Puluhan Hektar Padi Terserang Penyakit Blas Dan HBD

Senin 22 Jul 2024 - 18:30 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : SAHAD

radarmukomuko.bacakoran.co - Sekitar 12 hektar lahan sawah milik tiga anggota kelompok tani Talang Sari, Desa Dusun Baru Pelokan, Kecamatan XIV Koto diserang penyakit blas dan Hawar Daun Bakteri (HDB). Tiga anggota tersebut, yakni Sukariman, Kamarudin dan Edi Nardo. Rata-rata umur padi yang diserang sekitar 1,5 bulan. Dampak terparah dari serangan penyakit ini, padi yang mati total sekitar 1 hektar Sedankan sisanya baru mulai menguning. Atas peristiwa ini, kelompok tani terkait telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko. Sehingga dinas pertanian juga telah mengambil langkah cepat dengan memberikan pestisida untuk mengatasi penyakit tersebut. Sebagaimana disampaikan ketua kelompok tani Talang Sari, Arios Santoso. Saat dikonfirmasi pada Senin 22 Juli 2024. 

Arios menyampaikan, padi para petani di desanya yang tergabung dalam kelompok tani Talang Sari memang tengah diserang penyakit. Dimana setelah diteliti, penyakit yang menyerang, yaitu blas dan HDB. Adapun luasan sawah yang terdampak sekitar 12 hektar. Namun yang terdampak sangat serius sejauh ini baru sekitar 1 hektar dengan kematian padi berkisar 98 persen. Sedangkan 11 hektar lahan lainnya baru terdampak sekitar 5 sampai 10 persen dengan ciri-ciri daun padi mulai menguning. 

“Ya sekitar 15 hektar padi milik anggota kelompok tani kita terserang penyakit. Bahkan satu hektar telah dipastikan gagal panen karena padinya mati,”katanya.

BACA JUGA:Jalan Sumber Makmur Dihotmix, Warga Bakal Gelar Syukuran

BACA JUGA:Satu Bangunan Talang Sakti Tuntas

Lanjutnya, maka untuk mengantisipasi penyebaran penyakit serupa ke lahan persawahan milik petani lain, mereka telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko. Adapun langkah yang telah diambil dinas terkait, yaitu meninjau lokasi lahan terdampak. Setelah itu para petani juga diberikan pestisida untuk obat penyakit blas dan HDB. Maka dari itu, atas nama para petani, ia berterima kasih kepada dinas terkait yang telah cepat tanggap. 

“Kita juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait. Alhamdulillah mereka cepat tanggap dan memberikan obat-obatan pencegah penyebarluasan penyakit tersebut,”sambungnya.

Kemudian saat dikonfirmasi terkait hama tikus, Arios mengatakan sampai sekarang serangan hama tikus justru relatife sedikit. Sehingga untuk hama tikus sendiri tidak menjadi keluhan yang krusial bagi para petani. Begitu juga dengan penyakit-penyakit yang lain. Untuk itu ia berharap semoga kedepan serangan penyakit terhadap padi mereka tidak bertambah.

“Kalau hama tikus sejauh ini kurang, bahkan hampir dikatakan tidak terlalu berdampak serangan tikus,”demikian Arios.*

Kategori :