Blue Cheese, Pesona Rasa Tajam yang Menggoda

Pesona Rasa--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Blue cheese,  keju biru yang terkenal dengan aroma tajam dan rasa yang unik,  telah lama menjadi bahan favorit para pecinta keju di seluruh dunia.  Warna biru yang khas,  tekstur yang lembut hingga padat,  serta cita rasa yang kompleks,  membuat blue cheese menjadi bahan yang serbaguna,  dapat dinikmati sendiri maupun sebagai bagian dari hidangan yang lebih kompleks.  Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang blue cheese,  mulai dari proses pembuatan,  jenis-jenis,  hingga cara menikmati dan menyimpannya.

Proses Pembuatan Blue Cheese:  Seni Mengolah Susu Menjadi Karya Agung

BACA JUGA:Kue Mantau Goreng Kelembutan yang Menggoda, Krispi yang Menggoda

BACA JUGA:Putri Salju, Kue Kering Legendaris yang Selalu Menawan

Proses pembuatan blue cheese melibatkan beberapa tahapan penting yang membutuhkan keahlian dan ketelitian.  Berikut beberapa tahapan utama dalam pembuatan blue cheese:

1. Pemilihan Susu:  Susu yang digunakan biasanya berasal dari sapi,  domba,  atau kambing.  Kualitas susu sangat berpengaruh pada rasa dan tekstur keju yang dihasilkan.  Susu yang berkualitas tinggi akan menghasilkan blue cheese dengan rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih lembut.

2. Pasteurisasi:  Susu dipanaskan pada suhu tertentu untuk membunuh bakteri berbahaya.  Proses pasteurisasi ini penting untuk memastikan keamanan dan kualitas keju yang dihasilkan.

3. Penambahan Starter Kultur:  Starter kultur berupa bakteri asam laktat ditambahkan ke dalam susu untuk memulai proses fermentasi.  Bakteri ini akan mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat,  yang akan memberikan rasa asam dan tekstur yang khas pada keju.

BACA JUGA:Kue Kering Sagu Keju:l, Resep Sederhana untuk Rasa Mewah Lebaran

4. Penambahan Rennet:  Rennet,  enzim yang diperoleh dari perut hewan memamah biak,  ditambahkan ke dalam susu untuk mengendapkan protein susu dan membentuk dadih.  Dadih ini kemudian dipotong-potong untuk memisahkan whey (cairan) dari dadih (padatan).

5. Penambahan Cetakan Jamur Penicillium:  Inilah tahap yang membedakan blue cheese dari keju lainnya.  Cetakan jamur Penicillium,  seperti Penicillium roqueforti atau Penicillium glaucum,  ditambahkan ke dalam dadih.  Jamur ini akan tumbuh di dalam keju dan menghasilkan warna biru yang khas,  serta memberikan rasa dan aroma yang tajam.

6. Pembentukan dan Pematangan:  Dadih kemudian dibentuk dan dimasukkan ke dalam cetakan.  Keju kemudian disimpan dalam ruangan yang terkontrol suhu dan kelembapannya untuk proses pematangan.  Proses pematangan ini dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan,  tergantung pada jenis blue cheese dan tingkat kepadatanya.

BACA JUGA:Kue Kering Kacang, Resep Klasik nan Lezat untuk Lebaran Istimewa

Jenis-Jenis Blue Cheese:  Keanekaragaman Rasa dan Tekstur

Ada berbagai jenis blue cheese di dunia,  masing-masing dengan karakteristik rasa dan tekstur yang berbeda.  Beberapa jenis blue cheese yang terkenal antara lain:

* Roquefort:  Blue cheese asal Prancis yang terkenal dengan rasa tajam dan aroma kuat.  Dibuat dari susu domba dan memiliki tekstur yang lembut dan creamy.

* Gorgonzola:  Blue cheese asal Italia yang memiliki dua jenis,  dolce (manis) dan piccante (pedas).  Gorgonzola dolce memiliki rasa yang lebih lembut dan creamy,  sedangkan gorgonzola piccante memiliki rasa yang lebih tajam dan kuat.

* Stilton:  Blue cheese asal Inggris yang memiliki tekstur yang padat dan rasa yang kuat.  Dibuat dari susu sapi dan memiliki aroma yang khas.

* Danish Blue:  Blue cheese asal Denmark yang memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang creamy.  Dibuat dari susu sapi dan memiliki aroma yang lebih ringan dibandingkan blue cheese lainnya.

Cara Menikmati Blue Cheese:  Petualangan Rasa yang Tak Terlupakan

Blue cheese dapat dinikmati dengan berbagai cara,  baik sendiri maupun sebagai bagian dari hidangan lain.  Berikut beberapa cara menikmati blue cheese:

* Sebagai hidangan pembuka:  Blue cheese dapat disajikan dengan roti,  crackers,  atau buah-buahan seperti anggur atau pir.

* Sebagai topping salad:  Blue cheese dapat ditambahkan ke dalam salad untuk memberikan rasa yang tajam dan gurih.

* Sebagai bahan dalam pasta:  Blue cheese dapat digunakan sebagai bahan dalam pasta untuk memberikan rasa yang creamy dan gurih.

* Sebagai isian dalam burger:  Blue cheese dapat digunakan sebagai isian dalam burger untuk memberikan rasa yang unik dan lezat.

* Sebagai saus:  Blue cheese dapat dihaluskan dan dicampur dengan bahan lain untuk membuat saus,  seperti saus salad atau saus untuk steak.

Menyimpan Blue Cheese:  Menjaga Kualitas dan Kesegaran

Blue cheese harus disimpan dengan benar untuk menjaga kualitas dan kesegarannya.  Berikut beberapa tips menyimpan blue cheese:

* Suhu:  Simpan blue cheese di dalam lemari pendingin pada suhu 4-7 derajat Celcius.

* Kemasan:  Bungkus blue cheese dengan kertas perkamen atau plastik wrap untuk mencegahnya mengering.

* Waktu Penyimpanan:  Blue cheese dapat disimpan di dalam lemari pendingin selama beberapa minggu.

Blue cheese merupakan keju yang unik dan lezat dengan aroma dan rasa yang tajam.  Proses pembuatannya yang rumit dan penggunaan jamur Penicillium menghasilkan cita rasa yang kompleks dan tekstur yang beragam.  Dengan berbagai jenis dan cara penyajiannya,  blue cheese menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.  Namun,  perlu diingat untuk menyimpannya dengan benar agar kualitas dan kesegarannya tetap terjaga.  Selamat menikmati!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan