harvard Medical School (2021), tentang hubungan pola makan dan tingkat kewaspadaan.
• Journal of Clinical Sleep Medicine (2020), penelitian tentang dampak tidur berkualitas terhadap energi tubuh.
• Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Pola Makan Sehat Saat Puasa, 2023.
• Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, tentang pentingnya niat dan pola pikir dalam menjaga energi.