Bangladesh: Negara Dengan Jumlah Paling Padat di Dunia

Sabtu 14 Sep 2024 - 11:44 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com - Kembali membahas sebuah negara bernama Bangladesh. Dikutip dari channel youtube Doczone, Bangladesh merupakan salah satu negara 

yang terletak di Asia Selatan dengan luas wilayah mencapai 147.570 KM² dan menempati urutan 

sebagai negara terbesar ke-92 di dunia. 

Berdasarkan jumlah penduduknya, 

Bangladesh menduduki urutan keedelapan 

dengan jumlah penduduk mencapai 

168 juta jiwa. Hal ini juga menjadikan negara 

Bangladesh sebagai negara terpadat 

ke enam di dunia dengan kepadatan 

mencapai 11173 orang.  

BACA JUGA:Kena Tikung, JBP Gagal ke Final AVC Club Championsip 2024

BACA JUGA:LKBPH PWI Pusat Dikukuhkan, Bantu dan Bela Wartawan Tegakkan Kemerdekaan Pers

Itulah sebabnya, mengapa beberapa 

peneliti berkomentar bahwa Bangladesh 

memiliki lebih banyak populasi 

dibandingkan dari yang dapat didukung 

oleh sumber daya alam yang 

dimilikinya kelebihan populasi, 

memberikan masalah yang cukup serius. 

Bagi Bangladesh seperti penggundulan 

hutan Himalaya, kemacetan ibu kota, 

kebutuhan jumlah pangan yang meningkat 

serta peningkatan akan polusi. 

Masalah Kelebihan populasi 

terutama terjadi di kawasan Daka yang 

merupakan ibu kota dari 

Bangladesh hampir separuh dari kegiatan 

industri di Bangladesh terkonsentrasi di 

kota Daka. Dan di kota ini pula berbagai 

institusi dan layanan medis terbaik 

tersedia saat ini. Daka dihuni oleh lebih 

dari 20 juta jiwa, sehingga kota ini 

sebagai kota paling tidak layak huni di 

dunia. Kepadatan penduduk di kota Daka 

mencapai lebih dari 47.000 orang.

Kelebihan populasi di Bangladesh 

dapat diamati dari bagaimana para 

penduduk yang mendiami kota Daka 

menggunakan transportasi kereta 

api. Kereta api yang seharusnya menjadi 

sarana transportasi murah aman dan 

nyaman, agaknya tidak berlaku di 

Bangladesh.

BACA JUGA:Dada Ayam Si Lezat Sehat untuk Menu Diet Rendah Kalori

Kereta api yang merupakan 

transportasi utama di negara ini selalu 

dipadati oleh ribuan penumpang hingga 

melebihi kapasitas yang sangat 

berpotensi menimbulkan kecelakaan,

kematian dan memperlambat 

transportasi. Masyarakat berlomba-lomba 

menaiki kereta api yang sangat padat 

bahkan banyak di antara mereka yang naik 

ke atas gerbong depan kereta. Bahkan 

bergantung di sisi kanan dan kiri 

kereta, Bagi mereka yang gagal 

mendapatkan tempat di dalam kereta. Maka 

tidak ada jalan lain kecuali harus 

memberanikan diri untuk naik ke bagian 

atap atau bergelantungan di sisi kereta 

di sepanjang 

perjalanan. Pemandangan semacam ini dapat disaksikan setiap hari terutama pada 

pagi dan malam hari ketika orang-orang 

datang dan pulang dari bekerja. Kemudian puncak dari pemandangan 

yang cukup ekstrim ini akan terjadi pada 

hari mudik. 

Dimana masyarakat Bangladesh yang mayoritas beragama muslim akan 

pulang ke kampung halaman mereka 

masing-masing. Pada dasarnya masyarakat 

Banglades harus menempuh perjalanan yang ekstrim semacam ini Bukan semata karena kelebihan atau karena ingin menghemat tiket. Tetapi 

karena jumlah kereta api di negara ini 

masih belum cukup 

memadai. Mereka yang gagal menaiki kereta 

api dengan terpaksa harus menempuh 

perjalanan dengan menaiki bus atau 

perahu. Di Bangladesh transportasi laut 

dan sungai hanya setinggi tiga lantai yang biasanya mengangkut lebih banyak orang daripada kapasitas normal. Sehingga transportasi laut atau 

sungai ini pada dasarnya tidak jauh 

berbeda dengan kereta 

api. Selama 25 tahun terakhir telah 

terjadi sekitar 250 kecelakaan yang 

melibatkan kapal feri dengan hampir 2000 

kematian.

Sementara itu jenis transportasi 

tradisional di negara ini adalah becak 

bertenaga manusia atau sepeda yang tiba 

dari Tiongkok pada tahun 

1930. Becak kecil beroda dua itu ditarik 

oleh seorang pria dengan berjalan kaki atau dengan sepeda yang disesuaikan.

 

Kategori :