Warga Keluhkan Buaya Sungai Manjuto dan Krisis Air Bersih Saat Kemarau

Warga Keluhkan Buaya Sungai Manjuto dan Krisis Air Bersih Saat Kemarau--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Akibat marak muncul buaya di sepanjang aliran Sungai Manjuto, masyarakat Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, bertahun-tahun takut mandi ke sungai. Padahal dahulu saat inimusim kemarau dan air sumur kering, sungai menjadi tempat yang nyaman untuk aktivitas mandi, mencuci dan lainnya. Sebagaimana diceritakan, salah seorang warga setempat, Afrizal.
Ia mengatakan, sebelum marak buaya, Sungai Manjuto menjadi salah satu tempat yang nyaman melaksanakan berbagai aktivitas. Salah satunya aktivitas mandi, mencuci serta lainnya ketika musim kemarau. Pasalnya saat musim kemarau banyak sumur warga kekeringan. Namun sejak beberapa tahun terakhir, aktivitas di sungai seperti itu berkurang drastis. Warga takut mandi, mencuci bahkan mengambil air ke sungai karena teror buaya. Akibatnya ketika musim kemarau, warga Lubuk Pinang kekurangan sumber air bersih akibat sumur mereka kering.
BACA JUGA:Rahasia Kecantikan dan Kesehatan: 10 Manfaat Lidah Buaya yang Jarang Diketahui!
BACA JUGA:Buaya di Rawa Mulya Sudah Tak Terlihat, Warga Diminta Tetap Waspada
"Kalau dulu Sungai Manjuto bersahabat, tidak ada buaya, warga juga nyaman melakukan aktivitas di sungai, terlebih saat kemarau,"tuturnya.
Maka dari itu, saat ini ketika musim kemarau warga cukup kesulitan air bersih. Salah satu harapan warga, yakni sumber air bersih. Salah satunya diharapkan seperti pembangunan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Jika ada pamsimas, tentu permasalahan warga terhadap air bersih ketika kemarau bisa teratasi. Oleh sebab itu, ia berharap adanya program Pamsimas dari pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.
BACA JUGA:Roti Buaya Legenda Betawi yang Menggugah Selera
"Tapi sekarang warga takut karena ada buaya, akibatnya ketika kemarau kesulitan air bersih. Maka kami berharap ada program Pamsimas di desa ini,"ucapnya.
Sementara itu, Kades Lubuk Pinang, Harafik mengatakan, terkait buaya di Sungai Manjuto bukan terjadi di desanya saja. Pasalnya seluruh aliran Sungai Manjuto bisa didapati buaya. Terkait usulan program Pamsimas, pihaknya dari desa juga telah berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya. Akan tetapi khusus di Lubuk Pinang belum bisa direalisasikan program Pamsimas, karena ada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Walaupun secara faktanya PDAM sudah lama tidak berfungsi.
BACA JUGA:Teror Warga, Buaya Muara Dievakuasi BKSDA
BACA JUGA:Perlu Diketahui 9 Sungai di Mukomuko Ini Dihuni Buaya, 8 Orang Jadi Korban
"Ya kondisinya memang seperti yang disampaikan warga. Terkait Pamsimas belum bisa, sebab kita sudah koordinasi dengan pemerintah di Lubuk Pinang ini ada PDAM,"tutupnya.