Hentikan Konsumsi Ikan Ini! Sebab Kandungan Merkurinya Berpotensi Sebabkan Kanker Otak

Rabu 16 Oct 2024 - 07:19 WIB
Reporter : Fahran
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomukobacakoran.com-Konsumsi ikan merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi penting seperti protein, omega-3, vitamin D, dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. 

Namun, tidak semua jenis ikan aman dikonsumsi, terutama jika mempertimbangkan kontaminasi merkuri yang dapat terjadi pada beberapa spesies. Paparan merkuri yang berlebihan diketahui dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia, salah satunya adalah meningkatkan risiko terjadinya kanker otak. 

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ikan-ikan apa saja yang mengandung kadar merkuri tinggi sehingga dapat dihindari demi kesehatan jangka panjang.

Merkuri adalah logam berat yang secara alami terdapat di lingkungan, namun aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, pertambangan, dan industri kimia dapat meningkatkan pelepasan merkuri ke udara, air, dan tanah. 

Ketika merkuri memasuki ekosistem laut, ia dapat berubah menjadi metilmerkuri, bentuk merkuri yang sangat beracun. Metilmerkuri inilah yang dapat terkumpul di jaringan ikan, terutama ikan predator besar yang berada di puncak rantai makanan laut.

BACA JUGA:Resep Nugget Ayam Sederhana: Lezat, Sehat, dan Mudah Dibuat di Rumah

BACA JUGA:Segar dan Gurih: Resep Sup Sawi Asin Berkuah yang Mudah Dibuat di Rumah

BACA JUGA: 7 Manfaat Puasa Senin Kamis Dari Sisi Kesehatan, Simak Penjelasanya disini

BACA JUGA: Nostalgia Manis, Resep Donat Gula Jadul (Kueh Keria) yang Menggugah Kenangan

Ikan yang hidup di perairan yang terkontaminasi oleh merkuri, terutama di daerah industri, cenderung mengakumulasi merkuri dalam tubuhnya seiring waktu. Ketika ikan-ikan ini dikonsumsi oleh manusia, merkuri dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan efek kesehatan yang berbahaya, salah satunya adalah risiko kanker otak.

Merkuri dikenal sebagai neurotoksin, yang berarti zat ini dapat merusak sistem saraf pusat. Paparan merkuri dalam jangka panjang atau dalam dosis besar dapat menyebabkan gangguan kognitif, memori, dan perkembangan otak, terutama pada anak-anak dan janin. 

Lebih dari itu, beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara paparan merkuri dengan peningkatan risiko kanker, termasuk kanker otak.

Paparan merkuri menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan DNA, yang dapat menyebabkan perkembangan sel-sel kanker. Kanker otak sendiri merupakan salah satu jenis kanker yang sangat agresif dan sulit diobati, sehingga pencegahan menjadi langkah yang sangat penting. 

Mengurangi paparan merkuri dari makanan, terutama ikan yang mengandung merkuri tinggi, adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari potensi risiko ini.

Beberapa spesies ikan diketahui memiliki kadar merkuri yang tinggi dan sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas. Berikut adalah beberapa jenis ikan yang sering kali mengandung kadar merkuri tinggi:

1. Ikan Todak (Swordfish) Ikan todak dikenal sebagai salah satu jenis ikan dengan kandungan merkuri tertinggi. Karena ikan ini adalah predator puncak, ia mengonsumsi ikan-ikan kecil yang juga mengandung merkuri, sehingga menyebabkan akumulasi merkuri yang tinggi dalam dagingnya. Konsumsi ikan todak secara rutin berisiko meningkatkan paparan merkuri ke dalam tubuh.

2. Hiu Hiu, seperti ikan todak, adalah predator besar yang berada di puncak rantai makanan laut. Mereka hidup dalam jangka waktu yang lama, sehingga memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengakumulasi merkuri dari mangsa yang mereka makan. Hiu bukan hanya mengandung merkuri tinggi, tetapi dagingnya juga sering kali mengandung polutan laut lainnya.

3. Ikan Marlin Ikan marlin juga termasuk dalam kategori ikan dengan kadar merkuri yang tinggi. Seperti ikan lainnya yang berada di puncak rantai makanan, mereka terpapar merkuri dari ikan-ikan kecil yang menjadi mangsa mereka. Konsumsi ikan marlin secara berlebihan bisa meningkatkan risiko paparan merkuri dalam tubuh.

4. Tuna Sirip Besar (Bigeye Tuna) Tuna merupakan salah satu ikan yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, namun tidak semua jenis tuna aman. Tuna sirip besar, yang biasa ditemukan di pasar dalam bentuk sashimi atau sushi, diketahui mengandung merkuri yang lebih tinggi dibandingkan jenis tuna lainnya. Karena itu, konsumsinya sebaiknya dibatasi, terutama bagi wanita hamil dan anak-anak.

5. Ikan Kakap Ikan kakap adalah salah satu jenis ikan yang sering kali mengandung merkuri dalam tingkat yang cukup signifikan, terutama kakap yang berasal dari laut dalam. Meski sering dikonsumsi karena rasanya yang enak dan teksturnya yang lembut, konsumsi berlebihan ikan kakap perlu dihindari karena potensi paparan merkurinya.

