Menjadikan Ramadhan sebagai Titik Awal Hijrah Menuju Kehidupan yang Lebih Baik

Menjadikan Ramadhan sebagai Titik Awal Hijrah Menuju Kehidupan yang Lebih Baik--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Ramadhan bukan sekadar bulan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum besar untuk melakukan hijrah, yakni perubahan diri ke arah yang lebih baik. Setiap Muslim diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan memperdalam makna spiritualitas selama bulan suci ini. Namun, tantangan sesungguhnya terletak pada bagaimana menjadikan perubahan tersebut sebagai kebiasaan yang tetap bertahan setelah Ramadhan berakhir. Oleh karena itu, diperlukan niat yang kuat, strategi yang tepat, dan konsistensi dalam menjalankan kebiasaan baik agar Ramadhan benar-benar menjadi titik awal menuju kehidupan yang lebih baik.
Hijrah dalam Islam tidak selalu berarti perpindahan tempat seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah. Hijrah juga bermakna perubahan diri dari kebiasaan buruk menuju perilaku yang lebih baik, sebagaimana disebutkan dalam hadis, "Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." (HR. Bukhari & Muslim). Dalam konteks Ramadhan, hijrah bisa dimulai dengan memperbaiki ibadah seperti salat tepat waktu, membaca Al-Qur’an secara rutin, meningkatkan kualitas doa, serta memperbanyak sedekah dan perbuatan baik.
BACA JUGA:Maksimumkan Vitamin C dari Jeruk, Tips dan Trik Mendapatkan Nutrisi Optimal
Salah satu langkah penting dalam hijrah adalah memperbaiki niat. Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melakukan refleksi diri dan menentukan tujuan hidup yang lebih baik. Dengan niat yang tulus untuk berubah karena Allah SWT, seseorang akan lebih mudah dalam meninggalkan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan yang lebih baik. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 286, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." Ini menunjukkan bahwa perubahan bukanlah sesuatu yang instan, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Selanjutnya, membangun kebiasaan baik selama Ramadhan harus disertai dengan konsistensi agar tetap bertahan setelah bulan suci berakhir. Misalnya, jika selama Ramadhan seseorang terbiasa bangun untuk sahur dan menjalankan salat tahajud, maka kebiasaan ini bisa dilanjutkan setelah Ramadhan dengan tetap bangun lebih awal untuk melakukan salat malam. Demikian pula dengan kebiasaan membaca Al-Qur'an, menjaga ucapan, serta memperbanyak doa dan dzikir, yang seharusnya tidak hanya dilakukan saat Ramadhan, tetapi juga dijaga sepanjang tahun.
BACA JUGA:Brownies Tanpa Tepung dan Mixer, Tetap Moist dan Lumer di Mulut!
Namun, perubahan tidak bisa dilakukan sendirian. Membangun lingkungan yang mendukung adalah salah satu kunci hijrah yang berhasil. Berteman dengan orang-orang yang memiliki semangat kebaikan, bergabung dalam komunitas kajian Islam, atau memiliki mentor spiritual dapat membantu seseorang untuk tetap berada di jalur yang benar. Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang akan mengikuti agama sahabat dekatnya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang dijadikan teman dekat." (HR. Abu Dawud & Tirmidzi). Oleh karena itu, memilih lingkungan yang baik akan memperkuat niat dan semangat untuk terus berubah menjadi lebih baik.
Selain itu, hijrah juga bisa diterapkan dalam aspek kehidupan lainnya seperti keuangan, pekerjaan, dan hubungan sosial. Ramadhan mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam hal konsumsi, sehingga setelah Ramadhan, seseorang bisa menerapkan kebiasaan berhemat dan lebih bijak dalam mengelola keuangan. Dalam pekerjaan, seseorang bisa lebih disiplin dan produktif dengan tetap menjaga etika dan nilai-nilai Islam. Sementara dalam hubungan sosial, Ramadhan mengajarkan pentingnya silaturahmi dan kepedulian terhadap sesama, sehingga setelah Ramadhan, kebiasaan untuk membantu orang lain dan menjaga hubungan baik tetap berlanjut.
BACA JUGA:Konsumsi 5 Buah Ini, Otak Tajam Sepanjang Usia! Daya Ingat Kuat, Anti-Pikun
Pada akhirnya, menjadikan Ramadhan sebagai titik awal hijrah memerlukan niat yang kuat, usaha yang konsisten, dan lingkungan yang mendukung. Ramadhan adalah bulan latihan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi perubahan sejati terjadi ketika seseorang mampu mempertahankan kebiasaan baik tersebut sepanjang tahun. Sebagaimana dalam QS. Ar-Ra’d: 11 disebutkan, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Oleh karena itu, Ramadhan bukan hanya sekadar momen ibadah, tetapi juga kesempatan emas untuk memulai perjalanan hijrah menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bermakna, dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Referensi:
• Tafsir Al-Qur'an, QS. Al-Baqarah: 286 dan QS. Ar-Ra’d: 11
• Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi
• Kementerian Agama RI, 2024. Panduan Ibadah Ramadhan
• Republika.co.id, 2023. Makna Hijrah dan Cara Menjalankannya di Kehidupan Modern