Mukomuko Surplus 20 Ribu Ton Beras per Tahun

Maju Selangkah, Petani Selagan Raya Gunakan Mesin untuk Panen Padi--screnshoot dari web

Pertanian Jadi Pilar Ketahanan Pangan Daerah

koranrm.id – Kabupaten Mukomuko mencatat surplus beras hingga 20 ribu ton setiap tahun. Fakta ini menjadi indikator kuat bahwa sektor pertanian, khususnya tanaman pangan, masih menjadi tulang punggung ketahanan pangan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxsandi Ultria Dharma, S.TP, M.Ec, D.Ev, menjelaskan bahwa dari total jumlah penduduk sekitar 200 ribu jiwa, konsumsi beras masyarakat per tahun diperkirakan mencapai 20 ribu ton.

“Jika dihitung per kapita, konsumsi beras masyarakat kita sebesar 95,3 kilogram per orang per tahun,” ujarnya.

Dari sisi produksi, petani di Mukomuko mampu menghasilkan gabah kering panen (GKP) sebanyak 65.414 ton per tahun. Jika digiling, totalnya mencapai sekitar 40 ribu ton beras siap konsumsi.

BACA JUGA:Wabup Tinjau Pelayanan di Kantor Camat Selagan Raya

“Artinya, setelah dikurangi kebutuhan konsumsi masyarakat, kita masih memiliki kelebihan sekitar 20 ribu ton per tahun. Ini menunjukkan bahwa Mukomuko tidak hanya swasembada pangan, tetapi juga mampu menyuplai beras ke wilayah lain,” jelas Elxsandi.

Surplus ini menandakan efisiensi dan produktivitas pertanian yang cukup baik di Mukomuko. Dengan potensi yang dimiliki, daerah ini bukan hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga membuka peluang ekspor antarwilayah, baik dalam maupun luar Provinsi Bengkulu.

Namun, Elxsandi mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidak hanya soal produksi. Stabilitas harga, infrastruktur pascapanen, serta distribusi pangan yang merata menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Dengan surplus ini, kita juga harus memikirkan strategi pengelolaan stok dan cadangan pangan agar tidak terjadi pemborosan. Selain itu, hilirisasi produk pertanian juga perlu didorong untuk meningkatkan nilai tambah,” tambahnya.

BACA JUGA:Giliran Sekdes Air Berau Mendur Diri

Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko telah menyiapkan langkah strategis seperti pembangunan sistem cadangan pangan pemerintah daerah, penguatan kelembagaan petani, serta kerja sama dengan sektor swasta dalam pemasaran hasil pertanian.

Capaian ini dinilai sebagai sinyal positif bahwa Kabupaten Mukomuko berada di jalur yang tepat menuju ketahanan pangan berkelanjutan. Meski demikian, Elxsandi menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan produksi di tengah tantangan perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan fluktuasi harga input pertanian.

“Kami berharap seluruh pihak, baik pemerintah, petani, maupun masyarakat umum, dapat bersinergi menjaga dan memperkuat capaian ini demi kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan