Radarmukomuko.bacakoran.co - Banyak orang yang mengira bahwa anemia dan hipotensi adalah dua istilah yang sama untuk menggambarkan kondisi kurang darah.
Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari penyebab, gejala, maupun pengobatannya. Anemia adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Hipotensi adalah kondisi yang terjadi ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dari normal, yaitu di bawah 90/60 mmHg. BACA JUGA:Tempat Wisata Ini Bakal Dipasangi Internet Gratis Anemia dan hipotensi dapat menimbulkan gejala yang mirip, seperti pusing, lemas, dan kulit pucat. Namun, ada beberapa gejala khusus yang dapat membedakan keduanya. Misalnya, anemia dapat menyebabkan sesak napas, detak jantung cepat, sakit kepala, dan kram otot. Sedangkan hipotensi dapat menyebabkan penglihatan kabur, mual, muntah, dan pingsan. Penyebab anemia dan hipotensi juga berbeda-beda. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat, perdarahan, penyakit kronis, infeksi, atau kelainan genetik. Hipotensi dapat disebabkan oleh dehidrasi, kehamilan, perdarahan, diabetes, gangguan hormon tiroid, atau efek samping obat. BACA JUGA:Jumlah KPM BLT-DD Tirta Mulya Tahun 2024 Bertambah Pengobatan anemia dan hipotensi juga tergantung dari penyebabnya. Anemia dapat diobati dengan mengonsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat, transfusi darah, atau obat-obatan tertentu. Hipotensi dapat diobati dengan meningkatkan asupan cairan, mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, atau mengubah dosis atau jenis obat. Anemia dan hipotensi adalah dua kondisi yang sering disalahartikan sebagai kurang darah. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang penting untuk diketahui. Berikut ini adalah table yang membandingkan anemia dan hipotensi secara lebih rinci: Anemia Hipotensi Kekurangan hemoglobin Tekanan darah rendah Gejala: sesak napas, detak jantung cepat, sakit kepala, kram otot, Gejala: penglihatan kabur, mual, muntah, pingsan Penyebab: kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan, penyakit kronis, infeksi, kelainan genetik Penyebab: dehidrasi, kehamilan, perdarahan, diabetes, gangguan hormon tiroid, efek samping obat. Pengobatan: suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, transfusi darah, obat-obatan tertentu Pengobatan: asupan cairan, makanan sehat, olahraga teratur, perubahan dosis atau jenis obat. BACA JUGA:DBD di Mukomuko Tahun 2023 Mencapai 126 kasus Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.* Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : radartasiktv.disway.id dan www.halodoc.com https://radartasiktv.disway.id/read/5086/jangan-salah-ini-perbedaan-kurang-darah-dan-darah-rendah https://www.halodoc.com/artikel/tidak-sama-ini-perbedaan-kurang-darah-dan-darah-rendah
Kategori :