Dampak Kesehatan dari Paparan Merkuri

Kanker Otak

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa paparan merkuri dalam jangka panjang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker otak. Merkuri dapat mengganggu fungsi normal sel dan menyebabkan kerusakan DNA, yang pada akhirnya dapat memicu pertumbuhan sel kanker. 

Meskipun belum ada bukti langsung bahwa konsumsi ikan yang mengandung merkuri secara otomatis menyebabkan kanker otak, paparan merkuri yang terus-menerus meningkatkan risiko tersebut. Karena itu, menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi adalah langkah pencegahan yang bijak.

Gangguan Neurologis

Merkuri adalah racun bagi sistem saraf. Pada orang dewasa, paparan merkuri dapat menyebabkan gangguan kognitif, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan memori. Pada janin dan anak-anak, paparan merkuri dapat menghambat perkembangan otak dan menyebabkan masalah perkembangan seperti keterlambatan bicara, masalah motorik, dan penurunan IQ. 

Oleh karena itu, wanita hamil sangat disarankan untuk membatasi konsumsi ikan yang mengandung merkuri tinggi demi melindungi janin mereka dari potensi bahaya ini.

Gangguan Ginjal

Paparan merkuri juga bisa merusak ginjal. Merkuri yang masuk ke dalam tubuh dapat menumpuk di ginjal dan menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Kerusakan ginjal dapat memperburuk kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya.

Gangguan Sistem Imun

Merkuri juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Paparan merkuri dapat menekan respon imun tubuh, sehingga membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Ini juga dapat memicu reaksi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.

Meskipun ikan adalah sumber makanan yang kaya nutrisi dan penting bagi diet sehat, penting untuk bijaksana dalam memilih jenis ikan yang dikonsumsi. Untuk menghindari paparan merkuri, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Pilih Ikan yang Mengandung Merkuri Rendah

Beberapa jenis ikan yang umumnya mengandung merkuri rendah dan aman untuk dikonsumsi termasuk salmon, sarden, ikan teri, dan ikan kembung. Ikan-ikan ini kaya akan asam lemak omega-3, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak, tetapi memiliki risiko merkuri yang jauh lebih rendah dibandingkan ikan predator besar.

2. Batasi Konsumsi Ikan Bermerkuri Tinggi

Jika Anda masih ingin mengonsumsi ikan seperti tuna atau kakap, batasi frekuensinya. Untuk tuna, misalnya, disarankan agar tidak mengonsumsi lebih dari satu atau dua porsi per minggu. Hal ini sangat penting terutama bagi wanita hamil, ibu menyusui, dan anak-anak, yang lebih rentan terhadap dampak merkuri.

3. Diversifikasi Sumber Protein

Alih-alih hanya bergantung pada ikan sebagai sumber protein, pertimbangkan untuk menambahkan variasi dalam pola makan Anda dengan mengonsumsi protein dari tumbuhan, unggas, atau daging tanpa lemak. Ini dapat mengurangi risiko paparan merkuri tanpa harus mengorbankan kebutuhan nutrisi tubuh.

4. Cari Sumber Ikan yang Terpercaya

Pilih ikan yang berasal dari perairan yang bersih dan kurang terkontaminasi oleh polusi industri. Ikan yang ditangkap atau dibudidayakan di perairan yang lebih terpantau cenderung memiliki kadar merkuri yang lebih rendah. Membeli ikan dari pasar atau produsen yang memiliki sertifikasi keamanan juga dapat membantu meminimalkan risiko.

Konsumsi ikan merupakan bagian penting dari diet sehat, namun penting untuk menyadari bahwa beberapa spesies ikan mengandung kadar merkuri yang tinggi, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kanker otak. 

Ikan predator besar seperti ikan todak, hiu, marlin, dan tuna sirip besar, sebaiknya dikonsumsi dengan sangat terbatas atau dihindari sama sekali. Dengan memilih ikan yang lebih rendah merkuri dan memantau pola konsumsi, kita dapat menikmati manfaat gizi dari ikan tanpa harus menghadapi risiko paparan merkuri yang berbahaya.

Referensi

1. United States Environmental Protection Agency (EPA). "Mercury in Fish: A Guide to Healthy Eating." EPA, 2021.

2. World Health Organization (WHO). "Mercury and Health." WHO, 2017.

3. Karagas, Margaret R., et al. "Mercury Exposure and Risk of Brain Cancer." Environmental Health Perspectives, vol. 124, no. 3, 2016, pp. 312-318.

4. Grandjean, Philippe, et al. "Cognitive Deficit in 7-Year-Old Children with Prenatal Exposure to Methylmercury." Neurotoxicology and Teratology, vol. 19, no. 6, 1997, pp. 417-428.

5. Mahaffey, Kathryn R. "Mercury Exposure: Medical and Public Health Issues." Transactions of the American Clinical and Climatological Association, vol. 116, 2005, pp. 127-154.

 

 

 

 

 

Kategori :